10 Cara Merasa Cukup – Hidup Berkecukupan Adalah Yang Selalu Berbagi Dalam Setiap Aktivitas Yang Ditekuni

Cara Merasa Cukup – Hidup Berkecukupan Adalah Yang Selalu Berbagi Dalam Setiap Aktivitas Yang Ditekuni

Bumi bahkan seluruh alam semesta ini tidak pernah merasa cukup. Mengapa kami mengatakan hal yang demikian luas dan dari mana kami tahu bumi, matahari dan bulan tidak pernah merasa berkecukupan? Lihat saja matahari, bulan dan bumi, bukankah mereka senantiasa bergerak dengan caranya sendiri-sendiri? Seperti menyibukkan diri sendiri (berotasi) yang dilakukan oleh semua benda di seluruh jagad raya. Sedangkan beberapa yang lain, planet (adalah bintang termasuk bumi) dan satelit melakukan gerakan setia untuk mengelilingi pusat energi (evolusi) dengan gayanya sendiri-sendiri. Dari sinilah kami yakin bahwa benda-benda tersebut tidak pernah diam alias tidak pernah berkecukupan sebab hanya yang sudah merasa puas yang berdiam diri.

Pengertian

Cukup adalah (1) dapat memenuhi kebutuhan atau memuaskan keinginan dan sebagainya; tidak kurang; (2) lengkap; genap (umur, waktu, dan sebagainya); (3) sudah memadai (tidak perlu ditambah lagi); (4) lumayan; sedang; (5) agak kaya; berada; tidak kekurangan; (6) agak (KBBI Luring). Menurut kami merasa cukup adalah perasaan seseorang yang meyakini bahwa segala sesuatu yang diperlukannya sudah terpenuhi. Perasaan ini erat kaitannya dengan keyakinan (iman) setiap manusia sebab jika indra yang digunakan untuk menilai maka semua terasa kurang. Tetapi saat seseorang percaya bahwa kehidupannya sudah tercukupi berarti ia menegaskan bahwa Tuhan telah menganugerahkan segala yang diperlukannya. Oleh karena itulah, setelah perasaan ini diutarakan seseorang akan bersyukur kepada Sang Pencipta Segala Masa.

Alasan mengapa seseorang tidak merasa cukup? Aktivitas yang minim.

Jika saja benda-benda langit itu merasa cukup, “ah…. Sudahlah saya ini kayak kurang kerjaan saja. Terus-menerus melakukan hal yang sama dari tahun ke tahun, abad ke abad, zaman ke zaman hingga waktu yang tidak ditentukan.” Tetapi, masing-masing benda super besar tersebut selalu konsisten menghabiskan waktunya dalam aktivitas yang telah menjadi rutinitas bahkan membudaya. Jadi, sesungguhnya alasan tepat mengapa manusia selalu saja merasa kurang adalah karena mereka berhenti beraktivitas. Mereka diam-diam saja terlalu santai bahkan pikirannyapun kosong sehingga alam bawah sadar menguasainya lalu hawa nafsu melebar sehingga muncullah berbagai-bagai ketidakpuasan.

Kita perlu cerdas untuk senantiasa merasa cukup, latihlah itu!

Kekuatan otak sangat diperlukan agar hati selalu merasa berkecukupan. Sebab biar bagaimanapun juga perasaan semacam ini berasal dari dalam pikiran sendiri. Tentu saja butuh pemikiran yang cerdas untuk menciptakan suasana hati yang selalu merasa cukup. Salah satu cara melatih otak agar bisa diarahkan dalam situasi ini adalah dengan senantiasa melakukannya lagi dan lagi. Latihan semacam ini perlu selalu dilakukan dari waktu ke waktu, begitu anda mengingatnya langsung saja merasa cukuplah. Katakan kepada diri anda, “ini adalah yang terbaik, terimakasih ya Tuhan.” Atau bisa juga “ini adalah semua yang kubutuhkan, terimakasih ya Tuhan.”

Keinginan tidak ada matinya – ini tips membenamkannya!

Selama kita masih hidup dan bernafas di dunia yang fana ini maka selama itu pula ada keinginan. Saat otak kita masih aktif maka sampai saat itu juga hawa nafsu meradang di dalam rongga hati. Sekarang tergantung kita bagaimana mengelola pikiran masing-masing agar jangan sampai alam bawah sadar yang syarat dengan hawa nafsu  sesat dan lebay itu tidak mencuat/ muncul kepermukaan. Semakin minim bahkan kosong aktivitas pikiran maka semakin besar kemungkinan munculnya hal tersebut. Akan tetapi, semakin aktif pikiran kita maka semakin meredup hal tersebut. Artinya, sibukkan otak dengan senantiasa fokus kepada Tuhan (doa, firman, nyanyian pujian), belajar dan bekerja sesuai dengan kemampuan/ bakat yang dimiliki.

Bagaimana caranya agar kita selalu merasa cukup?

Sekali lagi kami ingatkan kepada para pembaca sekalian bahwa ini adalah perasaan bukan hasil dari pengindraan terhadap situasi yang sedang di hadapi. Segala perasaan yang ada dalam diri manusia sepenuhnya berada dalam pengeturan otak. Bisa dikatakan bahwa sekalipun suasana di luar sana terkesan ribut-ribut dan bising tetapi seseorang bisa saja merasa nyaman karena sudah terbiasa. Demikian juga saat teman diabaikan oleh orang lain tetap saja ia merasa baikan karena sudah terbiasa dan hati selalu memuji-muji Tuhan. Masih banyak contoh lainnya yang dapat anda temukan bahkan rasakan sendiri bahwa saat manajemen pola pikir sudah matang maka penilaian kita terhadap keadaan tidak tergantung dari apa yang diindrakan tetapi dari perasaan positif yang keluar dari dalam.

Berikut ini beberapa cara praktis bagi kita untuk senantiasa merasa berkecukupan.

  1. Senantiasa fokus kepada Tuhan.

    Memusatkan pikiran kepada Tuhan adalah cara terbaik untuk terus mengaktifkan otak agar alam bawah sedar tidak terus berkuasa hingga membuat hawa nafsu membludak. Ini bisa dilakukan dengan senantiasa bernyanyi memuji Tuhan dalam hati sembari menyelesaikan tanggung jawab yang telah dipercayakan kepada kita masing-masing. Bisa dilakukan dengan berdoa, membaca firman dan memuji-muji Tuhan.

    Aktivitas memfokuskan pikiran kepada Tuhan juga merupakan jaminan kepada kebahagiaan sejati. Bahkan sekalipun anda sedang tidak menikmati materi tetapi hati tetap berbahagia saat terus bernyanyi-nyanyi memuliakan nama Sang Pencipta Segala Masa. Simak juga, Kebiasaan yang membuat anda berbahagia selalu.

    Kita bisa melatih kemampuan fokuk kepada Tuhan dalam berbagai tindakan yang multitasking. Kebiasaan fokus Tuhan sambil melakukan aktivitas adalah suatu cara untuk meningkatkan kecerdasan pikiran. Berikut akan kami tampilkan beberapa tingkatan yang perlu anda latih secara rutin. Diantarnya adalah

    • Mengambil/ menentukan waktu khusus untuk berdoa, membaca firman dan bernyanyi memuliakan nama-Nya.
    • Memanfaatkan waktu istirahat (break) sambil memusatkan pikiran kepada Tuhan sembari terus-menerus.
    • Saat menikmati hidup, misalnya makan dan minum sembari bernyanyi-nyanyi memuliakan Tuhan di dalam hati.
    • Memuliakan Tuhan dalam hati sembari ramah kepada setiap orang yang kita temui.
    • Fokus kepada Tuhan sembari melakukan pekerjaan kecil, misalnya bersih-bersih dan rapi-rapikan ini-itu di dalam rumah.
    • Selalu memuji-muji Tuhan saat dalam perjalanan hendak ke suatu tempat, baik dengan berjalan kaki, naik motor, bus dan lainnya.
    • Disela-sela menekuni pelajaran atau pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, ambil beberapa menit untuk memuliakan nama Sang Pencipta.
    • Saat kita diterpa masalah tetapi tetap berangkat kerja sambil bernyanyi-nyanyi di dalam hati juga tetap ramah kepada setiap pelanggan/ pelayan yang ditemui.
  2. Berbagi kasih kepada sesama.

    Aktivitas berbagi kasih adalah pertanda bahwa kita adalah orang yang berkecukupan. Sebab saat seseorang merasa kekurangan maka mustahil dia bisa memberikan atau membagikan sesuatu kepada orang lain. Bahkan bisa kami katakan bahwa aktivitas memberi dapat membantu mempertegas keberadaan anda yang selalu merasa cukup. Sebab hanya orang yang hidup dalam kelimpahanlah yang dapat membagikan sesuatu kepada sesamanya.

    Kita bisa melakukannya dalam setiap moment kehidupan saat berinteraksi dengan sesama, misalnya.

    • Saat sedang belajar. Anda bisa melakukannya dengan turut membantu teman yang ingin tahu tentang pelajaran tersebut. Bisa juga seperti yang kami lakukan, yakni membagikan pengetahuan yang kita miliki kepada orang lain. Atau setidak-tidaknya ramah kepada teman-teman.
    • Saat sedang bekerja. Ini bisa dilakukan dengan berbuat baik kepada setiap orang yang ada di tempat kerja tanpa terkecuali. Hal yang paling mendasar untuk dilakukan adalah dengan beramah tamah (senyum, salam, sapa, terimakasih, maaf, tolong dan menjadi pendengar yang baik). Selebihnya bisa membentu rekan kerja sesuai dengan potensi dan sumber daya yang dimiliki.
    • Beramal kepada kaum yang terpinggirkan kehidupannya. Inilah sebenarnya kebaikan yang manfaatnya sesuai dengan aksi yang kita lakukan. Artinya, saat mampu membantu orang-orang yang memang membutuhkan maka tepat saat itu juga amalan kita tepat sesaran. Ini salah satu pertanda konkrit bahwa hidup kita berkecukupan.
  3. Rendah hati – menyangkal diri.

    Arogansi ditambah hawa nafsu adalah sahabat sejati yang bisa membuat kita semakin tidak puas dalam hidup ini. Semakin lama memelihara sikap yang selalu ingin lebih dan lebih lagi adalah awal dari ketidakdamaian. Perasaan ingin menang semacam ini juga turut menciptakan pertentangan di dalam hati anda, seolah-olah ada sesuatu di dalam pikiranmu yang selalu membangkan dan melawan setiap opini dan keputusanmu.

    Untuk belajar merasa cukup sembari menepis sikap arogan yang penuh kesombongan maka katakanlah, “ini sudah sepantasnya terjadi, kuatkan hatiku menjalani semuanya ya Tuhan!” Atau “biarkan dia menang ya Tuhan, dia memang lebih baik. Kuatkan hatiku melewati semuanya itu!” Anda juga bisa mengatakan, “saya hanya manusia berdosa yang tidak mampu melakukan apa-apa. Ini sudah seharusnya terjadi, kuatkan hatiku menghadapinya ya Tuhan!” Silahkan buat caramu sendiri untuk merendahkan hati dan menginjak arogansi yang tak bermanfaat.

  4. Siap menghadapi ujian sosial.

    Ketahuilah bahwa hidup ini penuh dengan tantangan. Ujian yang kita hadapi bisa saja membuat diri ini terhuyung-huyung dalam kesedihan dan kegalauan yang panjang. Oleh karena itu, merasa cukuplah dengan mensyukuri semua pencobaan hidup yang anda hadapi hari lepas hari. Misalnya seperti yang kami lakukan di bawah ini.

    • Saat ada pribadi pengganggu, katakan dalam hati “bersyukur ya Tuhan, trainer kesabaran datang lagi.”
    • Ketika kebisingan mencoba mengacaukan pikiran, katakan dalam hati “terimakasih Tuhan, ini kesempatan luar biasa untuk membiasakan diri.”
    • Sewaktu muncullah seseorang yang suka mempermain-mainkan anda, katakan “bersyukur ya Tuhan, Engkau mengutus orang ini untuk membuatku lebih kuat/ tabah/ tegar.”
    • Semasa seseorang mengejek/ memfitnah/ membully anda, katakan dalam hati “terimakasih Tuhan, ujian ini dahsyat sampai membuatku ketar-ketir. Mohon kuatkan hatiku menghadapinya.”
    • Setelah mengatakan semuanya itu, jangan diam-diam saja – makanya anda terus merasa kekurangan. Tetapi aktiflah kawan, lanjutkan memuji-muji Tuhan di dalam hati atau lanjutkan menyelesaikan tanggung jawabmu (pekerjaan) atau lanjutkan pelajaranmu.
  5. Tidak candu terhadap kenikmatan duniawi.

    Ketergantungan terhadap materi jelas membuat kita tidak akan merasa cukup sebab ha-hal tersebut senantiasa berkembang mengikuti trend dipasaran. Oleh karena itu, nikmati hidup secara fluktuatif. Hindari sikap yang terus-menerus mengulang-ulangnya selama beberapa waktu tetapi kadang dicicipi – kadang tidak. Bisa juga dengan kadang membeli yang murah – kadan yang mahal, kadang menikmati yang pahit – kadang yang enak/ manis, kadang di tempat yang nyaman – kadang di kaki lima/ pinggir jalan dan lain sebagainya. Ini adalah usaha untuk membuat anda tidak ketagihan dan jauh dari rasa jenuh. Dibalik semuanya itu, harap diingat bahwa sekalipun hidup dinikmati naik-turun tetapi anda harus mempertahankan sikap tetap konsisten dari waktu ke waktu.

  6. Tidak ketagihan terhadap kemuliaan duniawi.

    Jauhkan hatimu dari sikap gila hormat, hal semacam ini sangat menyakitkan dan cenderung membuat kita menjauhi orang lain. Cara terbaik untuk menjauhinya adalah dengan senantiasa menyibukkan diri untuk fokus Tuhan, belajar dan bekerja. Lagi jangan mengharapkan orang menghargai/ menghormati anda tetapi berupayalah mengedepankan diri untuk menghargai dan menghormati sesama. Tidak perlu repot melakukan ini, dengan menduluankan diri beramah tamah saja, itu sudah tandanya bahwa kita menghargai orang lain.

  7. Berpikir positif.

    Ada orang yang tidak bisa merasa cukup hanya karena tidak mampu memanajemen pola pikir dan sudut pandangnya terhadap dunia ini. Mereka justru dipenuhi oleh pikiran negatif seperti.

    • Hawa nafsu. Tidak ada satupun makhluk yang tidak memiliki keinginan dimana salah satu cara terbaik menekan/ meminimalisirnya, yaitu menyiburkkan diri dengan aktivitas positif.
    • Iri hati, tidak akan pernah membuatmu puas terlebih ketika melihat orang yang kehidupannya membaik. Ucapkan selamat untuk langsung menepis hal ini.
    • Kesombongan, hampir sama dengan arogansi dan cara mengatasinya adalah dengan menyangkal diri (lihat pada point sebelumnya).
    • Suudzon (prasangka buruk), bisa berpikir negatif terhadap seseorang untuk meningkatkan kehati-hatiaan. Tetapi terus-menerus memikirkan keburukan seseorang jelas tidak baik melainkan sibukkan dirimu dengan aktivitas positif.
    • Dendam, membuat seseorang tidak merasa cukup sebelum melampiaskan pembalasannya terhadap orang lain. Anda harus mulai berpikir positif lalu memandang bahwa ada manfaat besar yang bisa dituai dibalik keberadaan lawan-lawan kita. Mereka bisa memacu & melatih diri ini untuk lebih sabar, pintar mengendalikan diri, tekun dan gigih menjalani hidup. Satu-satunya cara menepis dendam adalah dengan memaafkan dan melakukan kebaikan kepada mereka di mulai dari hal yang sederhana.
    • Sungut-sungut, adalah pertanda jelas bahwa kita tidak pernah merasa cukup (bersyukur). Kita harus mampu menepisnya dengan bersikap “menerima segala sesuatu apa adanya (lihat pada nomor berikutnya).
    • Mempersalahkan orang lain dan Tuhan atas apa yang terjadi dalam hidup kita. Ketika apa yang dialami tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka keadaan ini beresiko membuat seseorang menyalahkan ini-itu karena kejadian tersebut. Oleh karena itu, syukurilah segala sesuatu yang terjadi dalam hidup anda.
  8. Menerima segala sesuatu apa adanya.

    Ini adalah sebuah sikap yang yang selalu berupaya untuk sabar menerima kenyataan sepahit apapun itu. Sebab apa yang sudah terjadi (masa lalu) jelas tidak dapat diubah tetapi masa depan harus bisa kita antisipasi menurut pengalaman masing-masing. Berikut beberapa cara orang-orang tertentu untuk menerima kenyataan.

    • Ada yang meyakini bahwa sikap yang mau menerima kenyataan apa adanya adalah salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Sebab segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita berada di bawah rancangan Tuhan.
    • Menerima kenyataan sama artinya dengan tetap sabar/ kuat saat menghadapi segala sesuatu.
    • Sikap yang tidak melakukan perlawanan bahkan rasa kesalpun tidak ada di dalam hati, disebut juga sebagai sikap yang mau menerima keadaan senyatanya.
    • Ini juga termasuk perilaku yang merasa cukup karena merelakan diri untuk mengikuti arus situasi sambil menjaga diri agar tidak terseret arus yang jahat – negatif.
    • Keadaan ini berhubungan erat dengan sikap santai dan biasa saja dalam segala hal. Seseorang yang tetap tenang dan santai saat menghadapi peristiwa/ gejolak/ masalah yang tengah terjadi karena sudah terbiasa dengan hal tersebut.
  9. Hidup sederhana.

    Hidup sederhana membantu kita untuk selalu merasa cukup sebab untuk menggapai/ memiliki hal-hal yang sederhana akan lebih murah dan mudah diperoleh, sekarang, esok maupun di masa depan. Siapapun mampu untuk hidup sederhana asalkan ia terlebih dahulu mampu merendahkan hatinya. Ini gaya hidup yang benar-benar simple, membeli dan mengkonsumsi apa yang dibutuhkan saja. Tidak menggunakan harta untuk mencari kemuliaan duniawi yang lebay. Mampu menjauhkan diri dari sikap yang konsumtif. Menggunakan sumber daya/ uang secara bijak tanpa harus terlibat dalam praktek budaya foya-foya.

  10. Menabung untuk mewujudkan harapan di masa depan.

    Jika anda punya beberapa harapan di masa depan, silahkan susun rencana aplikatif yang dapat dilakukan sekarang. Tekun dan giatlah untuk melakukannya sembari menyisihkan sebagian uang anda untuk ditabung. Kebiasaan menabung adalah syarat utama untuk hidup berkecukupan di masa depan. Sebab bisa saja ada kejadian yang tak terduga sehingga membuat anda harus mengeluarkan sejumlah uang untuk menyelesaikannya. Demikian juga saat ada harapan di masa depan, butuh sejumlah dana untuk merealisasikan/ mewujudkannya bila waktunya tiba. Dalam mengantisipasi hal-hal mendadak semacam inilah kita butuh tabungan untuk masa depan yang cerah.

Hidup Berkecukupan Adalah Yang Selalu Berbagi Dalam Setiap Aktivitas Yang Ditekuni

Desire never die! Ini adalah perwujudan dari betapa cerdasnya manusia. Semakin cerdas seseorang maka semakin tinggi, lebar dan panjang keinginannya. Semua hawan nafsu yang sesat dan berlebihan berada di alam bawah sadar manusia. Cara terbaik untuk mengendalikan keinginan adalah dengan senantiasa melakukan aktivitas positif. Fokuskan pikiran kepada Tuhan lewat doa yang penuh rasa syukur, membaca firman dengan tekun dan selalu bernyanyi memuliakannya di dalam hati. Sibukkan diri juga untuk berbagi kasih kepada sesama lewat pelajaran dan pekerjaan yang ditekuni dimulai dari hal-hal kecil. Merasa cukuplah dalam segala sesuatu dan jangan biarkan kemampuan indra melebihi keyakinanmu tetapi tundukkanlah pencitraan yang kurang sedap dengan bersyukur.

Salam, hidup yang berkelimpahan!

2 comments

  1. Ulasan yang sangat bagus Gan, menarik dan sangat bermanfaat, kalau boleh nambah dikit untuk point nomor enam, solusi untuk tidak gila akan hormat dan kemuliaan akan duniawi adalah
    “posisikanlah diri sebagai seorang hamba bukan seorang tuan”
    ma,af kalau kurang bekenan tolong di abaikan
    Terimakasih

    Suka

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.