Segitiga Emas Kekristenan Yang Sejati – Prinsip Dasar Segitiga Kehidupan Orang Kristen Dalam Menjalani Hari

Segitiga Emas Kekristenan Sejati - Prinsip Dasar Segitiga Kehidupan Orang Kristen Dalam Menjalani Hari

Dunia dengan segala isinya memiliki pola-pola tertentu yang menggambarkan bahwa adanya kemiripan antara satu bagian dengan bagian lainnya. Ada banyak hal keseragaman yang sering kita saksikan dalam kehidupan ini. Ambil saja beberapa contohnya adalah kemiripan antara orang tua dan anaknya, antara saudara kandung, antara saudara jauh, antara manusia dan binatang (kera) bahkan dengan tumbuh-tumbuhan sekalipun. Kemiripan di tengah keberagaman merupakan sesuatu yang biasa dan harus dibiasakan agar tidak ada seorangpun manusia yang menganggap dirinya lebih baik dari orang lain.

Ada banyak hal yang mengingatkan kita tentang penggunaan segitiga dalam kehidupan ini. Mulai dari bentuk segitiga yang ada disetiap atap rumah, atap gereja dan lain sebagainya. Dalam hal pembuatan beberapa jenis kue juga bisa kita temukan segitiga pada cetakannya. Ada juga saat dahulu sedang duduk dibangku sekolah, yaitu penggaris yang bentuknya segitiga. Demikian juga dalam rambu-rambu lalu lintas kita akan menemukannya, baik di sisi kiri jalanan maupun di tengah jalan saat sedang ada kendaraan yang berhenti karena mengalami gangguan/ kerusakan. Bahkan tanpa disadari, sudut-sudut rumah juga dibangun dari 3 buah segi tiga dua dimensi.

Sebenarnya, belajar tentang teori-teori kehidupan yang aplikatif sangatlah rumit, terlalu panjang dan terlalu lebar bila dijabarkan satu per satu. Tetapi didalam hidup orang kristen telah ditetapkan dasar-dasar saat menjalani hari selama di dunia ini. Dasar yang kami maksudkan disini sangatlah simple, mudah diingat dan dicerna. Sekarang, tergantung bagaimana anda menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Alkitab memang sungguh luar biasa karena telah menyimpan rahasia tersendiri yang harus kita gali lebih dalam. Yesus Kristus memang dahsyat karena ajaran yang Dia berikan ribuan tahun yang lalu tidak usang dimakan waktu.

Dasar Segitiga Emas Kekristenan Adalah Syarat Mengikut Yesus

Perhatikan ayat firman di bawah ini.

Matius  10 :38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

Lagi Tuhan Yesus berkata demikian.

Lukas  9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Tuhan Yesus memang luar biasa, kemampuannya di atas rata-rata manusia biasa. Semua ajarannya adalah benar adanya, tidak ada satupun cacat dalam setiap ajaran yang diberitakannnya. Sayang, semuanya itu bersifat rahasia, harus ada proses menggali maknanya secara lebih dalam sehingga nyatalah semuanya rahasia yang diungkapkan Tuhan kepada seluruh generasi kita. Kami sendiri baru menyadari hal ini beberapa hari yang lalu. Padahal firman yang bercerita tentang syarat mengikut Yesus telah berulang-ulang kali dibaca maupun di dengar tetapi maknanya baru dibukakan Tuhan akhir-akhir ini.

Ada banyak hal yang dituliskan di dalam Alkitab, tetapi hanya ada dua intinya. Yang pertama yaitu “kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu”. Kedua adalah “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Semua kisah di dalam Kitab suci hanya berbicara tentang, bagaimana hubungan manusia dengan Allah dan bagaimana pula hubungan manusia dengan manusia lainnya. Jika kedua hal ini bisa anda aturkan, alokasikan, susunkan dan arahkan pada waktu dan tempat yang tepat niscaya kehidupan ini sudah dijalani dengan benar.

Syarat mengikut Yesus

Orang kristen adalah pengikut Kristus di zaman sekarang. Untuk menjadi seorang kristen yang sejati, kita butuh ajaran Kristus sewaktu masih hidup di dunia ini. Ada 3 syarat agar kehidupan kita sama dengan kehidupan Kristus, yaitu (1) menyangkal diri, (2) memikul salib dan (3) mengikut Yesus. Bila anda ingin hidup sama seperti seorang Guru Besar (Maha Guru) orang kristen, ketiga hal itu harus terjadi dalam keseharianmu, tidak boleh tidak tetapi harus anda lakukan salama nafas masih berhembus.

Tiga prinsip ini akan membawa kehidupan anda dalam esensi kekristenan yang sesungguhnya. Jika salama ini anda melihat pengikut Kristus sebagai orang-orang yang sama dengan dunia, dengan mengikuti ketiganya, hidup menjadi luar biasa. Bila selama ini anda merasa diri, begitu-begitu saja, kepribadian tidak berkembang (misal tidak dewasa) dan kehidupan sosial tidak menjadi lebih baik (misal terus merasa ada musuh), ketiga hal ini adalah solusinya.

Bila saat ini anda terus merasa seperti orang bodoh, membaca firman Tuhan banyak-banyak tetapi tidak ada satupun  yang dapat dimengerti. Kerap kali teledor dan tidak mampu mengendalikan diri sehingga melakukan kesalahan-kesalahan kecil. Masalah kecil saja sudah membuat suasana hati kacau balau. Kurang mampu mengendalikan amarah ketika seseorang khilaf di depan anda. Tingkat kesabaran berkurang saat suasana genting sehingga cenderung kurang berhati-hati dalam bertutur kata dan berperilaku. Semuanya ini, bisa diatasi sendiri secara berangsur-angsung asalkan mematuhi “tiga syarat mengikut Yesus.”

Prinsip dasar segitiga kehidupan orang kristen

Korelasi antara ketiga hal ini sifatnya sambung-menyambung, terus-menerus dan takkan pernah berhenti berputar. Selama hidup masih bernafas lega maka selama itu pula ketiga hal ini akan terus anda lakukan waktu demi waktu. Bahkan jika kami boleh menjadi saksi, ini akan terus dilakukan layaknya setiap hembusan nafas dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, adalah baik bagi anda menekuninya mulai dari sekarang sehingga kelak akan berkembang & mengalami kemajuan, baik dari segi fisik, emosional, mental, sosial, spiritual  bahkan intelektual.

  1. “Mengikut Aku” – Manapaki jalan yang benar.

Ini adalah sebuah komitmen untuk mengikuti cara-cara hidup Yesus selama ia masih ada di bumi ini. Ajaran inilah yang menjadi inti dari semua firman yang ada dalam Kitab Suci yaitu mengasihi Tuhan sekaligus mengasihi sesama. Aktivitas mengasihi Tuhan diiringi dengan pikiran dan sikap (tutur kata & perilaku) yang tertuju kepada kemuliaan nama-Nya. Peran mengasihi sesama dilakukan dengan senantiasa berbagi kasih (bermanfaat) kepada siapapun. Menekuni kedua hal ini hari lepas hari memampukan anda untuk menapaki hidup di dunia yang serba tidak pasti. Setiap kasih yang keluar dari dalam diri anda membuatmu layak beroleh berkat di bumi dan berkat di akhirat.

Pikiran yang selalu fokus kepada Tuhan adalah cara terbaik untuk membuat kehidupan kita selalu terhubung kepada Yang Maha Kuasa. Hubungan ini juga sekaligus bertransformasi menjadi ikatan yang membatasi kita dengan dosa. Artinya saat kehidupan ini selalu terkoneksi dengan Tuhan maka saat itu jugalah terbebas dari hawa nafsu yang sesat nan berlebihan, kebinatangan dan kejahatan lainnya. Lagipula dengan senantiasa bernyanyi di dalam hati, selalu ada sukacita, kedamaian, kebahagiaan dan ketenteraman di dalam hati. Keadaan ini juga membuat anda fokus kepada diri sendiri dan menjauhkan pandangan dari orang lain. Bahkan saat kita menyendiripun, hati tetap tenang, santai dan penuh damai.

Terus-menerus menyendiri juga tidak baik untuk kesehatan mental. Kitapun harus mampu bersosial kepada sesama, berbaur dan bergaul dengan kehidupan orang lain untuk mengimbangi kemampuan individualis yang tetap fokus kepada Tuhan. Mulailah melakukan kebaikan dari keluarga sendiri, misalnya kepada orang tua, saudara dan orang-orang disekitar anda. Orang-orang yang sering bertemu/ berpapasan dengan anda, jadikanlah mereka sebagai subjek berbagi kasih sekaligus berbagi kebermanfaatan.

Aktivitas yang saling berbagi kasih alias berbagi manfaat ini selalu kita lakukan dalam hidup sehari-hari bahkan terkadang tidak disadari sama sekali karena sudah menjadi kebiasaan. Misalnya saat beramah tamah kepada sesama (senyum, sapa, salam, terimakasih, tolong, maaf dan menjadi pendengar yang baik), karena sudah terbiasa maka terjadi secara otomatis tanpa perlu lagi otak mengingatkan sebelumnya, seolah itu lepas sehingga membawa kelegaan dan kebahagiaan. Kegiatan semacam ini akan mendatangkan kepuasan tersendiri bila dilakukan dengan Tekun. Kebaikan lainnya yang bisa anda lakukan sehari-hari adalah setia, jujur, adil, sabar, konsisten, berbagi informasi, berbagi solusi, saling melayani dalam bekerja, berbagi menurut potensi/ kemampuan yang dimiliki, menurut sumber daya yang dimiliki dan lain sebagainya.

  1. Memikul salib – Siap diuji

Memikul salib adalah sebuah keharusan sejak saat kita dilahirkan di dunia ini. Yang dimaksud dengan salib adalah penderitaan, bukankan saat menjalani ujian kehidupan ada penderitaan dirasakan? Ini adalah kesempatan kita untuk belajar, memahami dan mengerti bahwa hidup tidak selalu berbicara tentang kenyamanan. Ada sisi lainnya yang juga harus kita rasakan bahkan lebih bermanfaat dari rasa nyaman itu sendiri, yakni rasa sakit. Bila anda bisa belajar lebih tekun untuk merelakan diri mengalami kesakitan niscaya khasiatnya akan berpengaruh kepada tingkat kecerdasan emosional dan intelektual yang dimiliki.

Pertama sekali mengalami rasa sakit akan sangat mengiris-iris hati anda. Ini seperti sesuatu yang membuat dada terasa sakit dan berdenyut. Tetapi bila anda gigih dan tekun melatih kemampuan untuk selalu memusatkan pikiran kepada Tuhan sembari menjalani rasa ini dengan ikhlas, alhasil itu berangsung-angsur akan menghilang tanpa jejak. Tetapi sikap hati (dalam pikiran sendiri) yang melawan dan ingin memenangi setiap gejolak sosial yang dihadapi merupakan batu sandungan yang membuat rasa ini semakin kentara/ jelas saja dari waktu ke waktu.

Ada banyak ujian kehidupan yang kita hadapi, adalah baik bagi anda untuk diuji saat sedang melakukan kebaikan. Penderitaan yang kita terima karena dosa yang dilakukan bukanlah ujian melainkan akibat/ sanksi dari setiap perbuatan menyimpang yang kita geluti hari lepas hari. Ujian hidup yang sesungguhnya terjadi saat

  1. Kebaikan anda tidak dibalas dengan kebaikan.
  2. Kasih yang anda berikan di acuhkan oleh orang lain.
  3. Kebaikan yang dilakukan disepelekan oleh sesama.
  4. Manfaat yang anda berikan dihina/ direndahkan oleh orang lain.
  5. Bahkan kasih yang anda berikan dengan tulus ditanggapi dengan kebencian.

Dalam hal-hal semacam inilah sebenarnya ujian kehidupan yang dialami sekaligus rasa sakit yang diderita tidak akan sia-sia begitu saja. Melainkan akan membawa dampak positif yang membangun, melatih, mengembangkan dan memajukan kehidupan, terutama dari segi kekuatan mental. Jadi mulai saat ini, jangan lagi bersedih hati saat cobaan & godaan hidup menghampiri hari-harimu, melainkan terima apa adanya, tetap positif-benar, bersukacitalah dan bersyukur sebab semua itu akan mendatangkan faedah yang positif dalam kehidupan anda, cepat ataupun lambat.

  1. Menyangkal diri – Merendahkan hati

Sikap yang rendah hati bukanlah bawaan dalam diri manusia melainkan yang menjadi bawaannya adalah kesombongan. Itulah mengapa beberapa orang mengatakan bahwa “sombong adalah manusiawi, mampu membatasinya adalah sikap yang cerdas.” Rasa ini juga erat kaitannya dengan mengabaikan Tuhan sebab meninggikan dirinya sendiri (menganggap bahwa ia adalah tuhan – perfeksionis). Selain itu juga, sikap tinggi hati hanyalah suatu ekspresi yang menarik keluar kelemahan diri anda sehingga cenderung lebih sering khilaf.

Kerendahan hati murni sebagai sebuah hasil latihan yang kontinu. Salah satu cara praktis untuk mewujudkan kerendahan hati dengan menyangkal diri sendiri. Saat kita merasa bahwa setiap hasil usaha yang kita peroleh, didepatkan dari jerih lelah dan kerja keras sendiri: mudah sekali untuk mengumbar kesombongan semacam ini. Tetapi ketika perasaan ini, kita injak dan sangkal sendiri alhasil niatan untuk merasa bangga meredup bahkan hilang dimakan waktu. Ada banyak manfaat dari praktek yang satu ini, diantaranya adalah untuk mengatasi gejolak batin, menekan hawa nafsu, amarah, iri hati, kecemburuaan, kebencian dan lain sebagainya.

Praktek lebih baik daripada teori, oleh karena itu langsung saja. Anda bisa melakukannya dengan mulai mengatakan kepada diri sendiri (di dalam hati).

  • Saat berhasil melakukan sesuatu : Bukan karena kekuatan kami, Semua yang terjadi adalah bagian dari kemurahan hati Tuhan.
  • Ketika mampu menyelesaikan sesuatu : Ini pekerjaan Tuhan, kami hanya mengawasi saja.
  • Saat memenangkan sesuatu : Semua ini terjadi atas izin Tuhan, kami hanya melakukan bagian yang kecil saja.
  • Ketika dipuja-puji orang lain : Kami ini bukanlah siapa-siap, orang yang tidak berarti. Hinakan kami di bawah kaki salib-Mu & kuatkan kami menjalani semuanya ini, ya Tuhan.
  • Untuk mengatasi iri hati : Biarkan dia semakin naik Tuhan dan semoga kami tidak semakin Turun. Tekan dan kuatkan kami di bawah kaki salib-Mu ya Tuhan.
  • Ketika mengatasi amarah : Semua ini sudah seharusnya terjadi, kami pantas mendapatkannya. Hinakan kami di bawah kaki-Mu ya Tuhan. Kiranya kami kuat menjalani semuanya ini.
  • Lebih unggul/ bermanfaat dari teman lainnya : Kami hanya debu-tanah, sampah yang tidak berharga. Tuhanlah yang berbuat baik kepada umat-Nya sendiri.
  • Hawa nafsu untuk balas dendam mencuat : Kami ini manusia penuh kelemahan dan berlumuran dosa. Apa yang kami alami adalah atas kehendak Tuhan. Tabahkan kami menjalani semuanya ini ya Tuhan.

Pada dasarnya, semakin banyak kelebihan anda maka semakin intens juga aktivitas untuk menyangkal diri. Saat manfaat yang anda berikan cukup besar maka sudah seharusnya lebih banyak menghinakan diri sendiri. Semakin di puji orang lain, semakin sering menyangkal diri sendiri. Pada dasarnya aktivitas ini merupakan cara terbaik untuk menepis kesombongan yang sudah otomatis ada di dalam hati masing-masing. Oleh karena itu, kenalilah dirimu sendiri, kenali juga tinggi hati yang kerap muncul dari dalam sana, begitu mau keluar langsung saja sangkal diri agar rasa ini tidak diekspresikan ke luar sehingga dilihat oleh orang lain.

Kesimpulan

Segitiga Emas Kekristenan

Ada dua inti dari firman Tuhan, yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia. Melakukan kedua hal ini, dengan demikian hidup berjalan dalam kebenaran. Jika anda mengehendaki yang lebih baik daripada kebenaran, yaikni tingkat kecerdasan emosional, intelektual, spiritual dan kreativitas yang lebih bermanfaat bagi kehidupan orang lain. Anda membutuhkan ketiga syarat mengikut Yesus yang dahulu Ia sampaikan dalam surat-surat yang ditulis oleh murid-murid-Nya.

Cara mempraktekkan segitiga kehidupan orang percaya. Hidup mengikut Tuhan sama artinya dengan kehidupan yang selalu terfokus kepada Allah dalam doa, firman dan nyanyian pujian. Tidak hanya itu, kebenaran juga menuntut anda untuk mengasihi orang lain seperti diri sendiri. Tunjukkanlah kebermanfaatan, baik kepada Allah maupun kepada sesama dengan sepenuh hati dan selalu diiringi dengan ketulusan. Sadarilah bahwa ada ujian sosial yang selalu membuntuti kebaikan hati anda. Mereka berusaha mematahkan semangatmu agar berhenti menjadi orang baik dengan melakukan berbagai gangguan kecil, mulai dari pengabaian, ejekan, penghinaan, bully dan lain sebagainya. Bila anda mampu mengatasi ujian ini maka perkembangan kehidupan akan berkembang pesat. Anda akan menemukan berbagai kebermanfaatan positif dalam kehidupan ini sehingga butuh aktivitas menyangkal diri agar tidak sampai gelap mata & hati lalu menyombongkan diri atas semua pekerjaan yang bermanfaat teresebut.

Segi tiga emas kekristenan adalah paham yang menyatakan bahwa tiga syarat mengikut Yesus dapat diterapkan, kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun situasi yang anda hadapi saat ini. Ini merupakan segitiga kehidupan yang ideal & selalu dibutuhkan untuk diaplikasikan setiap harinya. Apapun profesi dan jabatan anda saat ini tetap gunakan prinsip dasar segitiga kekristenan dalam semua aktivitas yang tekuni. Tidak ada jalan pintas untuk menemukan solusi dari setiap masalah yang anda hadapi, tetapi menghidupi ketiga hal ini dapat menggiring anda dalam berbagai-bagai jalan keluar sekaligus kebermanfaatan hidup yang terus tumbuh, berkembang bahkan mengalami kemajuan hari lepas hari.

Salam sejati!

4 comments

  1. […] Adalah mustahil kita bisa selalu berbahagia tanpa memiliki Tuhan. Sebab hubungan yang baik dengan Tuhan seperti energi untuk menjalin hubungan lainnya baik bagi sesama maupun lingkungan sekitar. Tuhan akan mengajarkan kita untuk selalu tegar dan tetap mempertahankan kebaikan itu dikala hubungan dengan sesama mengalama carut-marut. Dia jugalah yang mengajarkan kita untuk tetap konsisten berbuat baik sebab dimana ada kebaikan disitu ada kebahagiaan. Selain itu, Tuhan jugalah yang mengajarkan diri ini untuk senantiasa berendah hati tatkala kehidupan berpihak & menguntungkan secara pribadi. Pelajari lagi, Kekuatan segitiga emas kekristenan. […]

    Suka

  2. […] Satu-satunya kebahagiaan, kedamaian dan ketenteraman hati yang sifatnya kekal adalah saat kehidupan kita selalu terhubung dengan kebenaran yang sejati (dekat kepada Tuhan dan dekat kepada sesama). Sayang ada tiga tantangan yang harus dilalui yaitu, memikul salib, menyangkal diri dan mengikut jalan yang benar. Sebelum anda melalui ketiga jalur yang tidak mudah ini, tidak ada kedekatan kepada Tuhan dan manusia yang akan membuat anda bahagia, damai dan tenteram. Selengkapnya baca, Segitiga emas kekristenan. […]

    Suka

  3. […] Tuhan bebas memanggil siapapun yang dikehendaki hatinya tetapi soal menjadi orang pilihan, semunya itu tergantung bagaimana seseorang menjalani penderitaan dalam hidupnya. Mereka yang menjalani penderitaan (ujian) sambil tetap fokus kepada-Nya, merendahkan diri dan berbagi kasih kepada sesama pastilah akan menjadi orang pilihannya. Ini tertulis jelas dalam tiga syarat mengikut Yesus. […]

    Suka

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.