15 Cara Meminta Maaf & Memaafkan Orang Lain 7 Tipe Manusia Yang Pantas Dimaafkan – Memaafkan Harus Hubungan Baik Kemarin Yang Butuh Waktu Memperbaikinya

Cara memaafkan dan meminta maaf kepada orang lain

Dunia ini terlalu fana jika mengikat banyak hal yang tidak baik. Kita tidak perlu mengingat lebih banyak tentang masa lalu. Cukup ambil hikmah dan pelajaran dari segala peristiwa yang pernah anda alami. Kita tidak lagi dapat melihat sesuatu yang baik alias gelap mata apabilah pikiran ini dipenuhi dengan masa lalu. Kejadian buruk dahulu dapat membuat trauma yang emosional (bisa ketakutan atau marah). Peristiwa yang menyenangkan kemarin dapat menyebabkan sombong. Jadi apapun alasannya, kejadian yang sudah berakhir harus dilupakan.

Silahkan hapus semua kenangan anda

Menghapus masa lalu adalah awal untuk mengendalikan hawa nafsu. Banyak orang yang memiliki keinginan jahat karena terpaut kenangan akan dendam, kepahitan dan kesedihan diwaktu yang telah berlalu. Ini akan memicu kita untuk melakukan tindakan heroik yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Pertanyaannya “Mengapa para pejuang sangat heroik untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia?”. Jawabannya adalah “Karena dahulu mereka pernah mengalami betapa sakitnya menjadi budak, di jajah, ditindas dan menderita di atas kesewenang-wenangan terlebih ketika itu terjadi di depan mata sendiri ”. Masa lalu yang buruk jika belum dilupakan/ terus terngiang dalam pikiran akan mendorong kita untuk bertindak nekat melakukan kekerasan dan bersikap anarkis terhadap orang lain/ sekelompok orang.

Teroris hawa nafsunya tinggi

Mengapa para teroris sangat heroik sampai menggemparkan negeri untuk melakukan bom bunuh diri?”. Karena mereka telah bosan/ muak menyaksikan langsung ketidakadilan, penindasan dan penderitaan yang terjadi dimana-mana”. Kenangan yang buruk di masa lalu, apalagi yang berhubungan langsung dengan diri sendiri dan melibatkan aparatur negara membuat mereka benci dengan negara ini. Jadi mereka dihasut oleh dendam, kebencian dan kepahitan di masa lampau yang menumpuk sampai meluap menjadi watak kebinatangan yang membabi buta. Bagian inilah yang sengaja dikompori dan dibesar-besarkan untuk membakar semangat menjadi teroris tulen. Terlebih lagi ketika hal itu didukung oleh keyakinan (iman).

Mengalihkan konsentrasi bagi yang IQ-nya tinggi

Lalu bagaimana dengan mereka yang ber-IQ tinggi yang sangat pintar menghafal dan sangat sulit untuk melupakan sesuatu. Ini pastinya akan menjadi penghalang untuk lebih maju hari lepas hari. Satu-satunya cara untuk melepaskannya dari kebiasaan menghafal kesalahan orang dalam kebencian adalah dengan mengalihkan fokus. Setiap kali pikiran mulai menerawang sesuatu yang buruk maka beralihlah untuk memikirkan hal yang baik sehingga fokus bisa berubah menjadi lebih positif (misalnya pada Kitab Suci, buku pelajaran atau ilmu pengetahuan yang berguna lainnya). Pengaturan ini memang “tidak semudah membalikkan telapak tangan” namun bisa dipelajari mulai dari sekarang.

Andapun dapat mengalihkan konsentrasi dengan senantiasa memfokuskan pikiran kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam doa-doa yang penuh kerendahan hati. Seperti seseorang yang bercakap-cakap, seolah-olah Tuhan ada disamping anda. Ini juga bisa dilakukan dengan senantiasa memuji dan memuliakan nama-Nya di dalam hati.

Kepercayaan itu mahal

Saat sebuah konflik terjadi yang paling dirugikan adalah sisi kepercayaan kepada orang lain. Jika yang bermasalah dengan kita adalah orang luar maka ini tidak begitu terasa. Namun ketika kita bermasalah dengan orang dalam yang dekat dengan kita seperti sahabat. Niscaya susah sekali membangun kepercayaan yang sama seperti sediakala. Oleh karena itu jangan pernah tukarkan persahabatan anda dengan konflik. Sadarilah, bahwa ini akan membuat hubungan antara keduanya tidak semanis sebelumnya. Kesalaham harus dimaafkan tapi tingkat kepercayaan itu tidak dapat dikembalikan dengan cepat.

Siapa yang salah dan yang benar?

Saat suatu gejolak sosial berlangsung, “siapa pelaku dan siapakah korbannya?” “Siapa yang benar dan siapakah yang salah?” Lalu siapa yang menjadi hakim dan memutuskannya?”. Ini adalah pertanyaan2 paling rancu sedunia karena tidak ada yang dapat menjawabnya kecuali membawanya ke muka Hukum (Lembaga Peradilan).  Saat suatu masalah tidak sampai ke muka hukum maka yang menjadi hakim atas kita adalah diri sendiri. Jadi ketika sebuah gesekan sosial terjadi alangkah lebih baik jika kita mengoreksi diri sendiri. Ingatlah bahwa “Manusia dilahirkan dalam dosa, jangan sok benar”. Ingatlah bahwa sebesar-besarnya kesalahan orang lain pasti anda juga bersalah (walau sedikit) karena dosa itu bertumpuk-tumpuk dalam sebuah percek-cokan. Bila memang tidak bisa memutuskan sendiri dapat sharing dengan pasangan hidup, orang tua, Pendeta, Ustadz dan tokoh lainnya yang dianggap mampu. Jika anda salah harus berani meminta maaf namun bila anda benar jangan menggila lalu menuntut orang lain untuk meminta maaf. Biarlah semua terjadi menurut kesadaran masing-masing.

Cara meminta maaf kepada pihak lain

Setiap dari kita pasti sudah pernah bersalah kepada yang lainnya. Mungkin dalam keluarga kepada orang tua, pasangan hidup, adik, kakak, saudara atau dalam lingkungan pergaulan, sahabat, guru, dosen, teman dan lain sebagainya. Ini manusiawi sekali kawan. Baik, yang pertama akan kita bahas adalah bagaimana caranya untuk meminta maaf kepada orang lain setelah kita membuat kesalahan? Sebab semakin lepas hati ini dari rasa bersalah maka semakin tentram dan tenang rasanya hidup ini. Berikut selengkapnya.

  1. Rajin mengoreksi diri.

    Gunakan waktu luang yang anda miliki untuk mengoreksi diri. Bisa juga dengan memilih waktu-waktu tertentu sembari melihat ke belakang. Siapa tahu anda secara tidak sengaja telah menyakiti orang lain maka alangkah lebih baik jika anda segera meminta maaf. Tidak sampai disitu saja, melainkan kedepannya silahkan perbaharui (ubah) sikap anda (perkataan dan perbuatan) yang salah.

  2. Sadari kesalahan anda.

    Ini penting banget teman. Bagaimana mungkin anda bisa memohon maaf apabila tidak tahu dan tidak mengerti bahwa telah melakukan kesalahan. Bentuklah kepribadian anda untuk menjadi seseorang yang “Tahu diri“.

  3. Begitu salah segera meminta maaf.

    Semakin cepat meminta maaf semakin ringan beban di hati. Keinginan untuk memohonkan hal ini semakin berat jika di tahan-tahan. Sebab rasa bersalah itu seperti pohon yang terus tumbuh, jika semakin lama akan terasa sulit untuk mengakuinya.

  4. Terima konsekuensinya.

    Jika itu memang kesalah anda maka ketahuilah bahwa setiap pelanggaran aturan (baik aturan hukum maupun kesepakatan bersama) selalu ada akibatnya. Terimalah segala konsekuensi itu dengan begitu kita sadar hukum dan memegang kata-kata (prinsip) yang pernah diucapkan (integritas).

  5. Sampaikan secara langsung.

    Tatap muka lebih baik sebab dengan demikian kita juga menunjukkan bahwa menghargai orang tersebut. Jika memang jarak cukup jauh dan tidak memungkinkan untuk ditempuh (misalnya antar provinsi, antar negara dan lain-lain) agar lebih ekonomis gunakan video call atau voica call juga boleh (menggunakan telepon).

  6. Temukan moment yang bagus.

    Apabila waktu sudah ter-ulur jauh ke depan alias kesalahannya dibiarkan terlalu lama. Anda harus mencari suasana yang tepat/ moment yang tepat untuk meminta maaf. Usahakan jangan saat yang bersangkutan sedang sibuk, ada masalah lain, liburan keluarga dan lain sebagainya tapi saat sedang santai, istrahat atau waktu luang lainnya.

    Semuanya ini tentang komunikasi kawan. Jika ketegangan sudah agak mencair maka tidak ada salahnya jika anda mengajak kawan untuk melakukan hal yang biasanya anda lakukan berdua. Istilahnya, bawalah dia dalam kenangan masal lalu dulu ketika hubungan itu masih langgeng. Bila perlu sekaligus ajak dia langsung ke TKP. Diingatkan kepada kenangan bersama yang dulu indah mungkin bisa membuat bibir ini meminta maaf sehingga suasananya lebih cair dan hubungan baik itupun kembali langgeng.

  7. Namanya juga meminta.

    Jadi harus dengan rendah hati dan suara agar pelan untuk menunjukkan penyesalan.

  8. Berbuat baik padanya akan membuka pintu kepada perbaikan hubungan.

    Sadarilah bahwa kebaikan adalah energi positif yang dapat menetralkan suhu panas (negatif) yang sedang anda alami. Cobalah mulai dari kebaikan terkecil saja dulu semisalnya senyuman. Lalu setelah itu lanjut terus kepada kebaikan lainnya sampai ia benar-benar mau menerima permintaan maaf anda.
    Kebaikan kita juga dapat memperbaiki kepercayaan yang telah luntur. Namun harap di ingat bahwa prinsip yang konsisten untuk berubah yang akan mengembalikan rasa percaya itu. Kebaikan hanya sebagai pelengkap untuk mempermulus hubungan yang telah retak.

  9. Ajak makan diluar.

    Katakan maaf disela-sela pembicaraan.

  10. Hangout bareng.

    .Ajak jalan-jalan. Katakan maaf disela-sela tawa dan canda.

  11. Memberi hadiah.

    Ini biasanya dilakukan oleh sepasang kekasih muda-mudi yang sedang dalam masa penjajakan (pacaran) sesaat sebelum menikah.

  12. Bantu dia menyelesaikan pekerjaannya.

    Ini salah satu moment kebersamaan yang mungkin bisa memepersatukan kalian kembali. Ambil kesempatan ini untuk menunjukkan itikat baik anda dan menyatakan bahwa anda benar-benar sudah berubah.

  13. Bantu dia menyelesaikan masalahnya.

    Hidup ini penuh dengan masalah yang berliku-liku. Oleh karena itu anda harus mengetahui kondisi ter-update dari kehidupan sikawan itu. Mungkin saja ia punya masalah yang sedang dicoba diselesaikannya. Oleh karena itu, manfaatkanlah situasi ini untuk menunjukkan kepadanya niat baik untuk bisa rujuk kembali dengan turut membantu menyelesaikan persoalan tersebut.

  14. Pegang prinsip untuk konsisten dan jangan mengulanginya kembali.

    Kalau sudah dimaafkan harusnya jangan diulang lagi kesalahan yang sama. Ini adalah komitmen dan prinsip hidup. Jadi dari bagian terakhir ini orang-orang bisa membaca komitmen anda saat mengucapkan “maaf”.

  15. Jangan dipaksakan, “Mungkin dia masih belum bisa melupakan sakit hatinya pada kita”

    Jangan memaksa orang agar segera memaafkan anda. Berikan waktu beberapa saat agar ia dapat mempertimbangkannya dengan benar. Ingatlah bahwa membangun kepercayaan itu susah. Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk mengatasi sakit hati yang timbul akibat kesalahan/ kekhilafan orang lain.

    Yes, “ketika maksud baik kita dibalas dengan diam dan kebencian, bagaimana perasaan anda?”. Ini tandanya agar kita lebih sabar untuk menguatkan hati, mungkin dia masih butuh waktu untuk meredam amarahnya dan menyadari ketulusan hati kita. Jadi biarkan saja teman. Oke yang penting kewajiban kita sudah diselesaikan.

Cara memaafkan orang lain

Kesalahan orang lain sangat membebani pikiran. Beban ingatan ini sangat terikat dengan sisi emosional dan sangat mengganggu. Pikiran akan terus mengingatnya bahkan ditengah-tengah kesibukan saat bekerja. Oleh sebab itu alangkah baiknya jika kita mampu mengelola mindset sendiri. Kemampuan untuk mengendalikan pola pikir di peroleh dari proses belajar dan membaca. Berikut ini cara memaafkan kesalahan orang lain yakni:

  1. Jadilah orang yang rendah hati.

    Bila kita merendahkan hati niscaya pikiran ini mudah menerima segala sesuatu yang merendahkan diri ini (toh kita sudah rendah….). Ketika kita di injak, sakitnya tidak parah-parah banget karena kita memang sudah terbiasa merendah.

  2. Begitu seseorang berbuat salah langsung maafkan dengan menggunakan sisi emosional yang positif.

    Manusia memiliki emosi positif jikalau ia langsung menghadap Tuhan ketika orang lain melakukan sebuah kesalahan. Kecerdasan emosional ditambahkan dengan kecerdasan spiritual dapat menekan, menetralkan bahkan menghilangkan berbagai kebencian, dendam dan amarah di dalam hati.

    Anda dapat berkata dalam hati “Maafkan orang ini ya Tuhan, dia tidak tahu apa yang dilakukannya“.
    Kasihani orang ini Tuhan sebab ia masih terlalu muda dan tidak mengerti dengan kesalahannya“.
    Tuntunlah orang ini dalam kebenaran yang sesungguhnya ya Tuhan, sebab ia telah kehilangan dirinya dan menyimpang jauh dari jalan-Mu“.

    Kata-kata semacam ini (di dalam hati) dapat meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual anda. Sisi emosional ini mengajari anda untuk lebih berbelas kasihan kepada kesalahan orang lain sekaligus berserah kepada Tuhan atas semua yang telah terjadi. Belas kasihan seperti ini juga dapat menghilangkan berbagai keinginan untuk melawan seseorang dalam artian meredakan amarah sebelum meluap ke luar. Pelajari lebih lanjut pada link yang kami sertakan.

  3. Terima semuanya itu apa adanya.

    Katakan pada diri anda “Saya pantas mendapatkannya, kuatkan hatiku menghadapi semuanya ini ya Tuhan”.

  4. Sadarilah bahwa di dunia ini “no body is perfect”.

    Berjalanpun kita dari barat ke timur, dari utara ke selatan, tidak akan menemukan seseorang yang sempurna. Hanya Tuhan sajalah yang sempurna di atas segala yang hidup. Jadi kesalahan dan kesilafan adalah manusiawi. Yang penting ada niat untuk berubah.

  5. Sadarilah bahwa jika anda memaafkan orang lain maka kekhilafan andapun akan dimaafkan di dunia dan di akhirat.

    Dalam hidup ini berlaku sistem tabur tuai yang memberi pasti akan menerima juga, cepat ataupun lambat. Oleh sebab itu, tidak ada ruginya jika andapun memaafkan kesalahan sesama. Jika kita mampu mentolerir dan mengertikan kekhilafan orang niscaya siapa tahu kita kelak melakukan ketelodoran yang tidak disengaja, mudah-mudahan akan dimaafkan juga.

    Taburlah sebanyak-banyaknya toleransi dan pengertian namun jangan berharap apa-apa sehingga upah anda kekal di Sorga.

    Tidak mungkin juga permohonan maaf kita diterima oleh Tuhan jikalau kekhilafan kecil dari sesama tidak mampu kita pahami/ dimengerti.

  6. Kuatkan hati dan bersabar.

    Sabar itu identik dengan diam (terutama mulut). Sekalipun bibir ini diam tetapi hati harus senantiasa fokus kepada Tuhan dalam firman dan puji-pujian kepada-Nya. Memusatkan perhatian kepada Tuhan dapat menuntun anda untuk lebih damai dan membersihkan hati dari berbagai hawa nafsu yang sesat dan kebinatangan.

  7. Nikmati perihnya di sakiti.

    Ini memang tidak mudah teman. Terlebih ketika anda mengalaminya di depan orang penting (di dekat seseorang yang berharga dalam hidup anda, misalnya istri) dan di depan umum.

    Ada kesombongan di dalam diri anda sehingga membuat rasa sakit itu semakin terasa kuat. Oleh karena itu, rendahkan diri dan hancurkan kesombongan itu. Katakan saja dengan lantang dalam hatimu “Saya ini manusia biasa, penuh dosa, sampah dan debu yang tidak berguna, Saya pantas mendapatkannya, kuatkan hatiku ya Tuhan“. (silahkan buat kata-kata sendiri).

  8. Alihkan konsentrasi anda.

    Jangan biarkan hal-hal negatif nan kotor merasuk dan mengisi pikiran anda yang kosong. Beralihlah untuk memikirkan sesuatu yang positif, misalnya Kitab Suci, mata pelajaran, ilmu pengetahuaan yang bermanfaat bagi kehidupan dan lain sebagainya.

  9. Tidak perlu melawan.

    Kecuali menimbulkan kerugian dilawan secara hukum bukan pake otot. 😀 Ckckckkk Ingatlah bahwa pembalasan dan penghakiman yang paling adil hanya berasal dari Tuhan saja.

  10. Berikutnya adalah koreksi diri.

    Ini penting banget teman. Mungkin terdapat kesalahan sendiri dalam peristiwa yang telah terjadi. Putar kembali berulang-ulang kejadian tersebut dalam pikiran ini saat ada waktu luang. Lalu tentukan kesalahan anda dimana. Apabila anda yakin tidak ada berarti memang tidak ada yang perlu diubah. Namun, jika anda masih ragu-ragu, dapat menanyakannya kepada pasangan (hidup), orang tua, Ustadz, Pendeta dan lain sebagainya. Berubahlah demi perdamaian bersama.

  11. Jadilah orang yang mampu berbahagia di segala kondisi teman.

    Ingatlah bahwa bahagia itu berasal dari dalam hati. Peristiwa diluar tidak sepenuhnya mampu membahagiakan kita. Ini bukan masalah apa yang kita miliki Jika anda orang yang hebat, suat saat ketika suasana hati sedang bahagia, pastikan untuk bisa membagikan senyum kepadanya. Sebab dalam kebahagiaan rasa yang terluka itu menjadi pelipur lara. Selengkapnya, Cara merasakan kebahagiaan sendiri

  12. Berbuat baik adalah pintu untuk memperbaiki hubungan yang rusak.

    Kebaikan adalah sikap positif yang kita berikan kepada orang lain yang mampu menetralkan suasan negatif yang sedang berlangsung di sekitar kita. Mulailah kebaikan dari diri sendiri menggunakan yang paling sederhana, yakni senyuman. Apabila senyuman anda dibalas berarti dapat berlanjut pada kebaikan lainnya yang lebih besar. Namun kalau senyuman tidak disahut olehnya bagaimana mungkin ia menerima kebaikan anda yang lainnya.

  13. Masalah yang kemudian muncul adalah “bagaimana jika dia dendam pada kita?”.

    Niat hati untuk memaafkan ternyata terhalang oleh sikapnya yang tertutup, keras dan antikritik. Yes, “ketika kebaikan kita dibalas dengan diam dan kebencian, bagaimana perasaan anda?”. Kembali lagi ke point satu teman, kembali lagi dari awal. Oke yang penting beban anda sudah selesai.

  14. Persoalan selanjutnya adalah “bagaimana bila ia tidak mau mengatakan maaf“. Haruskah kita menunggu untuk menuntutnya?

    Menurut saya teman, hidup di dunia ini jangan dipaksakan. Sebab kalau kita terlalu memaksakan kehendak akan terjadi konflik yang berkepanjangan. Kata-kata “maaf” itu tidak penting. Lebih berharga rasanya apabila ia menyadari kesalahan sendiri dan berubah untuk menjadi lebih baik diwaktu yang akan datang. Jadi lebih berharga mana : kata-kata atau tindakan! Apa yang lebih berarti itulah yang diutamakan sedangkan yang lainnya “pasti ngikut” atau “dimaklumi sajalah“.

  15. Ingatlah bahwa semua orang yang bersalah harus dimaafkan, hubungan dekat/ mesra kemarin yang tidak dapat kembali.

    Ini adalah awal untuk membebaskan diri dari beban psikologis yakni kebencian dan dendam pribadi yang membuat ruang kosong (free space) dalam pikiran berkurang drastis. Ini membuat kita mampu berpikir maksimal untuk berkonsentrasi dan memfokuskannya sehingga dapat berinovasi, berkreasi dan berkolaborasi. Yang telah berubah sesudah memaafkan kesalahan orang lain adalah hubungan kedekatan/ kemesraan yang dulu tidak bisa kembali seperti semula karena kepercayaan anda kembali nol. Ini adalah refleks yang terjadi sebagai manusia biasa untuk lebih berhati-hati dalam segala sesuatu terlebih yang berkaitan dengan orang tersebut. Sadarilah bahwa tidak mudah membangun kepercayaan yang baik oleh karena itu jangan pernah merusaknya.

Tipe manusia yang pantas untuk dimaafkan

Setelah tahu cara mengampuni pelanggaran orang lain, kita diperhadapkan dengan kepribadian manusia yang berbeda-beda. Belum lagi masalah situasi dan besar kecilnya pelanggaran tersebut. Oleh karena itu kenali jenis-jenis orang yang pantas untuk dimaafkan teman. Berikut selengkapnya.

  1. Tipe orang yang tahu diri. Langsung minta maaf. Orang seperti ini memang layak dihargai teman. Semoga bisa dimaafkan.
  2. Tipe manusia yang rendah hati tapi masih malu-malu. Mereka menunjukkan sikap segan yang lebih mengarah kepada rasa bersalah yang di tunjukkan lewat sikapnya yang rendah hati. Namun mereka masih malu-malu untuk mengatakan maaf. Sebaiknya dikasih ampun saja bang….!
  3. Jenis orang yang suka bersedekah sekalian buat dimaafkan. Yo wes…. diampuni ajalah teman, kasihan juga…. Semoga bisa diperbaiki sikapnya kedepan….!
  4. Jenis manusia yang suka melawan. Ini agak sedikit aneh teman, dia yang salah kok kita yang di teriakin ya….! Jangan digubrik kawan, lebih baik diam saja…! Kita harap suatu saat nanti dia sadar sendiri dan bertobat.
  5. Tipe orang yang mudah lupa/ tidak sadar. Seseorang yang sudah lupa, bersikap biasa saja setelah melakukan kesalahan. Tidak ada salahnya bila kita mengingatkannya…. Cobalah untuk mencari moment yang tepat untuk menyadarkannya, jangan di depan umum alangkah baiknya jika itu “EMPAT MATA SAJA”.
  6. Tipe manusia Orang yang mempermain-mainkan. Mereka melakukan kesalahan, dimaafkan, melakukan kesalahan lagi lalu diberi maaf kemudian terus-menerus demikian tanpa ada tersirat rasa bersalah dan pertobatan. Ini mungkin disengaja. Lebih baik hati-hati dengan mereka dan jangan digubris lagi. Jika mereka melakukan kesalahan yang kesekian kalinya (dicuekin aja). Jangan menghakimi, biarlah Tuhan yang menjadi hakim atas kita!
  7. Jenis orang yang sombongnya minta ampun. Tipe orang seperti ini memang agak sedikit menjengkelkan. Tapi maafkan saja teman (dalam hati, tanpa dia meminta maaf langsung) untuk alasan kedamaian hati. Orang sombong itu biasanya “cari perhatian” mungkin “agar kita goyah” : jadi dicuekin aja.

Kesimpulan

Jadi, ekspresi yang ditunjukkan setelah bersalah berbeda-beda. Sebelum rasa bersalah itu membebani hati dan pikiran ini. Lebih baik sempatkan waktu secara sukarela untuk meminta maaf. Tahu diri itu lebih menenangkan hati ketimbang cuek saja. Mengalah tidak selalu berarti kalah melainkan terkadang ini menjadi sebuah terobosan baru untuk hidup yang lebih baik.

Saat menghadapi konflik setiap orang mempertontonkan sikap yang beragam. Oleh karena itu maafkanlah semuanya dengan ikhlas agar hati ini tidak dipenuhi oleh amarah, kebencian dan dendam. Jika memang salah, dahulukan diri untuk meminta maaf namun jangan memaksa orang lain untuk meminta maaf. Karena kesadaran akan rasa bersalah yang diiringi dengan kemauan untuk berubah lebih penting daripada sekedar kata-kata maaf.

Salam perdamaian!

12 comments

  1. […] Niat memaafkan adalah sebuah awal yang baik untuk membuat hati lebih lega. Memendam dendam kepada orang lain membuat pikiran penuh sesak, otak ini menjadi mandek dan inspirasi (termasuk kreativitas) bisa hilang. Oleh karena itu ikhlaskan semua yang telah terjadi agar hati lebih tentram dan damai. Selanjutnya, Cara memaafkan orang lain […]

    Suka

  2. […] Memang sudah dari sononya bahwa manusia adalah pendosa, tempatnya salah dan noda. Tidak ada yang sempurna oleh karena itu kekhilafan harus dimaafkan. Tapi mengulang-ngulang kesalahan yang sama adalah sebuah kebodohan. Diabaikan saja, jangan diambil pusing kecuali merugikan (dalam jumlah yang besar) dapat mengambil tindakan tegas dengan melapor ke petugas RT/ RW atau aparat pemerintah di daerah setempat. Baca juga, Cara memaafkan orang lain […]

    Suka

  3. […] Sikap ini amat diperlukan setiap manusia sebat tidak ada yang sesempurna seperti yang kita inginkan/ bayangkan. Salah dan khilaf itu manusiawi. Oleh karena itu milikilah hati yang dengan ikhlas mau memaafkan kesalahan orang lain dan mau meminta maaf saat diri sendiri telodor melakukan kesalahan. Selanjutnya, Cara meminta maaf dan memaafkan orang lain […]

    Suka

  4. […] Mengerti bahwa tidak ada manusia yang sempurna membuat dada terasa lebih lapang. Apalagi ketika anda juga memahami bahwa hidup ini penuh ujian dan manusia saling menguji satu-sama lain niscaya jadi lebih dimampukan untuk bersabar. Selanjutnya, Tips & trik jitu meminta maaf kepada seseorang. […]

    Suka

  5. […] Memaafkan perbuatan seseorang adalah awal dari kebaikan hati. Ini dapat kita lakukan sebagai sebuah kebiasaan yang sifatnya otomatis. Begitu seseorang melakukan kesalahan, langsung dimaafkan di dalam hati. Misalnya dengan mengatakan “Maafkan mereka, maafkan kami dan maafkan semua orang ya Tuhan agar sekaliannya beroleh hidayah/ pencerahan daripada Engkau“. Baca teman, Cara memaafkan orang yang bersalah pada kita […]

    Suka

  6. […] Terkadang kita jatuh sakit lalu menyadari bahwa selama ini telah menyakiti beberapa orang baik secara sengaja mapun tidak sengaja. Begitu anda mengingat hal ini maka segeralah meminta maaf kepada siapa anda berbuat salah. Setidaknya anda bisa menelpon-nya atau membuat paragraf permintaan maaf lewat sms, chat, wa, surei dan lain sebagainya. Ingatlah bahwa desakan semacam ini lebih baik dilakukan segera sebab rasa bersalah itu nanti akan basi dan lenyap di makan waktu. Jadi lakukanlah selagi masih panas-panas. Simak, Tips memaafkan seseorang […]

    Suka

    • Setuju. Terkadang kita terlalu mempersalahkan situasi dan orang-orang di sekitar dan tidak menyadari bahwa sesungguhnya duduk permasalahannya terdapat dalam diri sendiri, mungkin kitalah yang terlalu gr.
      Salam jumpa lagi…..

      Suka

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.