Cara Kerusakan Lingkungan Menyebabkan Bencana Alam Mempercepat Kiamat

Kerusakan Lingkungan menyebabkan bencana alam mempercepat kiamat

Kekuatan alam dahsyat sekali teman. Jangan berpikir bahwa manusia dengan segala kemampuan otak, teknologi, mesin dan kekuatannya mampu menahan kedahsyatan alam. Sebelum-sebelumnya sudah pernah terjadi dimana bencana alam menelan puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang. Ini berupa banjir bandang, gempa bumi, gunung meletus, longsor, angin topan, angin putting beliung dan lain sebagainya. Kejadian ini sudah berulang-ulang kali terjadi namun respon dari kita tidak ada sama sekali. Malahan kerusakan hutan terus terjadi.

Kemewahan itu mubazir

Kita terlalu boros menggunakan sumber daya yang ada. Setelah semua yang sudah dapat diperoleh dengan kerja keras, masih saja kurang terus. Entah apa yang bisa memuaskan hati ini. Tidak ada seorangpun yang tahu. Semuanya mencari uang sebanyak-banyaknya hingga menjadi kaya raya. Semakin banyak uang di tangan semakin besar kerusakan alam yang ditimbulkan. Semua sumber daya alam yang ada dijadikan uang. Kita tidak berpikir tentang “Bagaimana masa depan anak-cucu?”. Semakin banyak uang semakin banyak materi berharga yang kita inginkan. Mulai dari kendaraan mewah, rumah mewah, perabotan mewah, fasilitas mewah, tempat rekreasi mewah dan lain sebagainya. Tidak sadarkah kita, “Berapa binatang dan tanaman yang mati untuk membuat kita terlihat mewah?” .“Seberapa besar pencemaran lingkungan yang dipicu oleh benda-benda mewah itu?”. “Seberapa besar polusi yang dihasilkan untuk menjalankan semua kemewahan itu?”.

Kemewahan itu tidak cerdas

Orang-orang yang beruang (baca: ber’uang) hidup sangat nyaman. Bodohnya kenyamanan itu, mengapa selalu menghasilkan efek rumah kaca/ pencemaran lingkungan yang tidak terkendali. Polusi udara, tanah dan air tidak dapat dihindari. Pohon dan binatang disingkirkan dari habitatnya bahkan punah. Sehirup kemewahan dibayar mahal dengan emisi karbon yang dihasilkan. Segala kenyamanan yang katanya hasil modernisasi ini telah membual lingkungan melarat. Semua fasilitas yang sangat elegan menekan alam hingga kepinggiran. Setiap kemegahan berkontribusi positif aktif terhadap penipisan lapisan ozon. Kita berpikir bahwa manusia itu bijak dan cerdas padahal mereka boleh dikatakan cukup bodoh karena menggali kuburan orang lain.

Secara tidak langsung teknologi telah memakan korban

Kita terlalu munafik karena berusaha membenarkan diri sendiri atas semua bencana yang terjadi. Bepikir bahwa semua ini muncul ke permukaan karena gejala alam diluar kendali. Lingkungan sekitar seperti musuh yang mengintai, meneror lalu menjadi horror yang menggemparkan secara tiba-tiba, merugikan luar biasa dan meregang banyak nyawa. Kita mengorbankan orang lain demi modernisasi. Rakyat jelata yang hidupnya terpinggirkan dan tidak tahu apa-apa menjadi korban. Setiap teknologi yang kita miliki mendatangkan kerugian bagi orang lain yang membunuh mereka pelan-pelan.

Industri tidak pernah salah mereka hanya menjalankan kewajibannya

Tindakan yang terlalu lebay (berlebihan) dalam memanfaatkan alam akan memicu ketidak seimbangan antara komponen bumi : tanah, air, udara dan kehidupan. Kita tidak sepenuhnya menyalahkan industri karena kerusakan lingkungan sebab mereka hanya memenuhi tugasnya. Industri memberi kita kenyamanan, efisiensi dan efektifitas hidup. Kesalahan terletak pada keinginan manusia akan kemewahan pribadi yang bukan kepentingan bersama. Ketika hati tidak terpuaskan oleh kebenaran maka ia selalu ingin lebih dari orang lain dimana saat itulah kita menginginkan kemewahan pribadi. Dari sinilah kelihatan ciri egoisme manusia. Selengkapnya, Kebenaran adalah kebutuhan hati.

Kemewahan adalah simbol keserakahan

Jika semua orang ingin memiliki kemewahan pribadi apa jadinya dunia ini. Orang-orang ingin punya benda-benda yang waw tapi hanya untuk kalangan sendiri (milik pribadi digunakan sendiri). Benda-benda yang sesungguhnya bisa dimanfaatkan oleh banyak orang dikhususkan sebagai milik pribadi seorang. Entah apa yang terjadi pada kita, lebih suka menyendiri lalu membawa tempat-tempat umum yang kita inginkan kedalam rumah sendiri. Ingin punya kolam renang sendiri, ingin punya koleksi mobil sendiri, ingin punya bar sendiri, ingin punya toko sendiri, ingin memiliki tempat hiburan sendiri, ingin memiliki lapangan sendiri, ingin memiliki aula sendiri, ingin memiliki lapangan badminton sendiri, ingin memiliki fasilitas olahraga terlengkap sendiri, ingin memiliki bioskop sendiri. Semua kemewahan ini mencitrakan keegoisan yang syarat dengan keserakahan. Baca juga, Ciri-ciri penjahat koruptor

Kesombongan dan ogoisme adalah teman orang serakah

Kepintaran kita masih sejengkal tapi sudah cakap sombong. Berpikir kita cerdas dan bijak, mengira bahwa apa yang kita lakukan sudah WAW…. Padahal setelah itu bencana alam datang dengan kekuatan penuh setara ratusan ribu bahkan jutaan tenaga kuda yang menyapu bersih pemukiman orang-orang pinggiran yang hidupnya pas-pasan. Pada akhirnya bencana alam hanya menimpa orang-orang yang tidak punya uang sedangkan mereka yang beruang goyang-goyang kaki di atas tangisan rakyat.

Pintar-pintarnya kita mendatangkan kiamat bagi orang lain

Beginikah kebijaksanaan kita? Beginikah kecerdasan yang kita miliki? Manfaatnya hanya untuk diri sendiri sedangkan orang lain menjadi korban. Egosentris dan kesombongan adalah teman sejoli keserakahan. Bukankah ini sama saja dengan kelicikan yang picik dan syarat dengan tipu muslihat? Berapa lama lagi kita berlaku seperti ini? Mendatangkan kiamat secara diam-diam bagi orang lain. Seperti kata pepatah “Lempar batu sembunyi tangan”. Ini bukan kepintaran tapi pembunuhan masal yang terselubung rapih melalui bencana alam.

Pegertian kiamat (bagi saya)

Kiamat adalah peristiwa ketika lingkungan alami mendestruksi diri sendiri secara otomatis dengan berbagai-bagai bencana mulai dari gunung meletus, gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin topan, angin puting beliung, angin tornado dan lain sebagainya. Yang menimbulkan kerugian besar, kehancuran dan kematian semua makhluk hidup (termasuk manusia) yang ada di dalamnya. Jadi keserakahan manusia telah mempercepat datangnya bencana alam yang mendatangkan kiamat (kematian) bagi masyarakat kelas bawah. Pada akhirnya bumi akan benar-benar menelan semua yang ada di atasnya tanpa terkecuali, baik yang kaya maupun miskin, baik yang tinggi maupun rendah, baik yang kolot maupun maju dan baik yang tua maupn muda. Baca juga, Tanpa keseimbangan alam menghancurkan diri secara otomatis.

Cara manusia menyebabkan kiamat bagi sesamanya lewat bencana alam

Segala aktivitas yang (1) tidak mencerminkan perawatan sumber daya yang ada dengan cara memelihara ketersediaannya secara terus menerus dan (2) hawa nafsu manusia yang berlebihan bahkan cenderung serakah akan mendorong terjadinya bencana alam yang akan menelan seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya termasuk manusia (kiamat akan mendatangi manusia pribadi lepas pribadi). Bencana yang kami maksud bisa saja dalam bentuk.

  1. Gempa bumi.
  2. Gunung berapi.
  3. Tsunami.
  4. Topan.
  5. Angin puting beliung/ tornado.
  6. Tanah longsor.
  7. Banjir.
  8. Bencana kelaparan.
  9. Peperangan

Singkat cerita, berikut beberapa tahapan proses yang kami maksudkan.

  1. Manusia semakin bertambah jumlahnya di bumi ini.
  2. Sayang kemampuan untuk memproduksi bahan pangan tidak sebanding dengan jumlah populasi yang ada.
  3. Timbul kerusakan lingkungan akibat ekspansi manusia mengubah ekosistem hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman.
  4. Muncullah orang-orang yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya, yang merusak sumber daya secara berlebihan, memboroskannya terus menerus (mubazir).
  5. Hawa nafsunya yang tinggi ditambah dengan kecerdasan yang dimiliki membuat banyak manusia sangat licik (manipulatif). Hanya berpikir untuk mendatangkan keuntungan bagi dirinya sendiri dengan mengorbankan orang lain (membodohi sesama).
  6. Pembangunan rumah mewah yang memakan banyak sumber daya dan lahan yang luas dengan mengorbankan areal hutan dan lingkungan alamiah.
  7. Villa dibangun diatas lahan-lahan konservasi di daerah pegunungan dan lereng bukit untuk menambah eksotis-nya. Ini merusak ekosistem hutan lindung di daerah pegunungan dan dihulu sungai.
  8. Kerusakan hutan di areal pegunungan dan hulu sungai meningkatkan terjadijya resiko banjir dan tanah longsong.
  9. Di musim penghujan maka akan timbullah banjir yang menyisir daerah di dataran rendah. Rumah-rumah penduduk di sekitar lereng gunung akan digeser dan dihancurkan oleh tanah longsor. Jika semuanya ini terkumulasi maka akan terjadi banjir bandang yang mendatangkan kiamat bagi para korban.
  10. Penggunaan bahan bakar fosil yang terus menerus menyebabkan polusi udara dan mengubah atmosfer disuatu wilayah.
  11. Perubahan iklim menyebabkan perubahan cuaca dan menyebabkan angin topan bahkan puting beliung dan tornado. Semua bencana ini akan memakan korban dan mendatangkan kiamat bagi masing-masing orang.
  12. dan masih banyak lagi proses-proses alami yang merusak lingkungan sekaligus memusnahkan manusia di dalamnya.

Bijak itu peduli dengan kehidupan orang lain

Kita harus lebih bijak lagi dalam berpikir dan bertindak. Tambah terus pengetahuan dan luaskan wawasan untuk kepentingan bersama. Karena kita ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang hidup dalam kebersamaan sejati. Tidak ada yang melarang kita untuk lebih maju dan semakin terdepan. Hanya saja jangan sampai majunya kita kelak menyisakan tangis dan penderitaan  bagi rakyat yang tak berdosa. Bagi yang sudah hidup dalam kelimpahan sudah saatnya kita berkata cukup, simpan uang di bank ambil jika diperlukan. Karena terkadang kemewahan yang ditawarkan kaum marketing adalah kemubaziran yang telah dan akan merusak ekosistem lingkungan.

Ayo lindungi habitat alamiah & lestarikan Indonesia!

7 comments

  1. […] Kita di negeri tropis yang subur. Selama alam masih terjaga kelestariannya maka selama itu pula hewan buas tidak keluar lalu memasuki rumah-rumah penduduk sehingga secara tidak sengaja menyerang manusia (bukan untuk memangsa kita melainkan mempertahankan diri). Ingatlah bahwa kerusakan lingkungan mempercepat terjadinya bencana termasuk serangan hewan buas. Jaga lingkungan anda tetap hijau maka binatang buas akan menjadi sahabat perjuangan untuk menjalani hidup di bumi ini. Simak juga, Pencemaran lingkungan mempercepat akhir zaman […]

    Suka

  2. […] Salah satu perbedaan yang sangat kentara di zaman sekarang adalah perbedaan harta benda. Kami tidak ilfil dengan kekayaan seseorang, itu adalah bagian dari haknya atas hasil dari jerih lelahnya sendiri. Hanya kami melihat beberapa sisi gelap dari cara hidup orang yang terlalu kaya raya. Semakin banyak uang di bumi ini maka semakin cepat terjadi kerusakan lingkungan yang berujung pada bencana alam dan akhir zaman. […]

    Suka

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.