Apakah Harga Diri, Kehormatan & Kemuliaan Dapat Menambahkan Sesuatu Dalam Hidup Anda?

Apakah Harga Diri, Kehormatan & Kemuliaan Dapat Menambahkan Sesuatu Dalam Hidup Anda

Bila dilihat secara kasat mata, banyak hal yang tampaknya tidak teratur di sekitar kita. Misalnya saja penempatan barang-barang yang kita miliki di rumah. Seolah itu diletakkan di sana dan di sini, sesuai dengan keinginan yang punya rumah. Bila majikannya berbeda maka susunannya pun berbeda. Atau mungkin saja petugas kebersihan rumah yang bertugas berbeda, pasti keduanya memiliki versi susunan perabotan yang tidak selalu sama walau ada mirip-miripnya. Orang yang melihatnya mungkin merasa bahwa ini-itu kurang tertata dengan baik, yang lain berkata sudah pas. Kita sendiripun bisa mengubah susunannya sesuai kehendak hati. Sekalipun demikian, semuanya ada batas-batasnya: misalnya mustahil sofa diletakkan di kamar mandi. Atau adakah yang memarkir mobilnya di kamar tidur?

Apa-apa di dunia ini sudah bercampur-campur hampir tanpa batas. Misalnya saja dalam keseharian kita ada informasi positif dan ada juga informasi negatif. Biasanya dua-duanya tersuspensi dengan susunan yang khas sehingga sangat menarik untuk dinikmati. Biasanya, hampir semua karya seni yang tersaji di ruang publik selalu memiliki sisi baik dan sisi buruk. Sedang yang membedakan kedua hal tersebut tidak ada. Artinya, baik-buruknya sesuatu dalam karya seni sangat tergantung dari pengertian, penelaahan dan sudut pandang yang dipakai oleh masing-masing pendengar/ penonton/ penilai/ komentator. Mereka yang rapat daya saringnya, memilah-milah sesuatu dengan teliti agar jangan sampai nilai-nilai negatif diyakini sebagai sebuah pandangan hidup. Pada dasarnya, sikap kritis dan selektif itu akan semakin bagus seiring dengan tingginya pengalaman seseorang.

Beberapa nilai yang bercampur-campur dalam hidup kita adalah harga diri, kehormatan dan kemuliaan. Mungkin bagi beberapa orang hal-hal ini sangatlah penting dan paling dicari sejagad raya. Tidak ada yang menentang hal tersebut karena memang pencariannya bersifat turun-temurun (telah diawali oleh generasi yang ada sebelum kita). Juga perlu dipahami bahwa pencarian akan hal yang indah-indah di dunia ini telah lama berakhir. Karena beresiko menimbulkan persaingan dan kerusakan lingkungan. Lagipula apa yang dicari tidak memiliki tolak ukur yang pasti. Tidak ada standarnya sehingga bisa saja menimbulkan kebingungan bahkan menjadi salah kaprah. Keadaan ini bisa berujung menimbulkan salah paham yang akibatnya merugikan orang lain, diri sendiri bahkan lingkungan sekitar kita.

Kami sendiri hampir kehilangan defenisi dari harga diri, kehormatan dan kemuliaan. Hanya bisa melihat kamus untuk mengetahuinya, itupun terkesan terlalu umum dan tidak menunjukkan ciri khas dari nilai-nilai tersebut. Satu saja kunci yang menjadi persoalannya, mengapa nilai-nilai tersebut membingungkan adalah tidak ada faedahnya dan kadar yang selalu berubah tiap-tiap waktu (tidak stabil). Oleh karena itu, jangan sampai terjebak dalam pencarian nilai-nilai tersebut. Sekali pun orang-orang di sekeliling anda menuntutnya, biarkan saja. Jika mereka memaksakan harus ini – harus itu sebaiknya tinggalkan sajalah pertemanan tersebut. Sebab sebaik apa pun usaha anda untuk mencarinya, tetap tidak ada manfaat yang diperoleh setelah menemukannya/ mendapatkannya.

Mungkin ada orang yang merasa bahwa nilai-nilai ini adalah nyata. Padahal, realitanya itu hanyalah mimpi seorang diri saja. Mungkin timbul dari dalam dirinya setelah menyaksikan suatu karya seni ala genteleman. Dirinya seolah-olah menantikan imajinasi pikiran menjadi nyata. Padahal yang mendasari pemikiran tersebut hanyalah sandiwara yang disaksikan di televisi. Sedang tolak ukurnya dikarang sendiri tanpa suatu dasar yang pasti. Keadaan ini menunjukkan bahwa apa yang kita sebut sebagai harga diri, kehormatan dan kemuliaan hanya dirasakan oleh diri sendiri saja. Sedangkan orang lain di sekitar kita kemungkinan tidak dapat memahami apa yang kita lakukan. Bahkan bebera orang justru meledek karena sikap kita dianggap berlebihan (lebay).

Pahamilah bahwa sesuatu yang disebut sebagai harga diri, kehormatan dan kemuliaan selalu berusaha diangkat oleh beberapa karya seni. Tujuan mereka mungkin baik, yaitu demi keindahan. Tetapi di balik semuanya itu, ada kesan bahwa nilai-nilai tersebut menggiring kita untuk membeli lebih banyak barang dan jasa tertentu. Namanya juga harga diri, berarti selalu berhubungan dengan harga. Apakah itu bisa meningkat dengan membeli barang-barang super mahal? Atau adakah kehormatan bisa membaik dengan menggunakan barang yang selalu baru? Mungkinkah kita akan terlihat lebih mulia dengan menggunakan baju kerlap-kerlip batu akik mulia? Pada akhirnya, pengeluaran kita terus bertambah dan pedaganglah yang untung besar.

Kesimpulan

Melakukan kebaikan dan mengedepankan kebenaran memang terkadang membuat kita rugi seikhlasnya tetapi upahnya jelas di akhir zaman. Lain halnya saat kita hendak mencari penghargaan diri, penghormatan dan pemuliaan kehidupan: ruginya jelas meraup kantong tetapi upahnya tidak jelas.

Apakah harga diri, kehormatan dan kemuliaan dapat menambahkan sesuatu yang baik dalam hidup kita? Mungkinkah itu membuat kita mendapatkan harta benda lebih banyak dari manusia biasa? Atau apakah semuanya itu membuat kita menjadi manusia super: yang tidak bisa terluka, tak bisa tersakiti dan anti mati? Kenyataannya tidak sama sekali. Sadarilah bahwa nilai-nilai tersebut sengaja diungkat-ungkit oleh dunia untuk menciptakan trend yang mengkin akan menyita kantong anda. Tuhan sendiri pun tidak menuntut itu dalam hidup kita, Akan tetapi, baiklah setiap orang yang percaya kepada-Nya berbuat seturut perintah dan larangan-Nya. Bukankah semuanya itu tertulis jelas dalam firman yang disampaikan oleh hamba-hamba-Nya? Jadi, mulai sekarang berhentilah mencari-cari syarat istimewa untuk meningkatkan harga diri. Tidak perlu mencari-cari dasar agar hidup menjadi terhormat. Termasuk tidak perlu mencari kekuatan yang lain agar kita terkesan mulia. Melainkan pikirkan dan sikapilah apa yang benar dan adil untuk menyenangkan hati Tuhan. Sehingga hidup kita beroleh damai, kelegaan, sukacita dan kesejahteraan seumur hidup.

Salam, Dunia sengaja mempopulerkan
harga diri, kehormatan dan kemuliaan
agar kita semakin konsumtif.
Itulah ujiannya kehidupan.
Kritis dan selektiflah
agar tidak terbawa pengaruhnya
Tetapi setia dan taatlah
menghidupi firman Tuhan.
Itulah semua yang
kita butuhkan
!

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.