85 Kata-Kata Bijak & Motivasi Kehidupan (Kumpulan Bagian X)

Kata-Kata Bijak & Motivasi Kehidupan (Kumpulan Bagian X)

Kebanyakan kata-kata motivasi hanya enak dan garing untuk didengarkan. Kemudian setelah itu, semuanya berlalu dan terlupakan begitu saja. Satu-satunya yang bisa memotivasi seseorang adalah kata-kata yang keluar sendiri dari dalam hatinya: entah itu berasal dari tulisan mana atau malah dibuat sendiri. Dari yang anda baca ini, jumlah yang mampu menyenangkan anda mungkin lebih banyak tetapi apa yang diserap dan diingat oleh pikiran jumlahnya lebih sederhana. Oleh karena itu, nikmati saja dan selebihnya biarkanlah itu terlupakan. Semoga hati dapat memaknai sesuatu untuk dijadikan pendorong yang membuat anda lebih positif menjalani kehidupan yang tidak selalu mulus.

  1. Tujuan hidup kita memang sorga tetapi tidak mungkin meninggalkan akivitas duniawi. Berpeganglah pada sorga dengan tangan yang satu dan pada dunia dengan tangan yang lain. Orang yang bijak mampu memahami batas-batas antara keduanya agar tidak saling bertubrukan.
  2. Fokus kepada Tuhan adalah magnet untuk membuat perasaan lebih baik sekalipun kondisi di sekitar kurang bagus.
  3. Apabila kemampuan memfokuskan hati kepada Tuhan telah berkembang maka nilai-nilai hati yang positif lainnya akan dapat diraih. Misalnya kepuasan, kedamaian, kebahagiaan, kelegaan dan ketenteraman hati.
  4. Perbedaan bukan masalah saat mampu menyesuaikan diri. Perbedaan jadi masalah karena iri hati. Dimana posisi anda saat ini?
  5. Orang yang berjalan dalam kejahatan, hidup dalam kefasikan. Mereka yang berjalan dalam kebenaran, hidup dalam firman Tuhan.
  6. Pagi hari berubah dengan cepat,semua bergegas dalam kesibukan. Walau badai hidup membelit, tetaplah antusias mengikut Tuhan.
  7. Pagi hari takkan berhenti walau sesaat. Jangan berhenti mengusahakan yang baik dan benar walau masalah terus menghimpit.
  8. Sambutlah pagi yang cerah dengan senyuman yang merekah, karena hidup penuh anugerah dari Allah yang pengasih.
  9. Pagi hari kembali, kaki melangkah menggapai impian; demikianlah orang percaya kembali melayani, melakukan kebaikan penuh ketulusan.
  10. Seperti pagi yang dingin lama-kelamaan menghangat seiring kemunculan sang surya, demikianlah hati yang dingin beku, lama kelamaan menghangat penuh semangat dalam hadirat Sang Pencipta.
  11. Kemalasan tidak akan membuahkan apa-apa selain sifat manja yang melemahkan jiwa.
  12. Kemustahilan itu relatif, semua tergantung doa, perjuangan dan keberuntungan.
  13. Kesuksesan sangat tergantung dari doa, kesabaran, ketulusan, kejujuran, kreativitas, perjuangan dan rejeki.
  14. Tiap-tiap orang lain-lain rezekinya: dimana kita beruntung, di situlah kemampuan kita dibutuhkan.
  15. Roda kehidupan selalu berputar, biasa sajalah saat berada di atas mau pun di bawah.
  16. Perputaran roda kehidupan biasanya menyisakan sikap sombong, iri hati dan benci.
  17. Keadilan sosial menekan timbulnya kesombongan, kedengkian dan kebencian saat roda kehidupan terus berputar.
  18. Berbuatlah sesuka hati selama anda tidak tahu: “apakah itu dosa atau bukan?”
  19. Lakukan apa pun yang diingini hati anda tetapi jangan lupa belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan.
  20. Berbuatlah sesuka hati dengan demikian mencicipi akibatnya agar langsung bertobat dengan tulus hati lalu menghasilkan buah-buah pertobatan.
  21. Bersabarlah menjalani hidup karena tidak ada hasil terbaik yang diperoleh secara instan.
  22. Belanja adalah pertanda konkrit bahwa kita membutuhkan orang lain. Lakukanlah dengan bijaksana! Bukan karena nafsu besar tetapi karena memang dibutuhkan.
  23. Belanja online tidak selamanya baik dan tidak selamanya buruk. Utamakanlah berbelanja langsung ke toko terdekat tetapi untuk barang yang tidak ada di toko, dapat dilkukan secara online.
  24. Buat rencana belanja setiap bulannya, tidak perlu detail tetapi terarah agar terhindari dari pola belanja yang tidak logis.
  25. Apa yang kita harapkan tidak semuanya bisa terwujud, kita bukan manusia super yang bisa mengabulkan setiap keinginan. Terkadang kecewa itu jauh lebih baik ketimbang merindu.
  26. Saat apa yang kita perkirakan tidak sesuai prediksi, itu adalah bukti bahwa masih ada Tuhan yang lebih berkuasa atas dunia ini.
  27. Orang yang berharap, merindukan sesuatu terjadi. Sedang orang yang merindu berpotensi terlena dalam lamunan panjang yang beresiko melenyapkan semangat untuk mengusahakan hal-hal baik.
  28. Kekecewaan menyelamatkan manusia dari lamunan kerinduan sehingga mulai membuka diri untuk memperjuangkan hal-hal positif lain selama hidupnya.
  29. Kecewa bukanlah bencana, tetapi kecewa adalah karunia, untuk menjadi dewasa.
  30. Biarlah kekecewaan datang, sebab ketika semuanya berlalu, kepribadian kita sudah lebih baik.
  31. Kekecewaan bukanlah akhir tetapi awal untuk memulai yang baru.
  32. Gangguan adalah aksi spontanitas yang kebetulan terjadi dan dapat membuat orang lain terkejut.
  33. Sesungguhnya, gangguan bisa disikapi dengan santai; tetapi gangguan jadi menjengkelkan bila ditanggapi dengan sombong, dengki dan benci.
  34. Gangguan akan menjadi angin lalu, saat kita mampu menikmati sisi positifnya.
  35. Apa yang mengganggu hanyalah serangga yang mendengung di sekitar, saat kita mampu terus menyibukkan diri pada hal-hal yang positif.
  36. Kita iri hati kepada orang lain karena terlalu fokus kepada kesuksesannya. Kita tidak memahami dan belajar dari besarnya perjuangan yang dikorbankan orang tersebut .
  37. Hindari melihat orang dari labelnya (gelar, jabatan, pangkat) tetapi generalisasi semuanya sebagai sesama manusia.
  38. Kebiasaan melihat orang dari labelnya, lebih banyak membuat manusia menjadi pendengki.
  39. Masalah yang dapat diatasi sendiri, bisa membangun kepercayaan diri.
  40. Jadikan sindiran sebagai koreksi untuk membangun sikap yang lebih baik.
  41. Penghinaan yang mempermalukan, bisa menjadi motivasi yang memberi kekuatan.
  42. Ejekan adalah alat perang untuk membuat kedewasaan menjadi matang.
  43. Hidup yang tertambat oleh kebencian akan dililit masalah yang rumit. Sedang hidup yang terikat oleh kasih setia akan melingkari kebahagiaan, walau ada masalah akan dilepas dalam sukacita yang padat.
  44. Kebencian yang menggenangi hati membuat hidup semakin kusut. Kasih setia yang menaungi hati membuat hidup semakin tenteram.
  45. Rasa benci disertai amarah adalah hasrat pembunuh nomor satu.
  46. Amarah yang terpendam penuh kebencian membuat manusia membunuh sesama dalam pikiran.
  47. Kebencian hanya membuat manusia tidak dapat lagi memandang sisi baik kehidupan, hatinya hanya mulai merencanakan hal-ual yang mendatangkan keburukan.
  48. Hidup hanya sekali, jalanilah dengan damai, hindari saling membenci.
  49. Orang yang berencana adalah orang yang penuh persiapan.
  50. Semakin tinggi perencanaan semakin besar potensi kekecewaan. Tetapi bukan dalam arti tidak membuat rencana sama sekali. Melainkan jangan fokus pada rencana tetapi fokuslah melakukan kebaikan dan kebenaran.
  51. Rencana yang matang belum tentu bebas dari rasa kecewa, sebab masa depan tidak ada yang tahu.
  52. Upah kemalasan adalah pemborosan: pengeluaran lebih besar daripada penghasilan. Akibat pemborosan adalah kemiskinan.
  53. Kekalahan bukanlah akhir dari segalanya tetapi awal pembelajaran hidup.
  54. Mereka yang tahu kalah dan pernah merasakan kekalahan, pasti lebih ikhlas menjalani kehidupan.
  55. Orang yang enggan mengalah dan tidak mau kalah, cenderung menghalalkan segala cara meraih mimpi mewah.
  56. Manusia yang bersalah tetapi tidak mau mengakuinya, akan melemah jatuh oleh rasa bersalah dari dalam hatinya.
  57. Ingat kebaikan Tuhan selama hidup kita maka akan dimampukan berbuat baik kepada sesama.
  58. Mengingat kebaikan orang lain hanya membuat kita semakin malas berbuat baik kepada sesama. Sebab tidak semua yang dilakukan orang lain adalah baik kepada kita. Keadaan tersebut justru mendorong inkonsistensi mengakar dalam kehidupan kita.
  59. Hindari berbuat baik berdasarkan kebaikan orang lain. Sebab tidak ada manusia yang benar-benar baik. Tetapi berbuat baiklah berdasarkan kasih Tuhan yang selama ini telah anda terima.
  60. Kebaikan sesama terlalu dangkal untuk dikenang, sebab disamping baiknya ada juga rasa sakit yang dibagikannya.
  61. Kenanglah sesama bukan karena dia baik tetapi kenanglah sesama karena dia juga anak Tuhan.
  62. Saat orang lain berhenti berbuat baik, pandanglah kepada kebaikan Tuhan sehingga dimampukan berbuat baik kepada orang tersebut.
  63. Cara efektif menghadapi musuh adalah hindari melabeli dan menyebut orang tersebut sebagai musuh. Tetapi generalisasikan setiap orang yang dijumpai sebagai kawan.
  64. Manusia tanpa Tuhan adalah hewan liar yang berpakain rapi tetapi berhati kotor.
  65. Lupakan banyak hal di masa lalu. Tetapi jangan pernah lupa bahwa Tuhanlah yang telah menolong kita sehingga tetap berdiri teguh dari dulu sampai sekarang.
  66. Lupa Tuhan berarti lupa berpuas diri, lupa berdamai, lupa berbahagia, lupa berlega hati, lupa bertenang hati, lupa bertenteram hati dan lupa segala energi positif lainnya. Oleh karena itu, tetap fokus kepada-Nya!
  67. Terkadang manusia salah kaprah karena berpikir bahwa Tuhan ada untuk meninggikannya. Nyatanya Dia mengehendaki keadilan/ kesetaraan dan kebenaran.
  68. Meninggikan seseorang berarti membuatnya lebih besar dari orang lain dalam hal pengetahuan, kekuasaan dan sumber daya yang dimiliki. Ketiga hal ini adalah power yang dapat memicu gelombang perbedaan yang sangat kontras di dalam masyarakat.
  69. Manusia suka mengalihkan perhatian saat ditegur karena enggan menerima didikan atau sekedar mengingatkan penegur untuk bercermin.
  70. Pemula mengejek kesalahan orang lain. Orang cerdas mengoreksi kesalahan orang lain. Sedang mereka yang bijak menginstropeksi diri terhadap kesalahan orang lain.
  71. Manusia lebih banyak mengoreksi orang lain daripada menginstropeksi diri sendiri karena ketidakpuasan yang menghujam hati.
  72. Instropeksi diri menuntun manusia untuk memperbaiki diri sendiri.
  73. Terlebih dahulu instropeksi diri sendiri sebelum mengoreksi orang lain. Semuanya itu demi tercapainya keseimbangan hidup
  74. Silahkan saling mengomentari tetapi hindari saling menyindir. Bijaklah agar kebersamaan hidup berseri-seri dalam ramainya rintangan.
  75. Semua karya seni tidak realistis walau mengandung pelajaran hidup yang manis.
  76. Ada manipulasi dalam setiap karya seni tetapi cukup memotivasi untuk menyemangati hari
  77. Manusia mudah gede rasa menyaksikan karya seni sehingga hidup meracau terdistorsi.
  78. Gede rasa timbul karena apa yang kita saksikan mirip-mirip dengan kehidupan sendiri. Perasaan GR lambat laun akan menyebabkan iritasi.
  79. Orang bijak menyaring setiap karya yang disaksikannya: mengantungi santan positifnya, sedang sampah negatifnya diabaikan begitu saja.
  80. Seperti angin sejuk,berhembus di pagi hari, demikianlah kasih karunia Tuhan yang antik, berhembus menyertai sepanjang hari.
  81. Seperti salju kemarin beku yang bertubi-tubi dihujani salju pagi musim dingin. Demikianlah masalah kemarin masih beku dan bertubi-tubi dihujani masalah lain. Hanya Tuhanlah sumber inspirasi yang melunakkan setiap kebekuan.
  82. Layaknya pagi yang tegang di padang gurun, demikianlah fokus materi membuat jiwa gersang sampai kebaikan pun mengering; hanya fokus kepada Tuhanlah yang membuat hidup segar dan kebaikan pun berkembang.
  83. Bangun pagi selalu kacau, lama-lama rapi kembali, demikianlah kita bangun dari hidup benci yang mengacau, karena Tuhan melatih kita mengasihi musuh keji.
  84. Pagi-pagi buang sampah agar rumah kembali bersih, demikianlah perlu melupakan masa lalu sampah agar rumah hati kembali jernih.
  85. Pagi-pagi mendengarkan musik hati pun senang, demikianla kita mendengarkan firman Tuhan yang karismatik sehingga hidup pun tenang.

Itu sudah semuanya. Kiranya anda dapat menemukan hal-hal baru dari apa yang kami sajikan karena menemukannya sendiri lebih menggairahkan ketimbang ditunjuk-tunjuk oleh orang lain.

Salam.

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.