10 Cara Mengendalikan Binatang Yang Ada Dalam Diri Ini – Manusia Syarat Dengan Kebinatangan

Cara mengatasi kebinatangan dalam diri manusia yang jahat

Kami bisa merasakan ada binatang di dalam diri ini. Hewan yang sangat liar, buas dan ganas. Dia siap berlari kemana saja, menyeruduk siapa saja, siap menendang siapapun, siap menerjang apapun yang ada didepannya. Binatang ini bisa saja tidak terkendali satu sama lain dengan diri kita. Bahkan kadang kala kita tidak mampu mengendalikan keliaran, kebuasan dan keganasannya yang mendorong timbulnya masalah dalam hidup ini. Itulah yang namanya sisi emosional yang negatif.

Kemampuan untuk mengendalikan emosional yang jahat merupakan sebuah tantangan yang besar dalam hidup ini. Sifat utamanya adalah “lupa diri”. Kebuasan binatang itu sangat tidak terkendali terutama saat anda terus terlena oleh kenyamanan duniawi. Semakin melimpah-limpah kemewahan yang anda miliki maka semakin tinggi resiko untuk lupa diri sehingga semakain jahat juga binatang itu kala merasa terganggu oleh sesuatu.

Tidak ada nilai yang menunjukkan standar kualitas dan kuantitas dari kejadian “merasa terganggu”. Ini sebuah penilaian yang subjektif yang diekspresikan berbeda oleh masing-masing orang. Seseorang bisa merasa terganggu dan menjadi jahat hanya karena mendengar suara bervolume besar. Akan tetapi, ada juga orang yang baru merasa terganggu oleh karena sikap orang lain yang tidak senonoh/ tidak menghargai orang lain. Dilain pihat beberapa orang hanya bisa diganggu jika orang lain mendatangkan kerugiaan secara materi.

Ketika kita baru lahir ke dalam dunia yang fana ini, suara bising sedikit saja sudah mengganggu dan membuatmu merengek-rengek tidak kuasa menahan tangis sendiri. Apakah anda masih tidak kuasa menahan kebisingan pada waktu-waktu tertentu (misalnya paguyuban/ perkumpulan orang, pesta, dan lain-lain) di ruang-ruang publik? Jika demikian dapat kami katakan bahwa selama ini anda terlalu nyaman memperlakukan diri sendiri sehingga masih seperti bayi.

Kenyamanan adalah bencana terkecuali anda tinggal dipulai terpencil dan hanya seorang diri di sana. Jelas tidak akan ada yang mengganggu kehidupan anda kecuali aktivitas binatang liar yang juga buas. Saat anda memutuskan untuk menjalani hidup dalam sosialisasi dengan masyarakat luas maka saat itu pulalah kenyamanan anda terganggu. Oleh karena itu, saran dari kami adalah mulailah terbiasa dengan hiruk-pikuk kehidupan bermasyarakat yang walau terkadang mengganggu namun harus dimengerti juga.

Cara mengendalikan kebinatangan dalam hidup manusia

Sikap yang syarat dengan kebinatangan ini sangat erat kaitannya dengan ledakan emosional yang tidak terkendali. Keadaan ini dapat diawali oleh rasa kesal dan kebencian dari dalam hati. Berikut akan kami uraikan beberapa poin penting untuk semakin menjauhkan anda dari sikap kebinatangan.

  1. Senantiasa fokus pikiran kepada Tuhan seperti orang yang sedang bercakap-cakap dengan seorang sahabat yang ada disampingnya.

    Berbicaralah kepada Tuhan (doa) dalam Firman dan puji-pujian untuk kemuliaan nama-Nya. Ini adalah opsi terbaik yang anda butuhkan kapanpun, dimanapun dan apapun yang sedang dikerjakan.

    Jika anda sudah mahir maka dapat dilakukan di dalam hati sambil menekuni pekerjaan ringan lainnya. Kebiasaan ini dapat menekan habis sifat-sifat yang syarat dengan kebinatangan itu.

  2. Tingkatkan kecerdasan spiritual dengan membaca Kitab Suci.

    Kecerdasan spiritual dibangun dari teori dan praktek. Dengan senantiasa membaca Kitab Suci yang anda miliki maka sisi emosional yang negatif turut diberi pengertian sehingga lama-kelamaan ajaran di dalam Firman tersebut akan mengikis emosi yang jahat dan syarat dengan hawa nafsu yang sesat. Pastikan anda selalu berada di jalan yang baik dan benar dan jangan biarkan hal-hal buruk semacam kebinatangan keluar dari dalam diri ini.

  3. Lanjutkan pekerjaan anda dan tetap positif.

    Kerja adalah salah satu cara yang baik untuk mengalihkan konsentrasi yang juga menyenangkan untuk ditekuni. Gangguan kecil jangan dibawa masuk ke dalam hati melainkan tepislah itu lalu bekerjalah dengan sungguh-sungguh sambil melepas semua beban itu.

    Sebenarnya untuk mengalihkan konsentrasi ada banyak cara, salah satunya dapat juga dilakukan dengan mengambil waktu sesaat lalu mencari udara segar di luar, jalan-jalan, membaca koran, membaca buku, sosial media internet, minum (teh/ jeruk dingin, air garam isotonik, jus buah), mengkonsumsi cemilan, makan besar (hati-hati dengan berat badan anda teman wkwkwkkkkk), dan lain sebagainya.

  4. Kuatkan hati sambil tersenyum.

    Jangan biarkan hati ini gundah-gulana, kesal lalu menjadi binatang asli melainkan katakan kepada diri anda “saya pantas mendapatkannya, kuatkan hatiku ya Tuhan”. Katakan hal tersebut pada diri anda sambil tersenyum. Tersenyumlah pada gangguan-gangguan kecil yang menghampiri anda lalu berterimakasihlah kepada Tuhan yang telah menguatkan hati anda dalam melewati semuanya itu.

  5. Milikilah pikiran yang positif.

    Ketahuilah bahwa ada aturan yang mengatakan bahwa “pikiran yang postif menghasilkan sikap yang positif pula”. Hindari menghafal nama, wajah dan ciri-ciri orang tersebut. Biarkan ia tetap asing bagi anda. Alangkah baiknya jika anda tidak mencaci maki, mengutuki dan melawannya di dalam hati sendiri.

    Inilah awal dari sikap yang syarat dengan kebinatangan. Sadarilah bahwa imajinasi yang negatif harus dibatas-batasi sebab pikiran adalah pusat kendali kehidupan anda. Jika pusat kendalinya saja sudah kotor alhasil suatu saat nanti sikap (perilaku dan perkataan) yang burukpun akan diekspresikannya.

  6. Tetap santai dalam segala sesuatu.

    Pahamilah bahwa gangguan itu seperti suara “tembak tanpa peluru”. Suaranya memang menggelegar namun tidak sampai merugikan anda. Oleh karena itu, tetap santai dalam segala sesuatu. Masing-masing orang memiliki kecepatannya sendiri-sendiri tetapi janganlah kebut-kebutan sebab semakin tinggi kecepatan anda maka semakin besar pula resiko kesalahan/ kecelakaan kerja yang dialami. Lagipula sikap yang tetap tenang dan santai membuat anda peka terhadap bisikan dari dalam hati sendiri. Jika hati anda dipenuhi oleh Rohul Kudus niscaya sikap yang jahat dan lalim itu akan tiada dalam hidup anda.

  7. Tahan hati dan tahan niat, hindari membalas balik. Ini bukanlah kebiasaan baik teman.

    Ada begitu banyak cara orang membalas gangguan sosial dari orang lain. Beberapa diantaranya dengan melakukan perbuatan yang sama, menjawab dengan kata-kata sombong, pamer (pamer kekuatan, pamer harta, pamer jabatan) dan tindakan-tindakan lebay lainnya. Sadarilah bahwa keputusan seperti ini justru tidak akan mendatangkan rasa damai di dalam hati anda. Ingatlah bahwa sikap yang jahat dan syarat dengan kebinatangan, sekecil apapun itu tidak akan mendatangkan kelegaan di dalam hati anda.

  8. Ikhlas menghadapi ujian kehidupan.

    Anda tidak perlu terlalu ketakutan berlebihan atau bereaksi berlebihan saat ujian kehidupan menantang dan menjatuhkan anda. Ada saatnya anda untuk kalah dan merendahkan hati pada situasi tertentu. Jangan biarkan emosional negatif yang syarat dengan kebinatangan memimpin di depan. Melainkan gunakanlah logik dan emosi positif anda sehingga sekalipun di tengah badai dan cobaan hidup yang begitu banyak sikap tetap positif dan ramah kepada siapapun.

    Gangguan rasa nyaman seperti yang anda alami dalam ujian kehidupan akan mengajari anda untuk lebih menguasai emosional negatif yang syarat dengan sifat-sifat binatang itu.

  9. Menjadi bahagia.

    Jika hati anda tetap bahagia dalam segala situasi maka semuanya akan dapat dilalui dengan lapang dada dan sukacita. Anda harus mencari tahu sendiri bagaimana caranya agar bisa bahagia dalam artian yang positif. Jangan biarkan sisi kebinatangan di dalam hidupmu mengambil alih kebahagiaan itu. Melainkan galilah hatimu agar kebahagiaan terpancar dari dalam sana.

    Pada dasarnya sikap yang benar, sikap yang positif dan hubungan yang baik dengan orang lain (sekalipun ada beberapa yang menganggap anda sebagai musuh tetapi anda tetap merasa mereka adalah teman) akan mendatangkan kebahagiaan dari dalam hati sendiri.

  10. Apabila anda sudah terbiasa maka semuanya akan lebih baik.

    Pada pengalaman pertama kemungkinan hal ini akan mengganggu kenyamanan anda. Ingatlah bahwa hidup yang terlalu nyaman membuat anda susah masuk Surga. Akan tetapi setelah mengalaminya beberapa kali maka hati sudah lebih kuat untuk menghadapinya. Tidak ada lagi gejolak di dalam diri sendiri melainkan semuanya akan berakhir dengan sendirinya seperti “angin sepoi-sepoi” yang justru akan mendatangkan kebaikan.

Saat anda mengalami tekanan sosial, jangan biarkan dirimu terusik lalu membiarkan sifat binatang itu bangun lalu menguasai kehidupanmu. Melainkan usahakanlah untuk meredam sikap kebinatangan itu dengan cara memulai mengatur pusat kendali kehidupan ke arah yang lebih positif. Jika yang mengontrolnya positif maka sikap yang diekspresikanpun baik dan benar adanya. Apabila di hulu mengalir air yang jernih niscaya ke hilirpun bahkan kemuara sekalipun akan tetap jernih.

Salam! Mari bebaskan diri dari sikap kebinatangan!

4 comments

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.