17 Cara Mengendalikan Hawa Nafsu – Keinginan Yang Lebay Adalah Keserakahan

Cara mengendalikan hawa nafsu dan keserakahan

Mengendalikan hawa nafsu adalah inti dari kemanusiawian. Memahami dengan betul bahwa kita ini manusia adalah awal dari pengendalian diri. Hawa nafsu yang tidak terkendali membuat kita tidak jauh beda dengan binatang di hutan belantara. Demikianlah kita dilahirkan dari dalam kandungan ibunda. Seiring (a) berjalannya waktu, (b) bertambahnya usia, (c) meningkatnya pengetahuan, (d) bertambahnya kecerdasan, (e) berkembangnya pergaulan dan (f) bertambahnya pengalaman, kemampuan kita untuk mengendalikan diri semakin membaik dari hari ke hari .

Dunia ini adalah sekolah, jangan sampai anda dipecat

Sadar atau tidak bumi ini adalah sekolah kehidupan terbesar, terluas dan terlama. Kita diajari untuk bersikap sabar, diiharuskan untuk memiliki standar dalam bersikap, diajari untuk saling mengerti satu sama lain, dibina dalam wawasan dan pengetahuan yang mumpuni, dibentuk dalam pola-pola ujian kehidupan yang tidak dapat di tebak. Hal terbaik yang dilakukan oleh seorang siswa teladan adalah belajar seumur hidup (long life education) dimana pengalaman adalah pelajaran paling berharga. Bahkan banyak orang yang meyakini bahwa “Pengalaman adalah guru kehidupan”. Dihari terakhir kehidupan ini, masa depan ditentukan akan keman selanjutnya. Dapat raport & mahkota ke Surga atau dipecat lalu masuk neraka

Yang lebih parah dari hawa nafsu adalah keserakahan

Bila kita tidak mampu mengatasi keinginan sendiri niscaya hidup ini secara otomatis akan di tuntun kepada rupa-rupa pencobaan yang sangat menjebak. Semua orang mengalami hal ini ketika umur masih belia. Jika tidak mampu menahan diri niscaya kita akan terperosok ke dalam jurang kesedihan dan penyesalan yang mendalam. Bila terus membiarkan diri ini bermain-main dalam hawa nafsu dan kesewenang-wenangan. Pada akhirnya kita akan dibentuk tanpa sadar dalam sikap yang syarat dengan keserakahan yang lebih rendah dari binatang. Coba perhatikan hewan di padang, sekalipun mereka predator yang jahat, kejam dan bengis, tidak pernah mengambil lebih dari apa yang dapat ia makan untuk hari itu. Binatang aja tidak pernah khawatir, mengapa manusia khawatir?

Manusia yang dikuasai oleh keserakahan jiwanya dangkal dan tidak pernah puas. Seorang yang lapar akan materi, makan tidak pernah kenyang, minum tapi selalu dahaga, mencari tapi tidak menemukan, menimbun tapi tidak pernah terkumpul, tersenyum dalam kesakitan, tertawa dalam kepahitan. Mereka adalah orang yang haus akan kepuasan dan cenderung menghalalkan segala cara untuk memuaskan hawa nafsunya. Tidak ada sesuatu yang baik keluar, ketakutan akan mengekangnya selama belum bertobat dan mengetahui arti kebenaran yang sejati.

Kontrol penuh akan hawa nafsu mengembangkan ide, inovasi, kreasi dan kolaborasi

Inti dari pengendalian diri adalah mengendalikan hawa nafsu sendiri. Ini adalah pencapaian tingkat kepribadian yang menuju kepada kebijaksanaan alias hikmat & pengetahuan. Kemampuan ini selalu di awali dengan pengenalan akan Tuhan yang lebih intim. Apabila keinginan sudah terkendali maka otak berkembang, kecerdasan meningkat sehingga menghasilkan kreativitas berdayaguna tinggi bagi kehidupan manusia. Sadarilah bahwa hasrat yang lebay menyedot energi kita lebih banyak ketimbang apa yang dapat dilakukan saat bekerja. Apabila pemborosan ini dapat dialihkan sehingga mengalir ke lorong-lorong bakat/ potensi niscaya ide, inovasi dan kreasi bahkan kolaborasi yang kita lakukan menjadi maksimal.

Bahaya keinginan yang berujung pada ambisi

Memiliki hawa nafsu adalah rasional sebab binatangpun demikian. Coba perhatikan makhluk hidup yang katanya lebih rendah dengan manusia, “Apakah mereka melakukan hal yang berlebihan!“. Kalau binatang tidak pernah lebay mengapa manusia sangat berlebihan? Jadi siapa yang lebih rendah sekarang! Karena hanya memiliki hawa nafsu (standar – apa adanya) namun tidak ada harapan di dalam hati maka dari itu kehidupan hewan di alam belantara tidak pernah berkembang. Harapan membuat kita berusaha dan berjuang demi yang terbaik. Milikilah harapan bukan ambisi

Banyak orang mentransfer keinginannya kedalam sebuah cita-cita yang ambisius. Menargetkan hal-hal tertentu di masa depan seolah-olah dirinya adalah Sang Perancang Yang Agung. Bersifat memaksa dan mendesak orang lain untuk memberikan lebih. Bahkan parahnya lagi menghalalkan segala cara untuk memenuhi ambisinya. Sikap ini terkesan berlebihan dan melawan Tuhan. Kita tidak punya hak untuk menentukan masa depan. Sebatas yang dapat di giatkan adalah berusaha lebih keras dan melakukan yang terbaik. Apapun hasilnya, kita pasrah saja. Sekali lagi kami katakan, milikilah harapan bukan ambisi.

Apapun mimpi dan cita-cita anda: ABAIKAN ITU KAWAN! Yang dilakukan bukanlah terus berkhayal dan terlena dalam mimpi-mimpi yang sia-sia. Melainkan rencanakan kehidupan anda lalu laksanakan apa yang bisa dilakukan sekarang, esok maupun di hari-hari yang akan datang. Mimpi hanyalah sebuah visi, terwujud atau tidaknya itu tergantung dari usaha yang dilakukan hari lepas hari. Oleh karena itu, pelaksanaan dari setiap perencanaanlah yang menentukan masa depan. Tetapi harap diingat juga untuk mempasrahkan hasilnya kepada Tuhan sebab rencana Tuhan tidak pernah bertujuan untuk mencelakakan umat yang dikasihi-Nya.

Alasan mengapa hawa nafsu seseorang menjadi terlalu tinggi

Mengapa bisa hal ini terjadi? Ketika kami bertanya-tanya dalam diri sendiri tentang penyebab yang pasti akan fenomena ini, kami menemukan bahwa.

  1. Tidak mengenal Tuhan. Dari zaman dahulu kala manusia dibentuk lalu meniru perilaku binatang. Akan tetapi setelah kita bertemu dengan Sang Pencipta perilaku lebih manusiawi. Oleh karena itu dekatkan diri dengan Tuhan dalam doa, firman dan nyanyian pujian.
  2. Belum dewasa. Sadarkah anda bahwa setiap bayi yang dilahirkan memiliki hawa nafsu? Apabila orang tua terus membiarkan (menuruti semua) keinginannya tersebut niscaya hasratnya lebih tinggi dari teman-teman sebayanya.
  3. Pengalaman minim. Pengalaman adalah guru yang baik. Masa lalu dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan kita akan hal yang baik dan yang jahat, termasuk tentang rasa sakit. Bila sudah tahu sakitnya karena melakukan ini-itu pasti menghindar saat kejadian yang sama terulang lagi.
  4. Tidak sabar. Dunia ini penuh cobaan. Jika kita tidak kuat (sabar) niscaya mudah terguncang sehingga mencari pelarian untuk melampiaskan nafsu jahat.
  5. Kurang berpikir. Saat kita tidak berpikir dahulu sebelum melakukan sesuatu maka ada kemungkinan insting yang diekspresikan syarakt dengan nafsu yang sesat. Berpikir membuat kita mempertimbangkan segala sesuatu secara matang. Ini adalah aktivitas yang harus dibiasakan.
  6. Kurang kerjaan/ aktivitas. Jika kita tidak banyak bergerak niscaya keinginan akan ini-itu akan menjalar kemana-mana.
  7. Terlalu terburu-buru dan tidak hati-hati. Sikap ini menunjukkan bahwa kita belum siap. Keadaan ini beresiko membuat perkataan/ perbuatan menjadi bersalahan/ khilaf karena teledor.
  8. Karena egois sehingga cenderung memaksakan kehendak kepada orang lain. Bila kita menganggap diri ini lebih penting dari orang lain niscaya ada keinginan menuntut lebih dari mereka. Bersikap memaksa adalah salah satu ciri keegoisan dan kesombongan kecuali terhadap orang tua kepada anak-anaknya dan pemimpin kepada bawahannya. Itupun sebatas yang sudah di sepakati bersama.

Mengecewakan diri sendiri adalah awal dari pengendalian hawa nafsu

Keinginan manusia sifatnya liar oleh karena itu dibutuhkan pemahaman akan potensi diri. Jika anda mengenal diri sendiri berarti dapat mendeskripsikan keinginan berlebihan yang selama ini (dahulu) pernah dialami/ diekspresikan. Tuliskan daftarnya dalam selembar kertas lalu mulailah menghafalnya. Apabila hasrat seperti itu muncul lagi maka langsung saja batasi diri sendiri. Ini adalah salah satu cara untuk mengembangkan tingkat kesadaran yang dimiliki.

Banyak orang yang melampiaskan hawa nafsunya karena tidak sadar bahwa apa yang sedang dilakukan merupakan keinginan yang berlebihan yang seharusnya tidak terjadi. Oleh karena itu semakin cepat anda sadar diri/ tahu diri bahwa sedang berpijak di jalan yang salah maka semakin minim/ kecil kerugian yang dirasakan. Apabila anda baru sadar diri setelah selesai melampiaskan kesesatan itu niscaya kerugiannya besar bahkan orang lainpun turut dirugikan.

Sadarilah bahwa kita bukan Super-man yang mampu meraih semua impiannya. Ada saat dimana hati ini kecewa oleh karena sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan harapan. Perasaan seperti ini bagus untuk perkembangan kedewasaan yang membuat anda semakin kuat/ sabar dalam menjalani hidup ini.

Kekecewaan adalah salah satu cara untuk melemahkan keinginan yang berlebihan dalam hati bahkan sama sekali menghilangkan hasrat yang jahat itu. Sebab hidup yang berdasarkan pada keinginan tidaklah sehat. Lebih baik, jalani hidup seperti air yang mengalir dan apa adanya. Usaha memang harus tapi semampunya, lebih daripada itu biarkan Tuhan yang bekerja, pasrahkan hidup pada kehendak=Nya.

Cara mengendalikan hawa nafsu

Karena begitu pentingnya kemampuan untuk mengendalikan hawa nafsu maka kami merekomendasikan hal-hal berikut ini untuk dibiasakan dalam kehidupan teman-teman sekalian. Berikut selengkapnya.

  1. Konsentrasikan pikiran kepada Tuhan dalam doa-doa setiap detik.

    Jadikan ini sebagai rutinitas bahkan diwaktu kosongpun (waktu senggang) arahkan pikiran kepada Yang Maha Kuasa, lewat doa, firman, pujian dan penyembahan. Buka hatimu, rendahkan diri, mohonkan pengampunan, mintalah pertolongan & penyertaan-Nya. Lakukan puji-pujian ini di dalam hati sembari bekerja bahkan di waktu luang sekalipun.

  2. Minimalisir keinginan sendiri. Daripada sibuk meminta dan menginginkan ini itu, lebih baik pujilah Dia dan Besarkanlah nama-Nya di hatimu. Memuji Tuhan dalam hati dengan gaya sendiri dapat mengalihkan konsentrasi dari yang jelek kepada yang baik.
  3. Miliki satu harapan yang dipegang teguh, yaitu “Dimasa depan, hidup pasti lebih baik. Tidak masalah meminta ini dan itu, hanya saja sesudah dikatakan maka jangan diingat lagi. Jangan jadi peminta-minta yang terus  bertele-tele di hadapan Tuhan. Melainkan berusaha dan berjuang untuk melakukan yang benar. Jangan fokus dengan berkat, muzizat dan kelimpahan di masa depan melainkan hiduplah realistis dan tegakkan kebenaran mulai dari diri sendiri.Alangkah lebih baik juga jika anda tidak terlalu berharap akan sesuatu dari dunia ini. Sebab hal-hal itu tidaklah pasti di masa depan yang penuh rahasia. Satu saja yang pasti adalah “Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus akan beroleh hidup yang kekal – masuk Surga di akhirat kelak.
  4. Ceritakan masalahmu kepada Tuhan dalam doa yang penuh harapan. Serahkan beban hidupmu hanya kepada-Nya. Pasrahkan kehidupan ini hanya dalam tangan pengasihan-Nya dalam doa-doa, dimana seolah-olah anda sedang berada disisi-Nya sambil bercakap-cakap.
  5. Selalu berpikir positif.

    Pikiran yang senantiasa positif adalah penentu kehidupan sebab semua perkataan dan perilaku sehari-hari (sikap) asalnya dari dalam pikiran. Sebaiknya jangan biarkan pikiran ini melalang buana kemana-mana dalam khayalan yang tidak jelas melainkan selalu kendalikan itu dalam wilayah yang positif, misalnya fokus Tuhan, bekerja dan belajar.

    Pikiran positif akan membantu menjaga kehidupan dari hal-hal yang sesat dan lebay. Ada baiknya jikalau anda menghindari pikiran semacam ini:

    • Kekuatiran akan penyelesaian masalah. Jangan takut saat bermasalah sebab semua ada jalan keluarnya. Tempuhlah jalan kepada kebenaran itu.

    • Kekuatiran akan masa depan. Takut menghadapi masa depan merupakan salah satu faktor penentu kecemasan hati. Padahal orang yang memiliki keyakinan kepada Tuhan tidak pantas memiliki perasaan khawatir. Asal saja ia berjalan di jalan yang benar pastilah Tuhan yang menolong.
    • Prasangka buruk. Tidak perlu berprasangka buruk kepada orang lain kecuali anda melihatnya dengan mata kepala sendiri.
    • Bersungut-sungut. Hindari sikap yang menyalahkan orang lain, menyalahkan diri sendiri dan menyalahkan Tuhan atas masalah yang terjadi melainkan koreksi diri sendiri saja dulu.
    • Pikiran sombong. Pemikiran semacam ini bisa muncul karena kelebihan yang anda miliki. Oleh sebab itu tekan perasaan ini sebelum berkembang menjadi dosa.
    • Menjadi iri hati. Orang yang iri hati tidak bahagia melihat sesamanya berbahagia dan justru tertawa saat orang lain sedih: jauhkan pemikiran semacam ini.
      • Daripada anda menyibukkan pikiran sendiri dengan hal-hal negatif di atas maka alangkah lebih baik jikalau selalu mengaktifkan pikiran. Saat otak selalu aktif niscaya hawa nafsu sesat-lebay, kebinatangan dan kejahatan lainnya yang berada di alam bawah sadar akan di tekan sehingga tetap tertidur (inaktif). Anda dapat melakukannya dengan “senantiasa bernyanyi memuliakan Tuhan di segala waktu sehingga pkiran terbuka dipenuhi rasa senang-sukacita yang terkendali, tenang dan damai lalu meluap dalam senyuman di bibir masing-masing.”
  6. Menjadi diri sendiri dan berubahlah oleh pembaharuan budimu.

    Tentukan jati dirimu, tetapkan tujuanmu di bumi yang fana ini. Tampillah menurut pemahamanmu sendiri. Akan tetapi jangan lupa untuk berubah jika kamu salah. Setiap pemuda harus merasakan akibat dari sikapnya yang salah, baru setelah itu ia mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik.

  7. Biasakan hal-hal yang baik dan jauhi kebiasaan buruk.

    Kebiasaan baik membuat hidupmu lebih positif sedangkan kebiasaan yang buruk mendorongmu untuk terjerumus ke jurang yang lebih dalam. Biasanya orang yang terjerumus dalam suatu dosa bila masih belum bertobat akan jatuh dalam kesalahan lainnya. Mulai dari sekarang, peliharalah kebiasaan baik sehingga hidup anda lebih beruntung.

  8. Bersikap sabar dalam segala sesuatu. Kesabaran adalah atmosfer kehidupan kita. Jika kita tidak sabar maka hal tersebut sama artinya dengan istilah “anak mami yang terlalu lemah”.
  9. Tidak memaksakan kehendak. Jadilah orang yang luwes yang tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Pemaksaan kehendak sangat membebani pikiran. Coba bayangkan, “Bagaimana mungkin kita memasukkan botol minuman ke dalam lubang jarum”. Dalam hal ini lebih baik kita menyesuaikan diri saja. Kemampuan adaptasi tidak muncul begitu saja melainkan harus dipelajari dan dibiasakan. Terkecual, sikap orang tua kepada anak, sikap pimpinan kepada bawahan. Dengan catatan hal tersebut dilakukan berdasarkan peraturan/ hukum yang sudah disepakati bersama.
  10. Lakukan kebaikan, apapun itu tanpa pamrih (ikhlas). Jangan kebaikan hati menjadi kendor oleh karena ujian kehidupan melainkan jadilah seorang yang berprinsip dan konsisten dalam bersikap. Menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain. Kembangkan potensi yang dimiliki lalu berdayakan hal itu untuk membantu/ menolong orang lain.Mulailah menyatakan kasih Allah kepada dunia ini dari hal-hal yang kecil dari dalam keluarga. Misalnya sikap yang ramah tamah (senyum, sapa, sentuh, tolong, terimakasih, maaf) dan dengan menjadi pendengar yang baik. Mulailah di dalam keluarga sendiri, dengan saudara, sahabat, rekan kerja, teman kampus bahkan hingga kepada semua orang.
  11. Siap diuji oleh situasi dan sesama manusia.

    Ketahuilah bahwa ujian kehidupan bermanfaat untuk membuat anda mampu mengendalikan keinginan yang aneh-aneh di dalam hati. Sebab saat kita masuk dalam suatu masalah, ada-ada saja situasi yang menawarkan kepada diri ini untuk melampiaskan hasrat kepada hal-hal yang sesat (belum waktunya, misalnya berhubungan seks bagi jomblo). Kemampuan untuk menghadapi dan bertahan juga menghindar dari persoalan kelak akan memampukan diri sendiri untuk menjauhkan anda menginginkan hal yang salah.

  12. Merelakan diri menjalani kekecewaan.

    Saat anda dikecewakan oleh seseorang, hindari sikap yang terus marah-marah menanggapi keadaan tersebut. Tetapi awalilah hidup agar senantiasa tabah dalam melalui semuanya itu.

    Saat anda rela menerima apa adanya ketika dikecewakan oleh pihak lain maka keadaan yang kurang menyenangkan ini akan menjadi sebuah awal untuk menanggung rasa sakit. Dalam menjalani hidup ini yang kita butuhkan adalah ketenangan dan kedamaian.Ketahuilah bahwa hati/ pikiran manusia memiliki cara tersendiri untuk terbiasa sehingga bersamaan dengan sakitnya kekecewaan. Artinya, semakin sering dikecewakan dalam hal tersebut maka semakin hilang ketergantungan kita terhadap hawa nafsu dimaksud. Keadaan ini secara tidak langsung akan melatih kita untuk mampu mengendalikan diri terutama dari berbagai hal yang sesat dan berlebihan.

  13. Ikuti perkumpulan keagamaan disekitar anda.

    Ini adalah bagian dari upaya kita untuk berbagi pengalaman, saling menguatkan dan berbagi motivasi dan informasi positif kepada sahabat seiman.

  14. Seleksi informasi yang anda masukkan dalam otak.

    Panca indra yang harus dikendalikan penuh adalah mata & telinga sebab kedua indra tersebut menjadi salah-satu penyebab yang membuat manusia sesat. Ini dikarenakan mata dan telinga memiliki jangkauan yang luas. Salah satu usaha kita untuk mencegah masukknya konten yang salah adalah dengan meminimalisir menonton acara televisi yang tidak bermutu atau tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki.

  15. Menyibukkan diri dengan pekerjaan yang positif.

    Lakukanlah pekerjaan yang kecil sampai besar. Apa saja yang baik yang dapat dikerjakan maka kerjakanlah itu. Sebab kerja positif dapat mengalihkan hawa nafsu kepada hal-=hal yang lebih buruk lagi.

  16. Menikmati hidup apa adanya.

    Kalau dulu kami bisa memilih lahir dari orang tua yang bagaimana? Maka kami ingin menjadi putra mahkota dari keluarga kerajaan inggris. Sehingga tidak ada hidup pas-pasan seperti yang di alami sekarang. Akan tetapi, apa hendak di kata, kami hanyalah orang biasa. Jadi mau bagaimana lagi…. ? Diikhlaskan saja, toh semua sudah atas ijin Yang Maha Kuasa. Bersyukurlah sekecil apapun atas segala karunia yang di peroleh. Cintai apa yang anda miliki dan nikmatilah berkah serta anugrah yang di titipkan Tuhan kepada kita bersama keluarga tersayang.

  17. Mengalihkan konsentrasi saat terjadi hal-hal yang kurang baik disekitar.

    Kemampuan mengalihkan konsentrasi dari situasi yang jelek adalah harus dilatih dan dibiasakan. Nikmati saja suasananya dan jangan melawan dalam hati melainkan sibukkan diri dengan sesuatu yang baik seperti memikirkan Kitab Suci, Menyanyi-nyanyi kecil, membaca buku, membaca koran, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan lainnya seperti bersosial media dan game (ini adalah pilihan terakhir, utamakan yang di awal-awal).

    • Pikiran/ hati : Memusatkan pikiran kepada Tuhan dalam doa, firman dan pujian. Silahkan melakukannya dalam hati, menggunakan mulut, alat musik dan bisa juga dengan manari.Andapun dapat melakukannya dengan memusatkan pikiran pada ilmu pengetahuan yang dimiliki. Baik yang diperoleh dari bangku sekolah, bangku kuliah maupun dari buku-buku berkualitas.Fokuslah pada bakat/ potensi yang dimiliki, lakukan dengan sabar, tekun dan penuh kerja keras.
    • Mata dialihkan dengan membaca Kitab Suci, buku pelajaran, diktat kuliah, koran, majalah, buku cerita, menonton film dan lain sebagainya.
    • Telinga dialihkan dengan mendengarkan khotbah, pembicara/ motivator, mendengar musik, mendengar acara radio yang positif, menonton acara televisi.
    • Hidung dialihkan dengan menggunakan minyak angin, minyak telon dan wewangian aromaterapi lainnya.
    • Kulit dialihkan dengan mengikuti spa, diurut, masturbasi-singel, hubungan intim-memiliki pasangan resmi.
    • Lidah dialihkan dengan cara berkomunikasi dengan sesama, bernyanyi menggunakan mulut maupun dengan dibantu dengan alat musik dan menari. Bisa juga dengan mengkonsumsi makanan dan minuman.
    • Aktivitas gabungan dengan cara membersihkan rumah, melanjutkan pekerjaan baik yang ditekuni, jalan-jalan, berkunjung ke perpustakaan,
    • KHUSUS TEKNIK MENGALIHKAN INDRA LAKUKANLAH DENGAN SEWAJARNYA DAN HINDARI BERLEBIHAN (LEBAY). Sebab segala sesuatu yang berlebihan di daerah indra akan menyebabkan kejenuhan bahkan sampai mati rasa.
      Fokus Berpikir Manusia Agar Hidup Lebih Berkualitas
  18. Berpuasa.

    Ini adalah kebiasaan yang melatih kita untuk mengendalikan indra. Panca indra berkaitan erat dengan hawa nafsu sehingga puasa adalah salah satu cara untuk mengendalikan nafsu berlebihan. Saat indra ditekan lewat aktivitas puasa niscaya keinginan yang sesat dan lebay juga turut ditekan dan dikendalikan dalam diri anda.

  19. Bergaul, berbaur dan bersosialisasi.

    Kesalahan kecil dalam hubungan sosial adalah biasa. Hakekat manusia sebagai makhluk sosial harus terpenuhi. Meluangkan waktu berkumpul bersama untuk bercengkrama dengan teman dan sahabat adalah baik untuk menjauhkan kita dari keinginan diluar batas. Ingatlah bahwa “pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik“. Baca juga, Cara mengendalikan nafsu seks

  20. Menjadi bahagia.

    Bahagiakah anda dengan hidupmu saat ini? Seharusnya ya. Sebab nafas kita berasal dari Tuhan yang adalah kebenaran itu sendiri. Itulah mengapa kita selalu dituntut oleh diri sendiri untuk melakukan hal yang benar. Sedangkan kebenaran itu sendiri adalah (1) saat seluruh kehidupan ini tertuju kepada Tuhan dan (2) dan ketika kita mampu berbagi kasih (bermanfaat) kepada sesama. Bila anda telah melakukan kedua hal ini maka seharusnya hati penuh dengan kebahagiaan.

    Satu hal saja yang membuat kita tidak bahagia adalah saat terlalu gemar membanding-bandingkan kehidupan pribadi dengan kehidupan orang lain. Oleh karena itu, jauhkan kebiasaan membanding-bandingkan (menilai/ menghakimi) orang lain. Cintai diri sendiri, puaslah dengan dirimu dan nikmati hidup apa adanya.

    Berbahagialah dengan apa yang anda lakukan dan lakukanlah apa yang membuatmu bahagia. Lalu katakanlah di dalam hati sambil menutup mata dan menghela nafas, “Berbahagialah hai jiwaku, tersenyumlah kepada dunia sebab hari ini luar biasa. Terimakasih Tuhan!

    Cara ke dua untuk berbahagia adalah dengan “senantiasa bersyukur dan bernyanyi memuliakan Tuhan di segala waktu agar pikiran terbuka hingga rasa senang-sukacita yang terkendali, tenang dan damai memenuhi hati lalu meluap dalam senyuman mungil di bibir masing-masing”. Andapun bisa melakukannya di dalam hati, lewat mulut, dengan alat musik dan sambil menari.

Demikian saja saran dan masukan dari kami. Semoga anda dapat mengendalikan hawa nafsu sendiri agar bakat dan potensi yang kita miliki berkembang ke arah yang lebih baik. Pada akhirnya semua aktivitas yang dilakukan akan mendatangkan manfaat bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar juga.

Salam santun!

12 comments

  1. […] Cara menangkap ikan seperti ini sangat general dan tidak spesifik. Beresiko merusak ekosistem hewani di bawah laut sehingga generasi berikutnya terancam tidak dapat menikmati ikan lagi. Oleh karena itu, harap diperhatikan untuk tidak menggunakan jaring dengan pola kecil sebab dapat menjebak benih ikan (larva) yang masih sangat muda sehingga jenis tertentu terancam punah. Tanggung jawab moral para nelayan sangat dibutuhkan untuk tidak melakukan hal-hal yang merusak lingkungan. Baca juga, Cara mengatasi hawa nafsu tinggi yang serakah […]

    Suka

  2. […] Bukan matahari yang membuat bumi ini panas sebab dari dahulu kala Tuhan telah mengajari manusia menjaga keseimbangan alam. Orang-orang yang gila hawa nafsu dan serakah memboroskan sumber daya yang ada sehingga membebaskan energi panas secara kontinue dan bertahap ke lingkungan sekitar. Kemampuan lingkungan alamiah hutan dan tanaman hijau tidak mampu mengimbangi kecepatan konsumsi manusia serakah. Sebab hawa nafsu akan kenikmatan duniawi telah membutakan mata kita, merusak kehidupan orang lain bahkan membakar bumi ini hingga menjadi panas seperti saat ini (global warming). Bila ketamakan/ kerakusan masih bersarang dalam diri ini maka hanya tinggal tunggu waktu saja sampai semuanya berakhir tragis dan menakutkan. Tips mengendalikan hawa nafsu. […]

    Suka

  3. […] Hawa nafsu itu selalu ada, jika anda bisa mengendalikannya lalu mengarahkannya pada hal-hal yang positif maka kehidupan ini lebih bergairah. Akan tetapi ketika hawa nafsu anda tidak terkendali dan terlalu dipakasakan niscaya akan menggiringmu untuk memasuki fase destruksi kehidupan. Semakin lebay keinginan itu maka semakin banyak pihak yang akan ditariknya ke dalam keterpurukan, mulai dari orang-orang terdekat, famili, sahabat, teman bahkan lingkungan sekitar juga. Simak, Cara mengendalikan keinginan […]

    Suka

  4. […] Kemampuan anda mengarahkan kecerdasan yang dimiliki sangat menentukan masa depanmu. Jikalau anda mampu mengarahkannya pada potensi/ bakat yang membawa faedah bagi diri sendiri dan juga orang lain maka hidup ini akan menjadi berarti di mata Tuhan dan berarti di mata sesama (membawa manfaat bagi Tuhan dan sesama). Jangan terlalu senang menjadi orang cerdas sebab salah-salah mengarahkan hidup maka kita akan terjebak dalam hawa nafsu yang sesat. Misalnya seks bebas, pornografi, mencuri, cemburu, suudzon, sombong, jahat dan lain sebagainya. Simak juga, Tips mengendalikan hasrat yang sesat […]

    Suka

    • Birahi bisa muncul lewat
      – penglihatan (melihat yang seksi, tampan).
      – pendengaran (mendengar cerita vulgar).
      – lewat sentuhan (saat teraba oleh seseorang).
      – dan sebagian kecil dari penciuman.

      Selanjutnya, orang yang tidak bisa mengendalikan konsentrasinya terhadap pesona-pesona yang menggoda maka langsung saja, ia akan tenggelam dalam hasrat seksual yang membara (birahi).
      Semoga kita jauh dari semuanya hal yang negatif itu.
      Salam.

      Suka

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.