Alasan Berharap Kepada Tuhan Bukan Kepada Manusia, Berkat Setara Dengan Tantangan (Penderitaan), Berdoa Sewajarnya Tapi Bernyanyilah Sepanjang Waktu

Berkat Setara Dengan Tantangan (Penderitaan) - Alasan Berharap Kepada Tuhan Bukan Kepada Manusia, Berdoa Sewajarnya Tapi Bernyanyilah Sepanjang Waktu

Kristen Sejati – Harapan adalah (1) sesuatu yang (dapat) diharapkan; (2) keinginan supaya menjadi kenyataan; (3) orang yang diharapkan atau dipercaya (KBBI). Adalah keinginan manusia yang berhubungan dengan kejadian di masa depan. Setiap orang memilikinya di dalam hati sebab ini bisa menjadi salah satu alasan untuk bahagia, damai dan semangat menjalani hari demi hari. Tetapi beberapa orang bijak tidak menggantungkannya kepada dunia dan orang-orang yang ada didalamnya melainkan semuanya itu diutarakan, disampaikan, dinyatakan lewat doa-doa yang intim dengan Tuhan.

Doa adalah harapan

Doa adalah harapan. Jika anda tidak berharap apa-apa dalam hidup ini berarti andapun sama sekali tidak butuh berdoa. Ketika kami menggolongkan berkat, muzizat dan kelimpahan sebagai pikiran negatif bukan berarti anda tidak boleh meminta hal-hal ini kepada Tuhan. Melainkan yang kami kehendaki adalah (1) agar anda tidak mengharapkannya dari manusia dan (2) hindari terus menerus memenuhi pikiran dengan hal-hal itu. Kami pernah mendengar saran yang menyebutkan bahwa: “saat anda tersakiti, bersedih dan sedang dalam masalah maka pikirkan hal-hal yang indah dalam hidupmu di masa depan, niscaya hati kembali bahagia!

Memang kami akui bahwa saat batin dipenuhi oleh berkat, muzizat dan kelimpahan di masa depan maka muncullah rasa senang dan semangat plus-plus dari dalam hati, sayang ini hanya sesaat saja. Daripada anda menjadikan berkat, muzizat dan kelimpahan sebagai narkoba untuk menenangkan hati maka lebih baik bernyanyilah di dalam hati sambil memuliakan nama Tuhan. Bukankah aktivitas ini akan membuatmu selalu gembira? Itulah sebenarnya yang menjadi narkoba sejati yang terindah dalam kehidupan kita saat batin ini selalu terhubung dengan Yang Maha Kuasa hari lepas hari.

Doa = harapan itu seperti garam

Saat anda berdoa maka saat itu jugalah harapan mulai dilantunkan kepada Tuhan. Kami berharap masa depan baik, adek-adek yang masih sekolah diajari kebenaran dan diberikan hikmat, semua saudara diberi kesehatan dan kecukupan, hamba-hamba-Nya mendalami kebenaran dan hikmat juga selalu rendah hati, yang berada di jalan yang sesat disadarkan, yang terpuruk dikuatkan, yang mengalami kesesakan diberi jalan keluar, yang kekurangan dicukupkan, yang sakit disembuhkan, pemimpin kami dijauhkan dari ketamakan dan dianugrahkan hikmat dan terimakasih buat semuanya Tuhan.

Doa yang kental dengan harapan semacam ini sebaiknya diperkatakan pada waktunya saja, yakni saat bersekutu dengan Tuhan. Bukankah kalau kita terlalu sering mengatakannya justru disanalah muncul keraguaan? Sebab saat kita yakin dengan sesuatu maka satu kali saja diucapkan maka itu berlaku untuk seterusnya. Saat anda fokus dengan Tuhan disegala waktu seperti yang kami sebutkan dalam tulisan sebelumnya maka daripada terus-menerus berdoa seharian penuh bukankah lebih baik bernyanyi sambil memuji dan memuliakan nama Tuhan? Sebab aktivitas ini akan membuat suasana hati menjadi gembira dan bahagia. Berdoalah sewajarnya tetapi bernyayilah sepanjang waktu.

Perhatikan ayat ini,

Mazmur 149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Di dalam ayat tersebut di atas bisa dikatakan bahwa saat orang Israel berperang dengan musuh-musuhnya maka mereka melakukannya sambil memuji dan memuliakan nama Tuhan. Bukankah ini luar biasa dan bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari? Jadi, apapun pekerjaanmu saat ini maka lakukanlah ia sambil bernyanyi memuji-memuliakan nama Tuhan di segala waktu.

Di atas semua harapan dan doa, pasrahkan pada rencana Tuhan – Doa adalah meditasi

Ini adalah dasar dari semua doa dan harapan yang kita haturkan dihadapan Tuhan. Saat anda mulai melakukannya berarti diri ini sudah pasrah sebelumnya kepada rencana Tuhan, berarti sama saja sebab jika kita tidak berdoapun maka kehidupan ini akan terus berlanjut sesuai dengan rencana Tuhan. Sekalipun demikian DOA TETAP PENTING KARENA DOA ADALAH MEDITASI dan bagian dari curhatan hati kepada Tuhan (daripada curhat pada manusia lebih baik curhat pada Tuhan). Ini adalah awal mula untuk belajar mengkonsentrasikan pikiran disegala waktu. Jikalau anda sudah mahir meditasi maka saat itu jugalah konsentrasi tidak mudah pecah sekalipun ada gangguan dan suara-suara aneh disekitar. Kemampuan ini sangat penting dan sangat dibutuhkan karena hidup kita selalu berbaur dengan masyarakat luas yang terkadang ribut-ribut tidak jelas.

Berkat setara dengan penderitaan – Semakin tinggi karunia maka semakin banyak tantangannya

Di atas doa-doa kita percayalah bahwa rencana Tuhan adalah lebih baik dari rencana manusia. Atau setidak-tidaknya percayalah akan hidup yang kekal yang telah dijanjikan Tuhan di akhir zaman kelak. Pengalaman kami selama ini adalah apa yang diberikan Tuhan lebih baik dari yang kita harapkan. Biasanya semakin tinggi berkat Tuhan yang anda terima maka semakin banyak pula tantangan dan penderitaan yang dialami, mengapa? Agar kita tidak tinggi hati/ sombong dalam menjalani hidup.

Perhatikanlah ayat berikut ini

Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Rancangan Tuhan berbeda jauh dari rancangan manusia. Saat anda menginginkan berkat maka secara bersamaan andapun perlu diuji untuk memilikinya. Semakin besar berkat yang anda terima maka semakin banyak tantangan yang ditemui. Jikalau anda hanya menerima berkat terus-menerus tanpa ujian dan penderitaan, berarti anda sudah berada di dalam surga yang kekal. Berkat tanpa tantangan adalah mustahil dan hidup tanpa penderitaan adalah sorga. Ini sudah dinyatakan Tuhan seperti yang termuat dalam firman berikut.

Markus  10:38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?”

Lagi Tuhan mengatakan.

Lukas  22:42 “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”

Ini adalah kisah ketika diantara murid Yesus menginginkan posisi yang sama dengan-Nya (kemuliaan yang sama dengan Tuhan). Tetapi Tuhan Yesus menegaskan kepada mereka bahwa “apa yang Aku miliki (kemuliaan) setara dengan “cawan yang harus Kuminum”. Lalu kita bertanya-tanya, apakah cawan yang diminum oleh Tuhan Yesus selama berada di bumi? Perhatikan ayat berikut ini.

Yesaya  51:22 Beginilah firman Tuhanmu, TUHAN, Allahmu yang memperjuangkan perkara umat-Nya: “Sesungguhnya, Aku mengambil dari tanganmu piala dengan isinya yang memusingkan, dan isi cangkir kehangatan murka-Ku tidak akan kauminum lagi,

Cawan atau disebut piala atau disebut juga sebagai cangkir yang telah diminum Tuhan Yesus saat berada di bumi adalah kehangatan murka Allah yang timbul atas dosa-dosa yang telah dan yang akan dilakukan oleh umat manusia. Cawan murka Allah inilah yang membuat Yesus Kristus mati di atas kayu salib untuk menanggung kesalahan kita. Seharusnya kitalah yang dihukum mati tetapi pengorbanan Yesus Kristus telah menjadi juruselamat bagi seluruh umat manusia. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya yang mengatakan “…. Isi cangkir kehangatan murka-Ku tidak akan kauminum lagi.”

Pasrah kepada kehendak Tuhan

Apapun doa-doa anda saat ini, ungkapkanlah semuanya itu kepada Tuhan sewajarnya saja dan tidak perlu lebay. Lebih daripada itu pasrahkanlah seluruh kehidupan ini pada kehendak Tuhan. Yesus sendiri mengatakan “bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” Tuhan Yesus Telah memberikan teladan bahwa saat diambang kematianpun, jangan menuntut agar Allah harus membuat kita tetap hidup. Tetapi ungkapkanlah keinginanmu, berusaha sebaik dan semaksimal mungkin lalu apapun hasilnya pasrahkan semua kepada kehendak-Nya.

Mengapa kita lebih baik berharap kepada Tuhan daripada berharap kepada manusia?

Berharap kepada manusia hanya membuat anda semakin jauh dari rasa bahagia sebab kekecewaan yang dirasakan bakal kentara. Terlebih ketika anda telah mengungkapkan harapan tersebut kepada orang lain. Semakin banyak jumlah teman yang mengetahui harapan anda maka semakin tinggi pula rasa segan saat hal tersebut tidak terjadi. Beriku beberapa alasan yang menjadi faktor penyebab lebih baik mengharapkan sesuatu kepada Tuhan daripada kepada manusia.

  1. Harapan kepada Tuhan sifatnya rahasia.

    Yang mengetahui hal ini hanyalah anda dan Tuhanmu. Jadi semakin sedikit orang yang mengetahui cita-cita anda dimasa depan maka semakin kecil pula rasa segan/ malu yang timbul kelak jikalau hal tersebut tidak kunjung terjadi.

  2. Berharap kepada Tuhan anti kecewa.

    Saat anda berharap kepada Tuhan maka saat itu juga kita pasrah kepada kehendak-Nya. Harapan kita bisa saja besar tetapi tetap saja kita melandaskan hidup pada rencana Tuhan dengan demikian sekalipun kemungkinan terburuk terjadi, tetap saja semua itu mampu diterima apa adanya tanpa meninggalkan rasa kecewa di dalam hati rencana Tuhan indah pada waktu-Nya.

  3. Berharap kepada manusia berarti mau-mau saja diatur olehnya.

    Saat seseorang menjanjikan sesuatu kepada kita pastilah sejak dari saat itu diri ini mau saja disuruh-suruh untuk ngapa-ngapain. Ini sering sekali terjadi pada anak-anak kita di rumah, ketika dijanjikan sesuatu maka mereka menjadi orang yang sangat baik, sopan dan penurut. Lalu bagaimana kalau orang yang menjanjikan sesuatu itu adalah orang jahat yang memiliki niat buruk? Bukankah kita akan diseret kepada kejahatannya?

  4. Berharap kepada manusia kekecewaan yang ditimbulkan besar.

    Saat diri ini mengharapkan sesuatu kepada manusia maka saat itu juga kita disuntikkan dengan janji-janji yang entah berantah. Ia kalau jadi tetapi saat kenyataan yang terjadi berbeda jauh dari yang dijanjikan sebelumnya, bukankah kekecewaan yang ditimbulkannya besar? Terlebih ketika harapan tersebut telah kita beritahukan (buka-bukaan) kepada beberapa kenalan, makin nyata aja rasa malunya.

  5. Terlalu menggantungkan harapan kepada sesama beresiko merugikan.

    Ini sering sekali dialami oleh orang-orang yang terlena oleh penipuan yang dilakukan marketing kepada konsumen. Menjanjikan bahwa produk ini baik dan berkualitas. Tetapi setelah sampai di rumah malah yang terjadi adalah sebaliknya, padahal sejumlah uang yang tidak sedikit sudah tersedot olehnya.

  6. Berharap kepada Tuhan indah pada waktunya.

    Bagaimana caranya agar harapan kita terwujud indah pada waktu-Nya? Ini adalah sebuah kemurnian dan ketulusan niat hati. Diawali dengan tidak mengharapkan sesuatu yang lain selain apa yang kita butuhkan sehari-hari. Memang hati manusia bercabang kemana-mana, ingin ini dan itu, tetapi jika anda bijak maka hal-hal yang diluar kemampuan, diabaikan saja. Sebaliknya, kitapun harus berusaha semaksimal mungkin melakukan yang terbaik (maksimal) dalam hidup ini. Siapa tahu usaha itu memberikan hasil di luar dugaan sebelumnya. Inilah yang dimaksud dengan rencana Tuhan indah pada waktunya, yaitu saat kita tidak banyak menginginkan tetapi Tuhan memberikan lebih.

Sekecewa apapun anda saat berharap kepada Tuhan, lebih kecewa lagi ketika anda berharap kepada manusia. Oleh karena itu, berdoalah sewajarnya, berusaha semaksimal mungkin dan bernyanyilah sepanjang waktu. Sadarilah bahwa semakin besar cita-cita anda di masa depan maka semakin banyak pula pengorbanan yang harus dilakukan. Oleh karena itu, jangan hanya mengharapkan berkat terus melainkan setia dan ikhlaslah menanggung ujian & penderitaan yang menyertainya.

Salam pengharapan sejati!

4 comments

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.