11 Filosofi Air Kehidupan, Hiduplah Seperti Air Mengalir Menebar Kebaikan Hingga Kesetaraan

Filosofi Air - Hiduplah Seperti Air Yang Mengalir Menebar Kebaikan Hingga Kesetaraan

Kristen Sejati – Air adalah (1) cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen; (2) benda cair yang biasa terdapat di sumur, sungai, danau yang mendidih pada suhu 1000 C (KBBI Luring). Merupakan benda/ senyawa yang bisa dilihat, dikecap dan diraba tetapi tidak bisa di genggam. Ada tiga komponen utama berdasarkan kerapatannya, yaitu padatan, cairan dan gas. Dari sinilah berasal semua hal yang ada di bumi yang masih mengandung senyawa antara.

Air diantara semua hal yang ada di bumi ini

Bumi ini begitu luas, apalagi alam semesta. Berhubung karena kami belum pernah melihat galaksi lain maka yakin sekali bahwa matahari adalah satu-satunya bintang terbesar. Maaf saja, kami agak ragu tentang cerita alam semesta karena terlalu banyak hal yang tersembunyi (dirahasiakan) sehingga menjaga diri untuk pasif pada pendapat tentang semua hal ini. Bila anda percaya, silahkan saja. Kembali kepada senyawa antara padatan dan cairan misalnya lumpur, agar-agar dan lainnya. Senyawa antara cairan dan gas adalah uap air, awan dan lain-lain. Sedangkan senyawa antara gas dan padatan adalah polutan dan berbagai jenis asap.

Kehidupan sama dengan air

Bisa dikatakan bahwa “dimana ada kehidupan, disitu ada air.” Padang gurun yang kering tidak menyimpan kehidupan, hanya beberapa makhluk hidup yang mampu menjaga kadar air sekaligus mampu menyungsep ke dalam pasir.dapat bertahan di sana. Bahkan mikroorganisme yang terkenal buas sekalipun akan mencapai fase dorman (tidur sementara) di tanah yang kering dan panas ini. Dimanapun ada air yang mengalir maka kesanalah kehidupan akan tumbuh dan berkembang pesat.

Selama 9 bulan manusia hidup dalam air

Diawal masa pembuahan manusia hidup di air tepatnya saat masih berada dalam rahim Ibunda, yang disebut sebagai air ketuban. Berhubung karena janin masih belum siap untuk mengolah makanannya sendiri maka tali pusar/ ari-ari adalah pengubung utama antara janin yang langsung terhubung ke sum-sum tulang belakang Ibu. Oleh karena itulah ari-ari diketahui sebagai saluran makanan yang kaya dengan stem sel (sel punca). Jadi sekalipun waktu masih di dalam rahim, bakal anak dibiakkan di dalam media air isotonik bukan berarti kita bernafas dengan insang sebab saat itu semua organ masih dalam tahap pembentukan.

Air dekat dengan kehidupan manusia

Dalam hal kebutuhan manusia, hampir segala hal membutuhkan air. Terutama bila berkaitan dengan bahan konsumsi sehari-hari, yaitu makanan & minuman. Batu dan kayu bukan dalam arti tidak mengendung cairan sama sekali melainkan ada tetapi jumlahnya sangatlah sedikit. Kebanyakan benda-benda yang tidak mengandung air adalah mineral bumi yang diperoleh melalui proses penambangan dan bahan-bahan sintetis dari plastik. Sekalipun demikian, bahan ini tetap saja sangat dekat dengan kehidupan manusia bahkan diketahui kandungan air dalam tubuh berkisar 70% (kurang lebih).

Filosofi air butuh keseimbangan

Bila kita berbicara tentang filosofi air perlu dipahami bahwa penggunaannya harus seimbang. Sebab segala sesuatu yang ada di bumi ini bisa dibawa ke arah yang negatif dan bisa juga diarahkan pada hal-hal positif. “Pedangnya ada di tangan anda, masalahnya sekarang bagaimana menggunakannya?” Disinilah manusia berperan sebagai quality control terhadap segala sesuatu yang didapatinya dalam hidup ini. Anda bisa memanfaatkan senyawa ini untuk memberi kelegaan saat kerongkongan dahaga tetapi bisa juga menggunakannya untuk menggenangi lahan pertanian sehingga tanaman mengalami busuk akar hingga gagal panen.

Keberadaan air tanda keberuntungan, saat tanah-tanah pertanian tetap dilalui oleh pengairan sebagai pertanda kesuburan. Hujan yang turun terkendali: tidak terlalu lama dan tidak terlalu deras sangat bermanfaat untuk menambah unsur hara di dalam tanah. Selain itu hujan yang turun juga berperan penting untuk mempercepat proses pembusukan bahan-bahan sisa hasil pembuangan makhluk hidup (tinja, feses dan bagian tubuh lainnya/ dedaudan pada pohon). Tanpanya tanah-tanah tidak subur, polusi dan pencemaran dimana-mana.

Kandungan air pertanda kerapuhan, saat hujan yang turun terlalu deras dan terlalu lama, akibatnya bisa jadi erosi tanah, banjir, banjir bandang bahkan fuso. Biar bagaimanapun, segala sesuatu di dalam dunia ini sifatnya akan berubah saat dimanfaatkan secara berlebihan. Demikian juga halnya dengan senyawa yang satu ini, kandungannya yang lebay dalam suatu waktu akan menyebabkan gangguan keseimbangan, menekan kehidupan hingga menyebabkan bencana alam.

Filosofi Kristen air kehidupan

(Yohanes 4:13-14) Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”

Tuhan Yesus menjanjikan air kehidupan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Yang dibicarakan Tuhan disini bukanlah orang lain melainkan diri-Nya sendiri. Jadi barang siapa yang hendak memiliki air kehidupan itu haruslah menjadi pengikut Kristus. Sedangkan syarat untuk menjadi pengikut Kristus ada tiga, yaitu :

(Matius 16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Syarat mengikut Yesus

Syarat untuk beroleh air kehidupan adalah (1) menyangkal diri, (2) memikul salib dan (3) mengikuti Yesus yang adalah kebenaran itu sendiri. (c) Untuk menjadi pengikut Kristus, setiap manusia harus hidup dalam kebenaran, yaitu hidup untuk memuliakan Allah dan berbagi kasih (bermanfaat) dengan sesama. (b) Bila anda menetapkan ke dua hal ini menjadi tujuan hidup, akan ada berbagai-bagai rintangan, godaan dan cobaan yang harus dihadapi dengan penuh perjuangan dan pengorbanan ; inilah yang dimaksud dengan memikul salib. (a) Bila kita menjalankan semuanya itu dengan benar, akan memberikan hasil seperti seorang penabur yang akan menuai tetapi tidak mengatakan bahwa “semua ini karena saya!” melainkan merendahkan diri dan menganggap bahwa “SEMUANYA ITU ANUGRAH ALLAH.”

Dalam kehidupan ini, kita dipanggil untuk melakukan kebenaran, yakni selalu memusatkan pikiran kepada Tuhan dalam doa, firman dan nyanyian pujian (mengasihi Tuhan) sekaligus beraktivitas/ bekerja untuk berbagi kasih kepada sesama (mengasihi sesama). Tidak mudah untuk melakukan ini, layaknya seorang petani yang harus menabur dengan penuh jerih lelah. Demikian jugalah kita membutuhkan segenap perjuangan dan pengorbanan untuk mengasihi Tuhan dan sesama, sadarilah bahwa tidak ada jalan mudah untuk melakukannya. Bahkan terkadang kita diperhadapkan dengan berbagai-bagai ujian kehidupan saat melakukannya, disinilah pengorbanan itu lebih dibutuhkan agar sedapat mungkin kita bertahan bila perlu mengalah dimana semuanya itu kita lakukan untuk kemuliaan nama Tuhan.

Saat taburan yang kita semaikan memberikan hasil yang berlipat kali ganda, hendaklah tidak ada orang yang menyombongkan diri. Sebab kita hanya menabur, menyiram dan menjauhkannya dari semak rumput sedangkan yang menumbuhkannya hingga menghasilkan buah adalah pekerjaan Allah sendiri. Oleh karena itu, dalam setiap keunggulan hasil yang diperoleh alangkah lebih baik jikalau kita menyangkal diri. Kami sendiri lebih suka menirukan gaya Rasul Paulus saat menyangkal diri dalam suratnya:

(I Korintus 4:11-13) Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara, kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.

Semakin baik hasil pekerjaan kita maka semakin tinggi resiko kesombongan yang dihasilkannya. Karena itu, upaya untuk merendahkan diri (menyangkal diri) juga harus semakin besar. Selalu mengatakan di dalam hati “Kami hanyalah sampah, orang yang tidak berguna, Allahlah yang telah bekerja untuk kebaikan umat yang dikasihi-Nya.” Sikap yang rendah hati inilah yang disukai oleh Tuhan. Sebab kesombongan hanya akan membawa kelemahan yang sifatnya masif dan pada akhirnya akan menghancurkan manusia itu sendiri.

Hanya dengan 3 syarat mengikut Yesus inilah hati kita dipenuhi dengan kebaikan (salah satunya kebahagiaan) yang tidak akan pernah berakhir malahan kebaikan itu meluap dan nyata kepada semua orang lewat perkataan dan perilaku (sikap) sehari-hari. Tentu saja untuk mewujudkan semuanya ini, tidaklah instan. Oleh karena itu anda membutuhkan etos kerja yang positif, diantaranya adalah komitmen (tekad) yang bulat, hati yang sabar, kerja keras, displin, tekun dan konsisten hingga semuanya itu menjadi budaya yang terjadi secara otomatis dan dibawa kemana-mana.

Macam-macam filosofi air

Ada banyak hal positif yang dapat kita pelajari dari senyawa yang jumlahnya paling banyak di bumi ini (± 70%) sekaligus sebagai senyawa terbanyak dalam tubuh manusia sendiri (± 70%). Berikut ini beberapa hal yang kami ketahui ada hubungannya dengan kebermanfaatan hidup.

  1. Dimana ada kehidupan disitu ada air – dimana ada manusia disitu ada kebenaran.

    Inilah manfaat air yang utama bagi semua makhluk hidup yang ada, yaitu memberi kelegaan bagi setiap makhluk hidup yang sedang dahaga. Tanpa yang satu ini maka mustahil suatu wilayah di tempati oleh makhluk hidup.

    Seharusnya, demikianlah manusia memandang kebenaran sebab hanya hal-hal yang benarlah yang mampu memuaskan, membahagiakan, melegakan, mendamaikan, menentramkan bahkan mensejahterakan kehidupan manusia. Apa saja kebenaran itu? Yakni mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Bagaimana caranya mengasihi Tuhan? Dengan senantiasa fokus kepada-Nya dalam berbagai kesempatan yang ada dalam doa, firman dan nyanyian pujian. Sedangkan untuk mengasihi sesama SEPERTI diri sendiri, kita dituntut untuk selalu bisa berbagi kepada semua orang. Dimulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya beramah tamah, selanjutnya berbagi berdasarkan potensi, kemampuan dan sumber daya yang dimiliki masing-masing.

  2. Air yang selalu mengalir – Hidup yang menerima kenyataan apa adanya.

    Ini adalah filosofi yang paling kami gemari sebab aliran air yang selalu mengalir biasanya senantiasa jernih dan menyegarkan, misalnya aliran mata air, sungai, keran. Sedangkan air yang tenang biasanya sifatnya asin dan menenggelamkan seperti air laut dan sungai yang dalam.

    Ini berbicara tentang kehidupan manusia yang selalu mengikuti arus zaman ini. Mengikuti arus bukan berarti terbuai, hanyut dan akhirnya kehilangan nyawa melainkan aktivitas ini lebih dekat kepada kemampuan menerima kenyataan apa adanya. Biar bagaimanapun kehidupan kita, biar bagaimanapun hebatnya diri ini, biar bagaimanapun tebalnya uang dikantong, biar bagaimanapun jabatan kita, tetap saja tidak mungkin mengubah kenyataan yang telah terjadi. Sebab kenyataan yang sudah terjadi adalah masa lalu sedangkan kita tidak mungkin kembali ke masa lalu. Satu-satunya yang bisa kita ubah adalah masa depan dengan cara memperbaiki pola pikir (mindset), tingkah laku dan lisan yang diekspresikan dari waktu ke waktu.

  3. Air yang selalu mengalir ke tempat yang rendah – merendahkan hati.

    Aliran cairan selalu mengikuti arah grafitasi bumi yakni menuju tempat terendah, lautan luas. Sekalipun demikian air dalam bentuk uap ada diposisi teratas bahkan lebih tinggi dari gedung-gedung pencakar langit sekalipun, yaitu awan. Suatu saat kumpulan awan kelak akan memberi manfaat bagi seluruh makhluk hidup di atas bumi bersamaan dengan turunnya hujan.

    Seharusnya demikian jugalah kehidupan manusia, setinggi dan sehebat apapun manfaat yang diberikannya bagi kehidupan tetap saja ia mampu merendahkan hati bahkan merendahkan dirinya sendiri. Sebab kesombongan bukanlah sebuah keunggulan yang membawa kebaikan melainkan awal dari kelemahan yang sifatnya masif hingga membawa anda dalam kehancuran.

  4. Air yang selalu bersatu – Manusia dalam kebersamaan.

    Ada dua tempat umum berkumpulnya senyawa ini, yaitu yang di atas awan sedangkan yang di bawah berada di lautan luas. Mereka berasal dari segala arah dan segala penjuru tetapi tetap mampu bersatu pada titik-titik tertentu.

    Seharusnya demikianlah kehidupan manusia, sekalipun kita berasal dari berbagai suku, agama, ras, golongan dan lain sebagainya tetapi tetap mampu menjalin persatuan dalam kebersamaan dalam ke-Indonesiaan yang sejati. Bukan hanya itu saja, seandainya semua orang dari berbagai profesi memperjuangkan kesetaraan niscaya dunia ini akan bersatu pula.

  5. Berubah bentuk menurut wadah tetapi tidak berubah sifat – dimanapun ditempatkan pertahankan prinsip hidupmu.
    Air selalu mengikuti bentuk wadah yang menampungnya, saat berada dalam gelas, muk, ember, baskom, bak, kolam, sungai bahkan lautan sekalipun, ia selalu mengikuti bentuk dimana ia ditempatkan tetapi wujud dan sifatnya tetap sama.Air juga bisa berubah dalam 3 bentuk, cairan, uap dan es. Ia mampu menyesuaikan diri dalam 3 dunia yaitu panas, dingin dan netral (normal).Seharusnya demikian jugalah kehidupan kita sebagai manusia yang sosialis sekaligus individualis. Kita bisa hidup di mana saja, kemanapun ditempatkan, apapun daerah yang dikunjungi dan bagaimanapun suasana lingkungan yang baru saja ditempati, tetap berusaha beradaptasi. Hanya orang-orang cerdas yang dapat menyesuaikan kehidupan sendiri dengan kehidupan lingkungannya. Sekalipun demikian, ia tetap mampu mempertahankan kebenaran, keyakinan dan prinsip yang ada dianutnya seumur hidup. Pandai menyesuaikan diri tetapi tidak mudah terpengaruh, itu bijak.
  6. Sekalipun dibelah tidak pernah berpisah – Sekalipun dicerai-beraikan tetap bersatu.

    Baik di letakkan di baskom, di bak, di sungai dan di lautan, biar bagaimanapun usaha anda untuk membelah air tetap tidak terbelah. Satu-satunya yang dapat membelah air adalah nabi Musa.

    Walau ada orang-orang yang berusah menghasut perkelahian/ perselisihan dengan saudara sendiri namun kita tetap solid dan tidak terpengaruh dengan provokasi negatif yang kadang berhembus di telinga. Sekalipun orang lain berusah memecah-belah dan mencerai-beraikan kehidupan kita sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita tetap bersatu.

  7. Permukaan air yang selalu datar – mampu memperjuangkan & mempertahankan kesetaraan.

    Bagaimanapun anda mencoba menggoyahkan permukaan air dalam suatu wadar, ia tetap kembali mendatarkan dirinya dengan yang lainnya. Sekalipun anda mencoba mengobok-obok dan mengkacau-balaukannya, cepat atau lambat permukaannya tetap saja akan kembali datar.

    Sudah semestinya kita belajar dari air yang tenang tetapi dalam dan menghanyutkan. Bila kita ingin hidup bersama orang lain untuk meraih tujuan-tujuan positif maka yang pertama-tama harus diperjuangkan adalah kesetaraan. Keadilan sosial adalah kunci kebersamaan yang hakiki. Tanpa kesetaraan, akan mudah terjadi goncangan yang saling melemahkan, menekan, bertubrukan bahkan saling menghancurkan satu sama lain. Tetapi ketika sistem masyarakat mengedepankan keadilan sosial, niscaya kedamaian, kelegaan, kebahagiaan dan kemakmuran akan menjadi santapan bersama hari lepas hari.

  8. Aliran air yang selalu mengalir, menjaga keseimbangan – Menyeimbangankan kehidupan, apa yang sudah diterima selalu diberikan pula.

    Pernahkah anda melihat air sungai yang selalu mengalir? Sekalipun anda menambahkan beberapa ember ke dalamnya, tidak ada yang tertahan melainkan semua selalu diover ke bagian sungai yang berikutnya sehingga jumlah/ bobot/ volume airnya tetap sama. Dalam sistem air yang mengalir tidak ada istilah penambahan volume sekalipun kita menambahkannya secara manual dan juga secara alamiah (saat hujan turun). Demikian juga saat anda menambahkan beberapa truk air ke dalam lautan tidak pernah penuh atau meluap karena hal tersebut. Artinya apapun yang anda lakukan ia tetap begitu-begitu saja terkecuali bila alam yang bekerja, misalnya saat pasang surut terjadi.

    Jika secara alamiah terjadi luapan air sungai bahkan banjir maka penambahan volume dan bobotnya akan terjadi dari hulu ke hilir, dari awal sampai akhir sepanjang sungai tersebut bergerak. Bila permukaan di hulunya meluap maka semuanya juga akan turut meluap. Saat volume di atas bertambah maka volume di bawah juga bertambah.

    Filosofi ini bercerita tentang kemampuan sebuah sistem untuk menjaga keseimbangan. Sistim yang mampu menjaga sumber daya yang ada didalamnya selalu sama untuk setiap bagian-bagian yang ada.
    Bila diumpamakan dalam hidup manusia maka kepribadian yang selalu mengalir adalah seseorang yang tidak tamak terhadap apapun yang diterimanya tidak pernah ditumpuk secara berlebihan melainkan semuanya dialirkan kembali kepada orang-orang yang ada disekitarnya. Saat anda menerima sesuatu pastikan andapun mengalirkannya kembali kepada orang lain. Ketika apa yang diberikan Tuhan terlalu besar maka anda harus mampu mengalirkan/ menyeimbangkan hal tersebut dengan membagikannya kepada semua orang sambil merendahkan hati.

  9. Membersihkan lingkungan – Mengingatkan kesalahan orang lain setidak-tidaknya mengoreksi diri sendiri.

    Kemampuan air untuk melakukan aksi bersih-bersih sudah sangat tersohor dimana-mana. Apapun yang anda lakukan hari ini, bila berurussan dengan kebersihan dan cuci-mencuci maka selalu membutuhkan cairan tawar jernih yang satu ini. Hujan yang turun di lingkungan anda juga sangat membantu membersihkan alam dari berbagai-bagai sampah organik sekaligus membantu proses pembusukan oleh bakteri.

    Seharusnya demikianlah juga peran kita sebagai manusia di dalam kehidupan ini. Selalu memberikan waktu untuk melihat kebelakang sembari mengoreksi diri sendiri. Berusahan memperbaiki apa yang masih bersalahan untuk menjadi lebih baik. Demikian jugalah saat ada seorang teman yang anda kenal melakukan kesalahan, wajib bagi kita untuk mengingatkannya. Dia mau mengubahnya atau tidak, itu adalah keputusannya sendiri, yang penting kita telah melakukan kewajiban sebagai teman dekat. Seharusnya demikianlah sesama teman saling mengingatkan tetapi sikap abai yang terus menerus (lebih dari 3 kali) dan unsur kesengajaan sebaiknya berhenti menegur. Berdoa sajalah bagi orang-orang seperti ini agar mereka segera insyaf.

  10. Rintik hujan memenuhi bak bahkan membuat sungai meluap – Hal-hal kecil dikumpulkan menjadi besar.

    Saat hujan turun maka genteng rumah akan berbunyi gemerincing, bising dan dingin. Setetes hujan bukanlah apa-apa, ini hanya bintik air yang jatuh dari langit pada musimnya. Tetapi tetesan hujan bila dikumpulkan selama berjam-jam akan memenuhi ember bahkan bak mandi berukuran besarpun akan penuh.

    Jangan sepelekan hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup anda. Tidak perlu bersungut-sungut saat rejeki yang diterima kecil. Jika yang kecil-kecil itu selalu disisihkan sebagian hari demi hari untuk di tabung. Alhasil recehan yang tidak berarti akan lama-lama akan menjadi banyak bila ditabung dengan tekun. Ada pepatah mengatakan, “kecil-kecil lama-lama menjadi bukit.”

    Manusia di bentuk dari sesuatu yang kecil, yakni satu sel sperm dan ovum. Karena keduanya bersatu dan dirawat baik-baik dengan tekun selama 9 oleh seorang Ibu, jadilah bayi yang lahir sehat pada waktunya. Seorang bayi yang dirawat, dididik, dibina dan diarahkan dengan baik, beberapa puluh tahun kemudian akan menjadi anak yang bisa membiayai dirinya sendiri bahkan menafkahi keluarga juga.

    Butuh waktu untuk mengumpulkan hal yang kecil-kecil menjadi sesuatu yang bernilai. Lakukanlah dengan sabar, bekerja dengan sungguh-sungguh, tekunlah melakukan hal-hal yang baik maka suatu saat nanti apa yang anda kumpulkan akan bernilai bagi kehidupan ini.

  11. Bermanfaat dalam jumlah kecil-pas, bencana dalam jumlah besar – jangan lebay.

    Ini pelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan. Rintik hujan sangat bermanfaat jikalau jumlah yang jatuh di bumi pas dalam waktu yang tepat. Tetapi, semuanya ini akan berubah drastis ketika hujan yang turun sangat banyak dalam waktu yang lama, bisaa menimbulkan bencana alam, banjir, tanah longsong hingga banjir bandang.

    Demikianlah juga kebutuhan manusia akan materi, kita memerlukannya dalam jumlah yang sedang-sedang saja. Jikalau uang dan gemerlapan dunia yang dinikmati terlalu banyak, akan menimbulkan kesombongan, orang lain juga iri melihatnya, kesehatan bisa menurun karena penyakit metabolisme, lingkungan sekitar bisa rusak karena kemewahan pribadi dan lain sebagainya. Intinya kebutuhan akan hal-hal duniawi bila terlalu berlebihan dikonsumsi akan menyebabkan bencana yang menghanyutkan kehidupan hingga ajal lebih cepat mendatangi anda..

Air bukanlah senyawa tanpa kelemahan, itulah mengapa tidak ada yang sempurna di dalam dunia yang fana ini. Ada banyak hal positif yang dapat anda pelajari darinya, salah satunya adalah kebaikan hati. Setiap orang yang baik hatinya, dimanapun, kemanapun dan bagaimanapun keadaannya selalu mampu mendatangkan kebahagiaan kepada semua orang yang mengenalnya. Bahkan jika filosofi air diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat maka kesetaraan pendapatan, kekuasaan dan pengetahuan umum akan membawa kehidupan manusia pada kelegaan, kedamaian, kebahagiaan hingga kemakmuran yang tidak pernah berakhir dalam hidup yang bersosial.

Salam kebersamaan yang berkeadilan sosial!

5 comments

  1. Үou possibly can play it anytime yօu want.? Daddy answered: Becaᥙѕe talking abput how gгeat God is makes him happy and its worship. Play it earlier than you go to sleep tonight and whenever үou wake up in the morning and God will
    Ć„e near you all day long.

    Suka

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.