+7 Cara Allah Menyelamatkan Manusia Dari Dosa – Sang Pencipta Tidak Pernah Membiarkan Kita Sendirian

Cara Allah Menyelamatkan Manusia Dari Dosa – Sang Pencipta Tidak Pernah Membiarkan Kita Sendirian

Allah adalah nama Tuhan dalam bahasa Arab; pencipta alam semesta yang mahasempurna; Tuhan Yang Maha Esa yang disembah oleh orang yang beriman. Sedangkan menyelamatkan adalah (1) meluputkan (menghindarkan, membebeskan) dari bahaya (bencana dan sebagainya); mengikhtiarkan (menolong, membela, dan sebagainya) supaya selamat; (2) menguburkan (mayat); (KBBI Luring). Allah merupakan pribadi yang lebih tinggi dari manusia itu sendiri. Itulah mengapa saat anda bersikap sombong dengan memandang orang lain rendah, dengan demikian, ia telah menyinggung kemaha tinggian pencipta.

Setiap manusia harus memiliki Tuhan di dalam hatinya, jika tidak maka ia akan menganggap bahwa dirinya sendiri adalah tuhan. Akibat dari prinsip ini adalah kesombongan. Manusia sudah memiliki rasa sombong semacam ini dalam dirinya sendiri. Sebelum setiap orang mengenali sifat-sifat itu maka hidupnya akan terus melanggar kemaha tinggian Allah. Secara tidak langsung keadaan semacam inilah yang membuat kita semakin jauh dari-Nya. Seandainya manusia mampu merendahkan hati bahkan merendahkan dirinya niscaya hidup ini dapat dilalui dengan rasa puas dan kebahagiaan yang penuh.

Ingat lagi bahwa kebahagiaan tertinggi seorang manusia adalah ketika ia telah menemukan Allah dalam hidupnya yang sementara di dunia ini. Dia tidak pernah jauh dari kehidupan kita bahkan dapat dikatakan sangat dekat dengan manusia itu sendiri. Saking dekatnya, anda berdoa di dalam hati sekalipun, Ia tetap dapat mendengarnya dengan seksama. Jangan mencarinya di padang gurun, di tengah guntur/ petir, dalam hembusan angin, di tengah gelap-pekatnya malam melainkan temukan arti hadir-Nya di dalam hatimu. Tuhan telah mengutus Roh Kudus untuk menemani, menguatkan, menghibur bahkan membisikkan hikmat kepada manusia. Oleh karena itu, selalu rasakan hatimu, berikan lebih banyak waktu untuk berpikir (fokus kepada Tuhan) sampai anda menemukan ketentraman, damai dan ketenangan itu disana.

Allah bukannya tidak peduli terhadap pergumulan hidup yang sedang kita hadapi sekarang ini. Melainkan Dia memberi pilihan agar kita (manusia) sendirilah yang menyadarinya sehingga mau mengubah diri. Jika Ia terlalu mengendalikan semuanya maka apa bedanya kita dengan teknologi robot? Jadi, Allah telah memberikan petunjuk, sekarang tergantung dari pribadi manusia itu sendiri, apakah mau mengikutinya atau hendak mengabaikannya?

Patut juga disadari bahwa kita disandingkan dengan orang-orang yang munafik. Ini bukan sebuah kebetulan melainkan terjadi atas seizin-Nya dimana “ada lalang diantara gandum“. Mereka secara tidak langsung akan menjadi penantang yang menguji keinginan di dalam hati ini: apakah hasrat itu murni atau hanya imitasi belaka. Demikian juga seharusnya sikap kita, yaitu: “tegakkan kebenaran selurus-lurusnya tetapi jangan pernah memaksakan kehendak agar orang lain mengikuti melainkan jadilah contoh yang baik“. Satu-satunya yang dapat memaksa adalah hukum dan undang-undang yang berlaku secara umum di masyarakat.

Usaha Allah untuk menyelamatkan manusia dari dalam keberdosaannya

Jika anda mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh maka anda akan menemukan bahwa cara kerja Allah sangat sistematis dan terstruktur dalam menyadarkan (menyelamatkan) umat manusia. Ia memulainya dari dekat (saat manusia di taman eden) tetapi gagal karena manusia itu cemburu (iri hati) dengan kemahakuasaan Allah. Kemudian hanya sekedar mengutus beberapa orang hamba-Nya (para Nabi) tetapi sayang merekapun terjebak dalam hawa nafsunya yang sesat. Hingga pada akhirnya, Ia menyetarakan diri-Nya dengan manusia itu sendiri dalam wujud yang sederhana yaitu dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus. Jika anda dapat melihat betapa sistematisnya rencana-Nya niscaya bulu kudu akan merinding menikmatinya.

Semua jalan panjang yang telah ditempuh selama ribuan tahun ini seharusnya tidak sia-sia. Jikalau kita mampu memaknai setiap peristiwa yang terjadi maka akan timbullah sebuah hasil pemikiran tentang betapa cantiknya sejarah telah mencatat pengaruh buruk dari kekuasaan dan uang. Sebelum ke dua hal ini disetarakan maka selama itu pula kehidupan kita akan terus bergejolak dan berada di bawah tekanan kapitalis yang menunggangi agama untuk mewujudkan keinginannya yang sempit dan sangat egois.

Allah adalah kasih, jika ia bukan kasih maka mustahil terus memperhatikan manusia yang berdosa, hina dan sampah ini. Kita hanyalah debu tanah yang sedang berusaha mencapai kesempurnaan-Nya. Sayang hal ini tetap saja gagal sampai Kristus hadir kemudian. Usaha-Nya untuk menyelamatkan umat manusia yang kehidupannya berada diujung tanduk, diantaranya dengan memberikan keselamatan dengan cara sebagai berikut.

  1. Secara langsung memantau kehidupan manusia di taman Eden.

    Sayang sekali hal inipun gagal karena manusia syarat dengan rasa cemburu yang sangat. Adam dan Hawa melihat Allah yang begitu mulia sehingga mereka tergiur dan tergoda untuk menjadi seperti itu.

    Dari sini saja kita bisa melihat bahwa ketidaksetaraan di dalam kehidupan manusia sangat mengundang cemburu yang bisa menjadi iri hati lalu berujung pada sikap yang tidak menyenangkan hingga perbuatan menyimpang dan kekerasan. Jika anda mau berjalan dengan aman maka perjuangkanlah keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.

  2. Menganugrahkan Hukum Taurat.

    Semua manusia penasaran dan ingin bertemu dengan Sang Pencipta karena itulah ada berbagai macam aliran kepercayaan di dunia ini untuk memfasilitasi hal tersebut. Allah sangat mengerti dengan hasrat ini, oleh karena itu Ia memberikan Hukum Taurat yang sempurna sebagai suatu standar kehidupan sehingga kita bisa menggapai hadirat-Nya.

    Ini adalah salah satu usaha Allah untuk mengedukasi manusia (kita). Jadi, jikalau anda mengehendaki kecerdasan dan hikmat maka belajarlah membaca dan mendengar bedah Alkitab. Sayang, manusia di dalam keterbatasan dan kelemahannya tidak mampu memenuhi tuntutan Hukum Taurat itu. Sebab undang-undang ini mencakup semua lini kehidupan dari pemikiran, perkataan dan perilaku. Bahkan dalam beberapa segmen dalam Kitab Musa, kita diperintahkan untuk memisahkan diri dari antara orang-orang berdosa.

  3. Lewat para Imam yang bekerja di bait Allah.

    Sayang mereka justru hadir menghambat dan memperlambat keselamatan rakyat yang hendak membersihkan diri dihadapan-Nya karena kemunafikan dan haus akan uang, pujian, penghargaan, penghormatan dan popularitas dari seluruh rakyat.

  4. Melalui ucapan syukur dan korban penebusan salah (domba).

    Bagi orang-orang yang berduit, mudah saja mereka melakukan dosa sebab merekapun kelak bisa membeli kambing domba sebagai korban penebusan salah. Kejahatan kapitalis semakin merajalela karena mereka merasa persembahannya yang besar-besar bisa menyogok allah.
    Sayang, “keadaan ini justru hanya menguntungkan oknum kapitalis”. Artinya, hanya orang kaya yang bisa selamat sedangkan mereka yang tidak memiliki apa-apa tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga.

  5. Dengan mengutus para Nabi.

    Ada banyak nabi yang diutus, salah satunya adalah Nabi Elia. Sekalipun pekerjaan Nabi yang satu ini sangat besar bahkan luar biasa namun ia ketakutan menghadapi seorang perempuan saja.

    Nabi Yunus yang pelayanannya luar biasa sehingga menyadarkan orang-orang Niniwe dari dosa-dosanya. Lagi-lagi sayang sekali, ia menjadi iri dan kesal hati karena orang-orang disana tidak jadi di hukum Tuhan.

    Seorang Nabi pastilah telah mengenal dan menubuatkan kebenaran demi kebaikan seluruh umat. Namun sayang, merekapun di jerat oleh dosa-dosanya sendiri.

  6. Lewat Raja Daud.

    Raja Daud adalah seorang Nabi yang besar karena pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya bersama bangsa Israel. Hampir seluruh Kitab Mazmur dikarang olehnya sebab puji-pujian kepada Allah mendatangkan kebahagiaan dan ketenangan di dalam hati. Sekalipun demikian, Raja yang satu ini juga pernah terjerat oleh dosa karena hawa nafsu yang tidak terkendali (menginginkan istri orang lain).

  7. Karya Penebusan Allah yang terakhir yaitu, melalui pengutusan Anak-Nya yang tunggal untuk menebus dosa manusia.

    Tuhan Allah mengutus hamba-hambanya namun tidak pernah berhasil sebab mereka sendiri terjerat oleh dosa-dosanya alias tidak dapat menjadi contoh yang baik bagi manusia itu sendiri. Bahkan sebagian diantara mereka dibunuh oleh orang Yahudi.

    Pada akhirnya, Allah menyetarakan dirinya untuk membawa kebenaran itu sambil memberikan contoh yang baik bagi umat manusia dalam pribadi Yesus Kristus. Pengorbanan-Nya di kayu salib bukan karena kebetulan, bukan juga karena kekuatan orang romawi, bukan pula karena pengaruh imam-imam besar Yahudi, ahli-ahli taurat dan orang Farisi. Melainkan untuk menanggung dosa-dosa manusia yang telah dinyatakan oleh Hukum Taurat. Sebab setiap orang yang melanggar Hukum Taurat wajib di hukum mati. Tetapi Yesus Kristus telah mengorbankan diri-Nya untuk menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung. Oleh karena itulah setiap orang yang percaya kepada-Nya telah turut dalam kematian-Nya dan dibangkitkan pula menjadi pribadi yang baru dan lebih rohani.

Dari sini setiap dari kita mengerti bahwa hidup di dunia ini butuh pengorbanan dan harus menghadapi berbagai macam ujian kehidupan. Sehingga iman yang kita miliki benar-benar tulus dan murni di hadapan Tuhan. Syarat-syarat ini telah disampaikan oleh Tuhan Yesus yakni menyangkal diri, memikul salib dan mengikut jalan Tuhan. Jikalau anda mengikuti ketiga syarat ini niscaya pikiran dicerdaskan, emosional dibaikkan dan potensi yang tidak biasa akan dianugrahkan Tuhan kepadamu.

Salam damai dan salam tahan uji….

1 comments

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.