Pilih cewek yang masih perawan atau kaya – Antara perempuan dengan kesucian dan materi

Memilih gadis yang masih perawan atau yang kaya tetapi sudah tidak perawan lagi

Pilih yang mana? – Hidup ini penuh dengan pilihan. Ada satu, dua, tiga bahkan masih banyak lagi item yang harus kita pilih. Sejak kita masih balita dan sudah dapat berkomunikasi, mulai dari situlah diri ini diberi pilihan dalam beberapa hal walaupun kita tidak menyadarinya. Seperti ketika memilih digendong oleh siapa? Saat memilih mainan, saat memilih ingin disuapin sama siapa? Saat kita diberi pilihan kemungkinan memilih hal yang salah walau sudah dilarang namun memaksa untuk menyukainya jua.

Hidup adalah pilihan

Saat kita masih kanak-kanak mungkin masih dibantu ortu untuk memilih yang cocok. Demikian juga saat kita sudah remaja, walau diperbolehkan untuk memilih sendiri namun selalu ada kontrol dari orang tua. Berbeda halnya ketika kita sudah dewasa dan memiliki penghasilan sendiri, pastilah menentukan pilihan sendiri tanpa pandang siapa-siapa. Kemungkinan orang tua hanya ikut campur apabila ada pilihan yang dipandang mengganggu kemaslahatan orang banyak.

Berjalan dari satu situasi menuju situasi lainnya membuat diri ini mengerti akan beberapa hal. Mungkin diawal-awal masih belum bisa dipahami seluruhnya. Terdapat penyimpangan yang sempat menimbulkan gejolak sosial yang tidak biasa. Sepertinya semakin berumur semakin banyak saja masalah yang kita hadapi hingga semuanya itu turut mendewasakan kita dari dalam dan luar.

Berbicara tentang kesucian – keperawanan

Kesucian adalah sebuah budaya yang fenomenal yang menimbulkan kontroversi dimana-mana. Ada yang menganggap bahwa perjaka dan perawan adalah budaya kolot milik orang-orang yang belum maju. Saya sendiri meyakini bahwa kesucian berkaitan erat dengan moralitas. Ini soal menjaga diri dan menjaga sikap teman. Jikalau masa muda hanya dihabiskan untuk kegiatan free seks diluar nikah, apa bedanya kita dengan binatang diluar sana? Berikut ada sebuah quote yang hangat dikalangan kawula muda.

Satu lagi trend yang nyeleneh berhembus ditelinga, katanya : “Puaskan dirimu dimasa muda, liarlah dan rasakan nikmatnya dunia ini sebab jika engkau tidak melakukannya maka kamu akan melakukannya setelah menikah nanti”

  • Ini adalah trend yang paling sesat dan telah menyesatkan ribuan bahkan jutaan muda-mudi diluar sana. Mereka melepaskan hawa nafsunya dimasa muda dan berpikir kelak jika sudah berumur mereka akan meninggalkannya karena sudah puas dulu.
  • Saya menekankan dalam hal ini. Orang yang menuruti dan memuaskan hawa nafsunya saat masih muda kelak ketika mereka sudah berumur kebiasaan memuaskan hawa nafsu ini bukannya berkurang melainkan akan semakin menjadi-jadi bahkan menjurus kepada penyimpangan dan dosa yang lebih besar lagi (hardcore, anal seks, suka sesama jenis, jajan diluar, doyang gigolo, lebih suka tante girang dan lain-lain).

Berikut ini hubungan kesucian dengan beberapa aspek kehidupan manusia.

  1. Mampu menjaga kesucian itu langsung menembak sisi moralitas dan tanggungjawab moral seseorang. Karena “Jauhi seks bebas” adalah seruan moral. Tidak bisa menahan diri dari hal ini artinya kepekaan seseorang terhadap nilai-nilai moral dimasyarakat sangat kurang.
  2. Jaga kesucian! adalah pengendalian diri. Merasa seks diluar nikah adalah bebas berarti melegalkan juga nilai-nilai adat/ kesusilaan/ kesopanan/ hukum dan yang lain. Ada kecenderungan besar dimana pelaku juga melegalkan kejahatan yang lain dalam hidupnya seperti miras, judi, narkoba dan hal-hal lain yang melanggar hukum.
  3. Jagalah kesucianmu selama masih sendiri. Masih muda sudah neko-neko…. Ntar udah punya pasangan nakalnya bisa saja dibawa-bawa. Jajan sana-sini. Selingkung sana-sini. Buat susah orang lain aja.
  4. Jagalah sucinya dirimu ladies…. Bagaimana jadinya jika pasangan resmimu (sudah menikah) bertemu dengan orang yang dulu merenggut kesucianmu (memperawani engkau). Apa gak malu tuh….. Diketawaain apa gak merasa telah ambil bekas tok….. Orang lain bisa saja buang kata-kata penghinaan “ikan teri – gak jorok!”

Berbicara tentang materi – uang dan kemewahan

Materi adalah rezki dari Yang Maha Kuasa. Susah payahpun kita mencari dan berusaha menambahkannya tidak akan pernah merasa cukup. Materi juga tergolong hawa nafsu yang harus dikendalikan. Merasa cukuplah dengan apa yang sudah dimiliki saat ini.

Sehari-hari kita bisalah mencari uang seberapa perlu untuk kebutuhan. Sedangkan kesucian itu moment pencariannya hanya sekali seumur hidup. Ini adalah sebuah kehormatan sekaligus penghargaan terhadap pasangan yang hanya diberikan dimalam pertama setelah menikah.

Bagi orang diluar sana yang kekurangan materi (orang melarat) mungkin saja ia lebih memilih materi ketimbang kesucian. Akan tetapi bagi kita yang merasa sudah cukup walau pas-pasan dan tidak begitu wah. Seharusnya lebih memilih perempuan yang suci walau sederhana dibandingkan dengan cewek dengan kemewahan tapi tak lagi suci.

Karena kehormatan adalah moment seumur hidup yang disertai rasa bangga dan penghargaan kepada pasangan.
Sedangkan materi harusnya bisa terus dicari dan didapatkan lagi dan lagi asalkan kita senantiasa bertekun dalam kerja keras.

Lebih mementingkan wanita yang masih perawan namun sederhana atau lebih memilih perempuan yang tajir walau tidak perawan lagi…..

Tentukan pilihanmu teman. Salam moralitas terpimpin!

4 comments

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.