Jangan Fokus Pada Masalah Melainkan Pada Solusi

Jangan fokus pada masalah melainkan temukan solusi

Tidak mau bermasalah artinya tidak ingin hidup di bumi ini. Entah itu sekarang maupun nanti, besar ataupun kecil suatu saat pergumulan hidup akan menghampiri kita juga. Daripada ntar terkejut dengan gejolak sosial ada baiknya sejak dari awal kita mulai mempersiapkan diri. Senantiasalah berpegang pada suatu faham “kaji buruk” dimana kita menghentikan perilaku manipulatif sedini mungkin. Berharap semoga yang terbaik menjadi bagian dalam kesehariaan kita.

Alasan mengapa seseorang tidak mau keluar dari buruknya masa lalu

Masalah tetaplah masalah, apa yang sudah terjadi tidak dapat kembali. Sebab hidup harus terus bejalan tanpa mengenal sistem putar balik. Sesuatu yang dapat diputar ulang hanyalah kenangan dalam benak ini. Peristiwa yang sudah terjadi diikhlaskan saja teman. Sebab apabila kita terus saja berkutat disitu-situ doang niscaya kehidupan kita melambat bahkan stagnan sama sekali. Ini sering disebut sebagai gagal “move on”. Biasanya mereka yang suka berlama-lama dalam kegagalan di masa lalu dikarenakan oleh.

  1. Terlalu fokus pada masa lalu (kejadian yang sudah lama terjadi).
  2. Masih belum merelakan/ kurang mengikhlaskan/ tidak menerima apa adanya (bersyukur) peristiwa yang telah berlalu.
  3. Tidak mampu memaafkan kesalahan orang lain yang dulu sehingga hati dipenuhi kebencian dan dendam.
  4. Tidak ada harapan dalam hati sehingga persoalan kecil saja (sepele) dapat membuat goyah. Baca juga, Manfaat memusatkan pikiran untuk menemukan ide

Contoh perilaku yang fokus dengan masa lalu bukan pada solusi

Baiklah, akan kami utarakan beberapa sikap salah fokus yang mungkin pernah kita alami. Berikut selengkapnya, FM artinya fokus terhadap masalah sedangkan FS berarti fokus pada solusi.

  • Seorang teman menumpahkan makanannya secara tidak sengaja di hadapan orang lain. Saat mereka yang merasa terganggu memarahinya dengan sungguh-sungguh dan terlibat pertengkaran mulut (FM). Maka datanglah seorang teman yang lain lalu mengambil sapu dan serok sampah untuk membersihkan sisa makanan yang tumpah tersebut (FS).
  • Kawan satu kos dikerjain (dijahili) oleh seseorang. Sikawan ini lalu menyelidiki kejadian tersebut. Kemudian ia mengeluh dan berteri-teriak di media sosial tentang konspirasi yang sedang dialaminya (FM). Semakin banyak berceloteh semakin dalam jatuhnya karena konspirasi yang terus terjadi. Tetapi seorang sahabatnya memberinya ide briliant untuk keluar dari tipu muslihat lawan (FS).
  • Contoh selanjutnya

    Seorang pedagang menderita kerugian besar dalam bisnisnya. Ia menyalahkan tim marketing, resepsionis dan kasir yang bekerja ditempat itu. Dia mencari-cari alasan bagaimana caranya agar dapat memotong gaji karyawannya karena kerugian itu (FM). Sanak keluarga berkunjung kepadanya lalu memberinya jalan keluar positif agar kerugiannya bisa diminimalisir (FS).

  • Beberapa kawan berusaha melamar kerja di perusahaan ternama. Sebagian dari mereka berkisah kepada teman yang lainnya bagaimana sulitnya usaha tersebut dan sudah berapa banyak perusahaan yang dikirimkan surat lamaran dan masih banyak lagi yang mereka percakapkan (FM). Salah satu dari mereka lebih senang nongkrong di perpustakaan untuk mempersiapkan dirinya menghadapi ujian/ test pada panggilan berikutnya (FS).
  • Setelah ujian, seorang pelajar baru menyadari bahwa salah satu dari jawaban yang diberikannya tidaklah akurat atau salah. Dia sangat bersedih hati karena hal itu dan menyesali diri (FM). Saat ia cerita dengan temannya maka kawannya itu menyarankan agar dia lebih giat belajar dan mengurangi menonton acara televisi yang tidak jelas (FS).
  • Salah seorang teman menerima perlakuan buruk dari orang lain. Ia lantas bertanya kepada sikawan itu : mengapa setega itu? apa maksud dari perlakuannya itu? mengapa ia tidak mampu menghargai orang lain? apakah ia tidak takut dosa dari Yang Diatas? (FM). Dihari-hari berikutnya, teman ini menjadi lebih hati-hati dan selalu menempatkan diri pada posisi yang tepat (pandai menyesuaikan diri). Sehingga kawan yang tadi tidak berkesempatan (semakin minim kemungkinan) untuk melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan (FS).

Ciri-ciri sikap yang terlalu fokus pada masalah

Berikut akan kami uraikan beberapa contoh sikap seseorang yang memiliki kecenderungan fokus berlebihan pada masalah yang sudah terjadi.

  1. Bersedih/ bersusah hati (galau tingkat nasional) jadinya tidak bahagia.
  2. Tidak menerima apa adanya (bersyukur) pada semua yang telah terjadi.
  3. Marah-marah tidak jelas (lebay) kepada orang-orang yang terlibat dalam persoalan itu.
  4. Lebih senang menyalahkan orang & mencari-cari kesalahan orang lain.
  5. Menyimpan kebencian dan dendam terhadap orang-orang yang terlibat.

Tidak menghakimi orang yang bersalah dimasa lalu tetapi bagaimana kedepannya dia bisa berubah

Bagaimana anda memarahi bawahan yang sering membangkang dan tidak displin? Ini adalah sesuatu yang sulit. Bukan mencari-cari kesalahannya melainkan ketika hal itu terjadi maka tegurlah dengan santun. Apabila terjadi lagi untuk kesekian kalinya alangkah baiknya jika anda menerapkan aturan dan saksi yang jelas. Tidak perlu marah-marah melainkan biarlah sanksi dari setiap aturan yang memarahinya. Kita berharap setelah diberikan sanksi yang jelas dan tegas maka karyawan tersebut akan kapok dan tidak mengulanginya lagi. Simak juga, Tidak perlu marah hanya aturan yang boleh marah

Kita tidak dapat mengubah masa lalu, yang sudah terjadi biarlah itu menjadi pelajaran bersama. Menghabiskan lebih banyak waktu untuk membahasnya tidak ada faedahnya. Lebih baiklah bagi kita untuk menemukan solusi terbaik agar permasalahan tersebut segera dapat diselesaikan dan tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Bila masih belum menemukan solusinya, alangkah lebih baik jikalau anda bercakap-cakap dengan Tuhan dalam doa, firman dan nyanyian pujian. Anda dapat melakukannya di dalam hati atau bisa juga dengan menggunakan mulut dan alat musik: terserah, pilihlah sesuatu yang membuat hatimu nyaman. PENGALAMAN kami, saat hati terus-menerus memuji Tuhan, tiba-tiba saja jalan keluar dari masalah yang selama ini dihadapi terinspirasi di dalam kepala ini.

Salam santun setia!

4 comments

  1. […] Hewan dan manusia adalah makhluk hidup paling lemah di bumi ini. Dilukai sedikit sudah teriak sana-sini menangis entah kenapa, mengadu entah kemana, galau tingkat nasional, bersungut-sungut gak karuan. Belajarlah dari tumbuhan, dipetik, dilukai, dipotong bahkan sekalipun akar-akarnya dicabut. Ia tidak pernah berkeluh kesah atau mengadu betapa buruk nasibnya. Semuanya ia hadapi dengan tegar. Oleh karena itu, banyak orang yang mengatakan “milikilah kesabaran pohon“. Bahkan di akhir-akhir masa hidupnya masih berpikir untuk melanjutkan generasi berikutnya. Sisa akarnya bahkan batangnyapun yang masih melekat di atas tanah menumbuhkan tunas-tunas baru. Ini baru namanya makhluk hidup yang tidak mempersoalkan masalah melainkan menemukan solusi agar hidup tetap berlanjut sekalipun di tengah kesesakan. Baca juga, Hindari terlalu berlebihan memikirkan masalah melainkan fokuslah kepada Tuhan dan temukan solusinya […]

    Suka

  2. […] Ketika anda tidak fokus kepada orang-orang yang mencoba mengganggu dan menggoyahkan pendirian sendiri. Namun lebih memilih untuk fokus pada pekerjaan dan manfaat positif yang dapat anda datangkan kepada orang disekitar maka inilah yang disebut dengan mengalihkan konsentrasi pada hal-hal yang lebih positif. Hindari fokus dengan masalah melainkan berikanlah solusi atas apa yang sedang terjadi. […]

    Suka

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.