Tidak Sulit Memahami Orang Yang Pemikiran Dan Keinginannya Terstandarisasi

Hidup ini hanya untuk dimengerti tetapi kehidupan enggan memahami keinginan pribadi kita. Sebab segala yang terjadi sudah sewajarnya: sesuai dengan hukum Tuhan & peraturan yang disepakati bersama. Sedangkan keinginan kita belum tentu terstandarisasi.

Ide singkat cerita.

Tidak mudah untuk memahami kehidupan. Salah sedikit kita memahami situasi, bisa-bisa pikiran kotor berkembang, sedang perkataan dan perilaku mulai menyimpang dari kebaikan, kebenaran dan keadilan. Terlebih lagi jika dalam kesalahpahaman tersebut, kita sedang diperhadapkan dengan masalah-masalah lain seputar aktivitas sehari-hari. Orang yang kurang cerdas karena salah kaprah dan terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Akan bertahan dari tekanan kehidupan dengan berbohong atau memanipulasi diri/ sesuatu, berbangga-ria dan melakukan kejahatan lainnya. Sedangkan orang muda bijak yang belum memahami situasi tidak mau terburu-buru mengambil keputusan dan memilih untuk menunggu datangnya inspirasi solusi yang tepat. Sembari tetap berusaha melakukan kebajikan di setiap waktu dan kesempatan yang tersedia.

Tidak perlu terlalu banyak berharap agar orang lain atau lingkungan sekitar, mau memahami diri kita. Sebab sering sekali hawa nafsu kita tidak sesuai dengan kebutuhan pribadi. Dan bisa jadi, apa yang kita inginkan belum sesuai dengan kehendak Allah dan tidak cocok dengan peraturan yang berlaku dalam masyarakat (hukum negara). Oleh karena itu, berhenti menuntut orang lain untuk memahami kehidupan kita: memahami apa yang kita inginkan!

Kita tidak bisa memaksakan keinginan pribadi kepada orang lain. Kecuali orang tersebut sudah menjanjikannya terlebih dahulu, bahkan bila perlu sudah ada perjanjian hitam di atas putih yang dimateraikan antar pihak-pihak terkait. Yang bisa kita perbuat agar orang lain memahami diri ini adalah sebisa mungkin menyesuaikan hawa nafsu dengan skala kebutuhan sehari-hari. Berusaha memahami firman Tuhan agar bisa menghubungkannya secara tepat dengan hasrat di dalam hati. Turut pula mempelajari beberapa peraturan yang berlaku di masyarakat dan tempat kerja agar bisa menyesuaikan keinginan pribadi tidak melewati batas-batas yang sudah ditetapkan.

Ketika kita mampu mengadaptasikan hawa nafsu dengan tiga aturan di atas (kebutuhan, perintah Allah dan hukum negara/ dunia kerja). Sudah bisa dipastikan bahwa akan mudah bagi orang lain untuk memahami diri kita/ keinginan pribadi. Bahkan seolah-olah mereka menjadi pribadi yang sangat pengertian sebelum kita meminta untuk terlebih dahulu dimengerti. Akan tetapi, lain halnya bila hasrat di dalam hati ini belum terstandarisasi. Kita merasa diremehkan, diabaikan, menganggap orang lain terlalu sombong, merasa orang lain kurang peduli pada kita dan merasa seluruh dunia tidak memahami kita. Padahal sesungguhnya kitalah yang berbuat salah dengan menginginkan yang jahat. Kitalah yang secara diam-diam ingin melanggar hukum taurat dan mengabaikan kasih yang sejati terhadap sesama. Kita jugalah yang terlalu bertindak diluar batas karena kurang memahami norma dan nilai yang lazim di tengah masyarakat. Oleh karena itu, penting sekali menyelaraskan pemikiran dan keinginan kita dengan tiga standar di atas. Agar orang lain lebih mudah memahami kita dan kebersamaan pun terjalin dalam sukacita, hati tenteram dan damai sejahtera di segala waktu. Selamat beraktivitas, jangan lupa tarik-hembuskan nafas secara langsung – secara berkala dan rajinlah minum air putih!

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.