Hari Terburuk Adalah Hari Terbaik Mempelajari Kehidupan

Hari-hari terburuk dalam hidup adalah hari-hari terbaik untuk belajar dan beradaptasi dengan situasi.

Dalam hal ini “TERBURUK” tidak sama artinya dengan jahat atau dosa. Tetapi yang terburuk itu seperti situasi langka yang belum pernah dihadapi sebelumnya atau sudah pernah dijalani namun jarang terjadi.

Keadaan ini juga bisa menjurus pada suasana hati yang berubah galau karena informasi yang beredar. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa informasi yang berafiliasi dengan karya seni (cerpen, novel, komik, berita, drama, sinetron, film, dan lainnya) mengandung dualisme yang menampilkan hal-hal yang salah semata-mata untuk melengkapi suatu kisah yang syarat dengan konflik seru & menegangkan dalam taraf yang wajar. Apa pun yang membuat hati tidak bahagia (suasana hati memburuk), pada dasarnya bisa di atur ulang dengan mereset fokus kembali dalam doa, firman dan puji-pujian kepada Tuhan.

Jangan cemaskan masalah yang datang pasti sudah sesuai dengan kemampuan Anda secara pribadi, sesuai juga menurut firman Tuhan dan peraturan yang berlaku di dalam masyarakat.

Jika terlalu besar dan sukar ditangani, selalu ada orang-orang terdekat yang siap membantu dan banyak lembaga negara yang kompeten pada bidangnya masing-masing.

Untuk masalah recehan sehari-hari upayakanlah menghendelnya secara pribadi agar bisa belajar memahami situasi dan tentunya belajar juga menyesuaikan diri tanpa kehilangan identitas.

Hadapilah semuanya itu dengan tenang dalam hati yang ikhlas, sabar menunggu proses yang diperlukan dan tetap rendah hati berbuat baik kepada sesama. Jadilah pribadi yang aktifnya positif agar cepat atau lambat ada ide yang timbul atau inspirasi bermunculan lewat kegiatan yang digeluti sehari-hari.

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.