10 Cara Cepat Membekukan (Menggumpalkan) Getah Karet (Lateks) – Cara Membuat Asam dari Buah-Buahan

Cara cepat alami membekukan getah karet

Indonesia adalah salah satu negara penghasil karet. Pertanian ini mayoritas di daerah kami, Nias, Sumatera Utara. Kemungkinan bukan di daerah kami saja melainkan hampir seluruh kota di Provinsi ini, memiliki perkebunan karet. Pemandangannya terlihat jelas saat hendak menuju ke ibu kota provinsi Medan. Terdapat perkebunan yang sangat luas dan datar yang isinya tanaman getah semuanya. Rata-rata penduduk di sini menanam pohon dengan nama latin Hevea braziliensis. Selain mengambil getah, batangnya juga sering dijadikan sebagai kayu api untuk keperluan masak-memasak.

Hampir semua sudah menggunakan bibit unggul

Perkembangan  pertanian karet sudah cukup baik di negeri kita. Disana-sini mulai terlihat dan terdengar hangat petani yang telah menggunakan bibit unggul. Tidak hanya perusahaan, masyarakat biasapun mampu membuat sendiri bibit unggul itu dengan jalan melakukan stek batang. Hanya, beberapa saja petani yang tidak tahu tentang hal ini. Mungkin mereka yang tinggal di pedalaman.

Penggunaan bibit unggul disamping memperbaiki pertumbuhan, mempersingkat waktu panen, meningkatkan daya tahan kulit pohon agar tidak mudah busuk juga dapat meningkatkan perolehan hasil panen yang lebih maksimal/ lebih banyak. Bisa dikatakan bahwa pemilihan bibit ini dampaknya tidak dirasakan dalam waktu dekat  (cepat) melainkan baru dirasakan di kemudian hari (lambat).

Berkurangnya produksi saat musim penghujan

Perdagangan getah karet sangat membantu perekonomian masyarakat. Untuk menjaga produksi tetap stabil diperlukan cuaca yang baik. Padahal iklim di Indonesia tidak begitu stabil bahkan kadang lebih dominan musim penghujan terutama pada bulan-bulan tertentu. Musim hujan seolah bencana bagi petani ini padahal bagi petani lainnya musim hujan adalah berkat. Oleh karena itu dibutuhkan cara-cara cerdas, praktis dan cepat untuk membekukan lateks agar tidak mengurangi produksi lateks.

Bahan kimia berbahaya bagi kesehatan, lingkungan dan pohon itu sendiri

Penggunaan air keras harap di kurangi sebisa mungkin. Sebab bahan kimia ini selain berbahaya bagi kesehatan, memiliki dampak buruk juga bagi lingkungan. Pohon karet anda lama kelamaan bisa mati (akar membusuk, kulitnya menua dan mengelupas dengan cepat) setelah penggunaan air keras. Untuk apa mencari uang dengan nyawa taruhannya? Lebih baik cari yang aman saja agar kesehatan tidak terganggu dan lingkungan juga tidak menjadi rusak. Diperlukan petani yang memiliki hati nurani untuk melakukan hal ini, yaitu mereka yang tidak hanya memikirkan uang dan uang melainkan juga memikirkan masa depan pertanian itu sendiri.

Alternatif I : Dapatkah garam mempercepat penggumpalan karet?

Garam adalah senyawa yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Ini adalah mineral makro yang sangat cocok bila ditambahka dalam setiap makanan. Penggunaan garam dalam konsentrasi tinggi terbukti menghentikan aktivitas air. Silahkan coba sendiri/ uji sendiri berapa konsentrasi NaCl ideal yang diperlukan, mungkinkah itu 1% atau 2% atau 3,5% (setara dengan garam samudra) atau lebih dari itu. Kami berpikir untuk menggunakan larutan garam sesaat sesudah batang karet di sadab. Petani silahkan mencobanya sendiri. Ini hanya spekulasi yang meyakinkan dan jika gagal silahkan coba pembuatan cuka asam pada bagian selanjutnya. Baca juga, Manfaat garam bagi kehidupan manusia

Alternatif II : Membuat asam dari tuak basi

Air pohon aren dapat dimanfaatkan untuk mempercepat pembekuaan karet. Daripada di jadikan tuak dan membuat pikiran yang meminumnya kacau alangkah lebih baik jika dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih positif. Caranya mudah sekali bahkan semua orangpun sudah mengetahui hal ini, yakni dengan membiarkan air pohon aren basi.

Untuk mengetahui apakah aktivitas bakterinya sudah selesai. Tutup permukaan wadah dengan plastik tipis lalu ikat dengan karet gelang. Permukaan plastik yang terangkat artinya aktivitas bakteri sedang berlangsung sedangkan ketika permukaan plastiknya kembali turun maka aktivitas bakterinya telah selesai dan asam yang dihasilkan dapat dijadikan untuk menggumpalkan getah karet.

Pilihan III : Membuat asam cuka sebagai teknologi alternatif mempercepat pembekuaan karet

Di hutan sekitar tanaman karet banyak buah-buahan bahkan saking banyaknya itu ada yang tidak termakan (tidak semuanya dikonsumsi). Padahal rata-rata buah dapat dijadikan cuka sehingga memungkinkan untuk disimpan lebih lama. Membuat cuka buah-buahan sangat mudah dan murah. Hanya butuh ketekunan dan ketelatenan agar dapat dilakukan terus menerus.

  1. Ambil buah dari pohonnya. Bila perlu yang sudah matang bahkan yang hampir busukpun bisa anda manfaatkan.
  2. Parut buah tersebut.
  3. Peras air/ sari-sarinya dengan menyaringnya menggunakan kain.
  4. Masukkan air hasil perasannya dalam wadah/ botol plastik sedangkan ampasnya di buang saja.
  5. Jika perasan buah anda tidak begitu banyak maka anda dapat menambahkan air kedalamnya dengan catatan tambahkan pula gula. Jika menambahkan air sebanyak 1 Liter maka tambahkan pula gula sebanyak 4 sendok.
  6. Tambahkan garam sebanyak 9 gram (1 ½ sendok teh) per liter. Garam bermanfaat untuk menghambat aktivitas kuman yang merusak. Baca juga, Manfaat garam sebagai pupuk
  7. Tutup wadahnya dengan plastik tipis yang diikat dengan karet gelang.
  8. Biarkan selama 5 – 7 hari atau mungkin saja lebih. Soal berapa hari yang pastinya silahkan dicoba-coba sendiri berdasarkan pengalam di lapangan. Intinya adalah apabila permukaan plastik agak terangkat artinya aktivitas bakteri sedang berlangsung sedangkan ketika permukaan plastiknya kembali turun maka aktivitas bakterinya telah selesai dan asam yang dihasilkan dapat digunakan.
  9. Maka asam cuka yang anda buat siap untuk digunakan. Masukkan dalam botol mineral. Lubangi tutup bagian atasnya.
  10. Tambahkan asam cuka alami tersebut secukupnya dalam wadah penampungan getah karet (tempurung) setiap kali di sadap.

Jangan sia-siakan lahan kosong yang ada disekeliling, jika anda kreatif maka tanamlah beberapa pohon atau tanaman palawija (holtikultura) disana. Setiap tanah yang ditanami, dirawat dan di pupuk dengan baik akan memberikan hasil yang memuaskan. Itu bisa saja buah mengkudu, duku, rambutan, nanas, pepaya, tebu bahkan getah arenpun dapat anda manfaatkan untuk menggumpalkan latex. Tidak tertutup kemungkinan menggunakan daun dengan catatan daun tanaman tersebut rasanya masam (sepat) – asam. Semoga musim hujan tidak lagi menjadi keluh-kesah bagi para petani karet. Jadilah petani yang sabar, bekerja keras, tekun dan cerdas.

Salam petani Indonesia….

4 comments

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.