11 Cara Menjatuhkan Lawan – Menjebak Seseorang Dalam Kesalahannya Sendiri

Cara Menjatuhkan Lawan - Menjebak Seseorang Dalam Kesalahannya Sendiri

Ada apa denganmu? Mengapa sangat berhasrat untuk menjatuhkan seseorang? Apakah ini karena alasan dendam atau semacamnya? Karena masalah perempuan atau semacamnya? Sebab perbedaan pendapat atau semacamnya? Karenan ejekan/ bully dan sejenisnya? Sebab percobaan kesalahan dan sejenisnya, Karena sikap yang tidak sepantasnya atau semacamnya. Apapun alasan anda melakukan perlawanan terhadap seseorang tetap saja itu tidak akan menyelesaikan masalah melainkan justru membuatnya semakin rumit saja.

Tidak ada untungnya membalas kejahatan dengan hal yang sama hanya akan membuat hati hampa

Membalas kejahatan seseorang dengan kekerasan hanya akan menempatkan diri sendiri di tengah-tengah rasa bersalah yang selalu menghantuimu dan tidak pernah melepaskan malam-malam tanpa keberadaanmu. Belum lagi masalah balas-membalas yang bisa saja menciptakan lingkaran kebencian yang tidak akan pernah berakhir (seumur hidup) bahkan dari generasi ke generasi selanjutnya. Justru andalah yang beruntung ketika membiarkan orang lain melakukan kesalahan kepadamu. Karena dengan demikian orang lain akan segan kepada anda karena kesalahan yang mereka lakukan dahulu, bukan karena anda adalah orang yang berwibawa.

Akan kami ceritakan sebuah kisah ilustrasi yang berhubungan dengan kejadian ini. Seorang kakak yang bermental keras juga keras kepada dirinya sendiri dan kepada saudaranya sendiri. Si kakah ini punya seorang adik yang bisa diperintahkannya untuk melakukan sesuatu, semau-maunya bahkan sekalipun tanggung jawab tersebut seharusnya diselesaikan olehnya. Pada suatu saat tanpa diduga sebelumnya, ia ketahuan melakukan kekerasan kepada adiknya itu hingga terluka. Iapun merasa bersalah dan amat ketakutan “kalau-kalau adiknya memberitahukan ulah kakak yang jahat itu kepada kedua orang tua mereka“. Sejak kejadian itu, si kakak tidak lagi berani menyuruh-nyuruh adiknya untuk melakukan ini itu. Bahkan kerap kali adiknya turut memanfaatkan ketakutannya dengan tujuan sekedar membelikan jajan.

Artinya, rasa bersalah yang kita miliki terkadang membuat diri ini diperbudak oleh orang lain. Jadi, lingkaran kebencian hanya akan memperbesar rasa bersalah itu sehingga hari-hari yang kita lalui tidak lagi seindah dan senikmat dahulu karena beratnya tekanan yang berasal dari dalam diri sendiri. Penampilan luar kita bisa saja menipu dan munafik, harta yang dimiliki bisa tergolong luar biasa dan glamour. Gaya hidup yang diterapkan bisa saja mengikuti zaman yang keren, gaul dan funky tetapi ingatlah bahwa itu hanyalah penampilan luarnya saja (kulit). Sadarilah bahwa tidak semua buah yang baik memiliki kulit yang enak dilihat dari luar, misalnya buah manggis dan durian. Damai yang dirasakan hatimu tidak berasal dari luar (kulit) melainkan ketentraman itu merupakan gabungan dari (a) kebenaran yang terkandung dalam hati/ pikiran dan (b) kebenaran dalam bersikap (perkataan dan perbuatan) sehari-hari. Jadi sekarang pilih yang mana: (X) membalas kebencian dengan kekerasan sehingga hati menjadi cemas atau (O) membalas kebencian dengan diam, mengalah dan bila perlu berbuat baik kepada orang tersebut sehingga hati dipenuhi kelegaan, kepuasan dan kebahagiaan juga.

Kelemahan manusia yang paling besar sehingga beresiko menjatuhkannya

Sadar atau tidak keangkuhan hanya melemahkan kesadaran kita sehingga beresiko membuat diri ini lupa diri, lupa kebenaran bahkan lupa segala-galanya. Sikap tidak lagi terpimpin, respon jauh dari kata sabar, gelagak kita cenderung merasa diri paling benar, cobaan hidup yang seharusnya terjadi kita perangi secara agresif. Dari yang kami tahu dan pelajari selama ini, hanya anak kecil sajalah yang selalu tinggi hati saat ada orang yang menyanjungnya sehingga lupa diri: pernahkah anda menyaksikan kejadian ini?

Pernahkah anda mendengar istilah tentang “seorang perempuan jatuh diperlukan seorang pria?” Tahukah anda mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satunya karena sanjungan dan pujian manis dari seorang laki-laki. Dari sini bisa kita ketahui bahwa saat seseorang dipuja-puji maka disaat itu jugalah mereka terlena dan tidak sadarkan diri hingga terjatuh dipelukan si pria tersebut. Tahukah anda bahwa keadaan terjatuh ini tidak hanya berlaku bagi seorang wanita melainkan pria juga mengalaminya bahkan siapapun di dunia ini “yang tidak mampu menolak pujian dan menyangkal diri akan termakan oleh pujian tersebut hingga melakukan kekhilafan yang merugikan bahkan memalukan“.

Saat kita termakan pujian maka hati cenderung menjadi sombong maka saat itu jugalah hidup ini berpotensi untuk mengalami kesalahan. Sebab tinggi hati itu identik dengan kesenangan dimana beberapa orang dalam suasana seperti ini melupakan hal-hal penting dalam kehidupannya sampai tidak sadarkan diri karena terhipnotis oleh sanjungan sesamanya. Ini adalah awal terjadinya kesalahan alias error yang lebih dekat pada “menurunnya tingkat kesadaran seseorang’ sehingga cenderung melakukan sesuatu yang disebut dengan ketelodoran yang tidak disengaja. Sudah otomatis keadaan inilah yang secara tidak langsung akan melemahkan seseorang hingga membuatnya malu-malu sendiri (merugikan diri sendiri) bahkan merugikan orang lain juga.

Cara melemahkan bahkan menjatuhkan orang lain dalam kesalahannya sendiri

Teori dasar kami menyatakan bahwa “kesombongan adalah kelemahan“. Selama anda mampu membuat seseorang menjadi sombong maka selama itu pula “besar kemungkinan” untuk menjatuhkannya lewat kesalahannya sendiri yang (a) khilaf atau (b) telodor atau (c) kurang hati-hati sehingga melakukan hal yang tidak sepatunya dilakukan. Selama anda mampu mengenali cara membuat seseorang keluar mengekdspresikan kebanggaannya maka selama itupula anda mamiliki kesempatan besar untuk menyaksikannya jatuh karena kesalahan sendiri. Akan tetapi dibalik semuanya itu, teknik ini sangat bergantung pada tingkat kesadaran seseorang sehingga tidak sampai termakan oleh pujian dan sanjungan yang anda haturkan.

Berikut ini beberapa hal yang perlu anda lakukan untuk menarik keluar keangkuhan dari dalam hati seorang teman, keluarga, kerabat dan orang-orang disekitarmu.

Persyaratan awal

  1. Buat sealami mungkin.

    Lakukan pujian yang sifatnya natural sesuai dengan bakat yang dimilikinya atau menurut keberhasilan pekerjaan yang dilakukannya atau sesuai dengan insting dan kata hati anda.

    Yang harus anda pahami disini adalah bagaimana caranya agar dia tidak mengenali pujian itu sebagai sebuah jebakan batman untuk menjatuhkannya. Oleh karena itu, lakukan serapih dan setulus-tulusnya.

    Bentuk-bentuk perilaku untuk memancing kesombongan seseorang

  2. Buat dia merasa nyaman.

  3. Sanjung dia dengan kata-kata indah.

  4. Memujinya dengan bahasa isyarat.

  5. Memujinya diantara teman-teman.

  6. Menyatakan bahwa dia yang paling.

  7. Berikan sesuatu kepadanya.

  8. dan lain sebagainya temukan sendiri

    Persyaratan terakhir untuk memancing keluar kelemahannya

  9. Fluktuasi pujian.

    Bagaimana kami menjelaskan tentang fluktuasi ini? Ini seperti kadang memuji, kadang tidak memuji, kadang menyanjung, kadang menjelekkan, kadang meninggikan, kadang menyindiri, kadang merendahkan dan lain sebagainya sesuai dengan realitas yang ada.

    Kita berbicara masalah sesuai dengan kenyataan dan pastikan ini tidak dibuat-buat sendiri. Sebab jikalau ia menyadari jebakan dari perilaku anda maka kemungkinan untuk menjatuhkannya lewat ketelodorannya sendiri semakin kecil.

  10. Berikan sedikit gangguan sosial.

    Gangguan ini berguna untuk menarik keluar ketelodorannya itu dimana kita memanfaatkan sisi emosional yang dimiliki. Kita berharap gangguan sepele semacam ini akan diresponnya secara berlebihan, yakni dengan kurang semangat, kebaikannya meredup, inkonsistensi, suka mengeluh, bersungut-sungut, marah-marah, cemberut, nangis-nangis, kejar-kejaran, lempar ini dan itu bahkan mungkin saja kekerasan juga.

  11. Lakukan penilaian.

    Penilaian anda adalah ia teledor atau tidak, sikapnya konsisten atau kadang-kadang nait turun, pengendalian emosinya baik atau buruk, caranya menanggapi orang lain cuek atau ramah. Dimana semuanya ini anda bandingkan dengan perilakunya di waktu sebelumnya (kebiasaannya sehari-hari) dari ekspresi yang ia tunjukkan: biasa saja atau terkesan lebay.

    Semakin cepat ia mencium bau-bau mencurigakan dari sikap anda maka semakin besar tindakan preventif/ pencegahan yang dilakukannya agar tidak sampai melakukan kesalahan yang besar hanya karena hal-hal yang sepele.

Mereka yang tidak cerdas akan termakan oleh pujian sehingga mendorongnya untuk bersikap angkuh sehingga beresiko menyakiti diri sendiri bahkan menyakiti orang lain juga. Akan tetapi, mereka yang bijak tidak akan termakan oleh pujian tersebut karena menyangkal dirinya agar ego keakuan tidak meninggi di dalam hati sehingga menurunkan kemungkinan timbulnya tanggapan yang lebay dan mengurangi keteledoran. Oleh karena itu bisa kita katakan bahwa kerendahan hati adalah kunci agar tidak jatuh oleh kesalahan yang kita lakukan sendiri. Siapa sih yang tidak pernah salah, kami juga pernah melakukannya. Akan tetapi, terus-menerus jatuh dalam lubang yang sama menunjukkan sikap yang kekanak-kanakan.

Salam tegar tapi santun!

4 comments

    • Sekalipun demikian masih banyak kesalahan dalam hal pengetikan dan hubungan antar kalimat.
      Semoga dimanapun berada bisa hidup damai dengan lawan-lawan kita.

      Suka

Tinggalkan Balasan ke Anonim Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.