Kuat-Lemah Hidup Dipengaruhi Oleh Suspensi Fokus & Aktivitas Positif Lainnya

Kuat lemah hidup bukan dari otot atau obat tetapi dari hati yang tersuspensi oleh aktivitas fokus kepada Tuhan yang kaya akan kebahagiaan, ketenteraman dan kedamaian. Sampai memacu semangat untuk terus bersikap baik, benar dan adil sepanjang hari.

Singkat cerita.

Membangun kekuatan selama kita hidup bukan lagi didedikasikan untuk tujuan-tujuan primitif, seperti menguasai dunia, memperluas wilayah, memusnahkan orang-orang dan lain sebagainya. Sebab semua insan percaya akan adanya Tuhan dan telah dimampukan untuk berolah materi yang sewajarnya. Artinya, manusia zaman sekarang telah dianugerahkan kesempatan dan kebermanfaatan hidup, tanpa harus menyakiti dan merugikan sesamanya.

Coba bayangkan jika pendapatan seseorang sangat bergantung pada kemampuan individual mencari pelanggan/ pembeli. Atau pada kemampuan seseorang untuk menipu orang lain. Keadaan ini jelas lambat laun bisa memicu bencana kemanusiaan yang merugikan diri sendiri dan orang-orang di sekitar.

Segala pencarian nafkah yang syarat dengan persaingan dan konflik lebih familiar ditemukan dalam banyak karya seni. Pada momen indah menikmati suatu cerita, dapat dengan jelas menggambarkan situasi yang tidak adil memaksa tokoh-tokoh dalam cerita untuk melakukan manuver manipulasi demi keuntungan pribadi: tidak peduli orang lain susah, tidak mau tahu orang lain rugi. Sehingga pecahlah konflik, dimana orang awam yang tidak memahami alur ceritanya hanya akan senang jika tokoh utamanya menang telak. Padahal bila dianalisis secara terperinci, sistem kehidupan di dunia para tokoh itulah yang secara tidak langsung menyebabkan ketegangan diantara pekerja semakin luas dan semakin panas saja.

Jika seandainya konflik cerita bergaya kapitalisme dilanjutkan. Maka dapat dipastikan dengan sistem kehidupan yang tidak adil dan syarat konflik akan terus memunculkan musuh baru, penjahat baru dan pahlawan juga pemenang baru. Ini akan terus berputar-putar dan tidak berujung kecuali terjadi perubahan positif yang sistematis.

Kita patut bersyukur bahwa keadaan hidup di zaman sekarang telah jauh berbeda dari kisah-kisah kenamaan kapitalis dalam banyak karya. Saat ini, sistem telah mengalami sentralisasi dan semua organisasi kecil dan besar terhubung dengan sistem. Para pekerja tidak lagi menambang di tempat lain, sebab pendapatan yang mereka terima bukan dari sesama pekerja lainnya dan bukan pula dari pelanggan. Sehingga mereka tidak perlu saling memanipulasi/ saling menipu satu sama lain dan juga tidak perlu menipu masyarakat luas. Karena pendapatannya bukan dari individu/ perseorangan, melainkan dari sistem yang telah terintegrasi secara nasional. Hanya masalahnya sekarang adalah: “sudahkah sumber daya yang ada dibagi secara merata di dalam setiap keluarga!”

(1) Tidak perlu lagi kita mati-matian menghafal siang-malam, mengasah otak demi mencapai kejeniusan tertinggi (juga bukan berarti kita sama sekali tidak butuh belajar/ tidak perlu sekolah). Sebab sistem sudah cerdas dan semua manusia secara berangsur-angsur akan mencapai kecerdasan mumpuni menurut peralihan umur tiap-tiap individu dan bila masih kurang: ada komputer cerdas yang bisa membantu memperlancar tugas-tugas kita. (2) Demikian pula, tidak perlu bagi kita mengolah tubuh dengan latihan keras dari pagi sampai sore untuk mencapai kekuatan otot super (juga bukan berarti kita sama sekali tidak butuh olahraga). Sebab lambat-laun otot dan tulang kita pasti semakin kuat menanggung beban sehari-hari mengikuti pertambahan usia. Bila masih kurang: masih ada mesin yang siap sedia membantu pekerjaan kita. Termasuk dalam hal ini, (3) tidak perlu sampai membeli banyak obat kuat untuk menjadi sehat. Sebab cukup dengan makan seimbang dan minum air putih lebih sering: sudah membuat kita terbebas dari banyak penyakit. Di atas semuanya itu yang lebih kita butuhkan adalah fokus kepada Tuhan dan melakukan berbagai aktivitas positif lainnya. Bila kesemuanya itu tersuspensi secara adekuat pada momen yang tepat, dapat membuat kita selalu bahagia, tenteram dan damai. Juga hari-hari tidak lari dari suspensi sikap-sikap yang baik, benar dan adil. Selamat mencoba dan rajinlah minum air putih!

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.