+8 Manfaat & Cara Mengatasi Diabaikan (Dicuekin) – Membalas Pengabaian Orang Dengan Kembali Memperhatikan Mereka

Manfaat sikap cuek cara mengatasi pengabaian dari orang lain membalasnya dengan memberi perhatian

Pengabaian adalah proses, cara, perbuatan mengabaikan (tidak memedulikan, melalaikan) – KBBI. Bagaimana anda bisa bertahan setelah diabaikan oleh orang lain? Ini adalah suasana yang sangat tidak menyenangkan bagi beberapa orang. Kondisi seperti ini seolah membuat mereka tertekan semakin jauh ke dasar jurang yang paling dalam. Bahkan beberapa orang menjadi stres sehingga kehidupannya semakin memburuk saja.

Hidup ini hanyalah masalah kebiasaan kawan. Selama ini anda terbiasa melakukan apa? Terbiasa memberi atau menerima? Ingatlah bahwa memberi itu lebih indah daripada menerima. Oleh karena itu, saran pertama dari kami adalah agar anda lebih banyak memberi/ fokus memberi daripada menerima. Alhasil ini akan membentuk sebuah kebiasaan yang sangat tergantung oleh ketulusan dan kemampuan anda. Akhirnya, iapun akan menjadi budaya yang konsisten dilakukan sehingga membawa kebahagiaan tersendiri/ kepuasan tersendiri.

Kami inginlah bertanya, apakah selama ini anda terbiasa diperhatikan atau memberi perhatian? Jika anda terbiasa diperhatikan artinya butuh orang lain yang aktif memberi perhatian. Sadar atau tidak, ini akan beresiko membuatmu sakit saat tidak mendapatkan hal yang sama yakni diabaikan. Lain ceritanya, bila terbiasa memberi perhatian berarti kebahagiaan anda tergantung dari keaktifan diri sendiri memberi perhatian kepada yang lainnya. Bisakah anda membedakannya? Keaktifan dan kesenangan memberi tergantung pada diri sendiri. Sedangkan keaktivan dan kesenangan menerima sangat tergantung dengan keberadaan orang lain.

Yang kami maksudkan adalah aktiflah mencari kebahagiaan dan kepuasan itu. Dengan demikian kehidupan anda sangat tergantung pada kemampuan diri sendiri. Janganlah pasif memberi kebahagiaan dan kepuasan hati. Mau sampai kapankah anda bergantung kepada orang lain? Oleh karena itu kami ingatkan anda bahwa terlalu banyak menunggu, menanti bahkan mengharap akan adanya orang-orang baik yang diutus beresiko membuatmu kecewa. Akhirnya kebahagiaan dan kepuasan anda rasanya dangkal sebab ngarep terus kepada orang lain yang belum tentu mau melakukannya.

Sekali lagi kami yakinkan anda bahwa memberi perhatian lebih berbehagia daripada menerima perhatian dari orang lain. Artinya kebahagiaan anda tergantung dari kerajinan melakukan kebaikan itu (aktif) dan bukan malah menunggu keaktifan orang lain disekeliling anda (pasif). Jadi terbiasalah memberi perhatian agar susah senangnya suasana hati ini tergantung dari kemampuan sendiri.

Saat anda mengalami ketergantungan terhadap perhatian orang lain alhasil ketika diabaikan seseorang akan terasa sakit, karena terluka hati ini rasanya. Padahal penyebab utamanya bukan karena pengabaian itu melainkan karena anda telah membiasakan diri untuk berharap yang lebih. Saat anda terbiasa aktif memberi perhatian, pastilah tidak semuanya terbalaskan melainkan pernah bahkan sering juga diabaikan. Tidak menerima apa yang diharapkan lebih sakit daripada kebaikan yang diabaikan. Karena harapan itu berakibat pada kekecewaan sedangkan kebaikan yang dilakukan telah menunaikan tanggung jawab anda sekalipun berujung pada pengabaian.

Manfaat pengabaian (sikap cuek) dari orang lain, membalasnya dengan memberi perhatian

Saat anda diabaikan oleh orang lain, ketahuilah bahwa ini adalah bagian dari ujian kehidupan yang mengajari anda untuk tidak menggantungkan kebahagiaan dan kepuasan itu dari orang lain melainkan mulai aktif memberikan semampunya dan membagikan semampunya. Berikut beberapa manfaat pengabaian dari sesama.

  1. Menguatkan hati.

    Membuatmu lebih sabar dan tetap tabah menjalani kerasnya cobaan hidup. Ini juga berhubungan erat dengan mental yang tangguh.

  2. Melatih konsentrasi dan mencerdaskan.

    Saat diabaikan banyak reaksi yang mungkin akan diekspresikan seseorang, misalnya benci, dendam, marah, menyombongkan diri, bersungut-sungut dan lain sebagainya. Otak anda akan terlatih untuk mengkonsentrasikan rangsangan terhadap sikap cuek/ pengabaian tersebut ke sel-sel tertentu saja yang berhubungan dengan kebaikan hati. Misalnya dengan tetap diam dan ramah (senyum) kepada mereka.

  3. Mengajari anda untuk tidak pasif berharap.

    Sakit sekali hati ini jika kita hanya pasif mengharapkan agar orang lain berbuat baik kepada anda. Keadaan ini mengajari anda untuk berhenti berharap lalu mulailah memberi, membagikan dan menebarkan kebaikan itu kepada orang lain. Jika anda tidak aktif niscaya hati yang bahagia itu tidak akan pernah ada.

  4. Mengajari anda untuk tetap santai dalam segala situasi.

    Ketika baru-baru pertama dicuekin/ memperoleh pengabaian dari orang lain pasti rasanya rada sakit. Lalu untuk menetralkan dan menguatkan hati, anda berkata kepada diri sendiri “saya pantas mendapatkannya, kuatkan hatiku ya Tuhan”. Akan tetapi jika anda sudah terbiasa dilukai niscaya rasa sakit itu hampir tidak ada sehingga anda tetap santai menanggapi semuanya itu (tanpa harus meminta untuk dikuatkan). Inilah yang kami maksud bahwa hati telah dikuatkan terlebih dahulu oleh cobaan hidup yang dialami sebelumnya.

  5. Menguji kebaikan anda.

    Apakah selama ini kebaikan itu hanyalah imitasi atau setengah hati atau bisa juga hanya sebuah kepura-puraan/ penipuan untuk mengelabui orang lain (munafik). Dari sinilah juga anda belajar untuk tidak cuek terus kepada orang melainkan mulai menunjukkan kepedualian dan perhatian kepada orang disekitarmu.

  6. Belajar untuk lebih hati-hati memberi kebahagiaan.

    Silahkan anda teliti sendiri bagaimana harusnya cara berbuat baik untuk mendatangkan kebahagiaan dalam hidup orang lain. Sikap waspada ini tidak sama dengan tindakan yang acuh tak acuh melainkan tetap berbuat baik namun meminimalisir dampaknya seandainya itu tidak dijawab.

  7. Membantu anda menekan rasa dendam, benci, amarah dan lain sebagainya yang syarat dengan kekerasan.

    Semua sikap-sikap buruk ini ada dalam diri manusia. Oleh karena itulah kita diuji oleh sikap orang lain yang kurang peduli kepada anda. Sehingga semua sifat yang jahat dan keras itu dapat ditekan, terkikis bahkan menghilang sama sekali.

  8. Membuatmu lebih dewasa.

    Ingatlah bahwa untuk menjadi seorang yang dewasa anda tidak butuh teori/ retorika saja melainkan anda harus mencicipi dan meresapinya langsung sehingga dapat menarik kesimpulan sebagai makna kehidupan dari sana. Semakin lama anda terlatih untuk lebih dewasa dalam bersikap kepada orang lain.

Cara Mengatasi Sikap Cuek (diabaikan) dari orang lain

Jangan repot-repot untuk membuat orang lain bahagia. Tidak harus butuh modal besar untuk memberikan dan membagkan kebahagiaan kepada orang disekeliling anda melainkan hanya dengan beramah-tamah dan menjadi pendengar yang baik saja sudah merupakan kebaikan juga. Berikut ini beberapa langkah yang baik untuk menghadapi pengabaian dari orang lain.

  1. Senantiasa terhubung kepada Tuhan.

    Pertama yang anda harus lakukan adalah tetap siagakan pikiran anda untuk senantiasa terhubung, berfokus dan bercakap-cakap dengan Tuhan dalam Firman-Nya dan dalam puji-pujian juga.

  2. Terima apa adanya dan kuatkan hati.

    Ini merupakan salah satu trik yang sangat memukau untuk dilakukan disaat-saat genting dengan berkata pada diri sendirii “saya pantas menerimanya, kuatkan hatiku ya Tuhan”.

  3. Jauhi pemaksaan kehendak.

    Hindari memaksa orang lain untuk menerima kebahagiaan yang diberikan. Saat anda menebarkan sesuatu, apapun jenis kebaikan itu, usahakan untuk memberi kesan yang tidak memaksakan orang lain menerimanya/ membalasnya dengan cara yang sama. Melainkan biarlah mereka berekspresi apa adanya saja.

  4. Alihkan konsentrasi pada hal positif yang lainnya.

    Misalnya dengan tetap melanjutkan pekerjaan dan membaca buku. Bisa juga salah satu cara untuk mengalihkan konsentrasi adalah dengan senantiasa memuji-muji nama Tuhan di dalam hati. Aktvitas ini akan membawa lari rasa kesal di dalam hati anda.
    Fokus Berpikir Manusia Agar Hidup Lebih BerkualitasTujuan utama dari aktivitas ini adalah agar perlakuan buruk teman-teman tidak terus ngetam berlama-lama dalam otak anda. Jika hawa negatif semacam ini dipelihara di dalam sana niscaya sikap cenderung membenci, dendam dan marah kepada mereka. Oleh karena itu alihkan konsentrasi pada hal-hal yang positif seperti pada bagan di atas.

  5. Miliki persepsi positif tentang kehidupan.

    Persepsi yang positif dihasilkan dari pendalaman agama yang memadai. Artinya saat anda percaya dengan kekuasaan Tuhan maka sudah semestinya kita pasrah kepada rencana-Nya dalam hidup ini. Semakin anda dekat dengan Tuhan maka semakin mengertilah bahwa Tuhan tidak mengehendaki anak-anaknya bermanja ria dan tidak ada masalah sama-sekali. Sebab justru saat kita mengalami masalah maka tepat saat itu juga mental di bentuk lebih kuat dan otak dicerdaskan.

    Saat orang-orang mengabaikan anda jangan biarkan pikiran negatif hal-hal tentang praduga tak bersalah (suudzon) masuk di dalam sana. Tetapi anggaplah itu sebagai sebuah tantangan dari Tuhan untuk menuntun kita lebih dekat kepada-Nya sekaligus menjadi pribadi yang tangguh di segala situasi.

  6. Tetap berbuat baik/ konsisten melakukan kebaikan tersebut.

    Jangan cepat patah semangat dan putus asa saat ramah tamah yang engkau lakukan dijawab dengan diam yang acuh tak acuh. Tetap giatkan itu sebab kebahagiaan anda berada di tangan sendiri dari sikap anda dan bukan berasal dari sikap orang lain.

    Mulailah berbuat baik dari hal-hal yang sederhana. Jangan hanya berpikir bahwa kebaikan itu hanya berupa materi saja. Salah satu kebaikan yang paling sederhana adalah dengan beramah tamah kepada siapapun, dimanapun dan kapanpun itu (senyum, sapa, sentuh, tolong, terimakasih, maaf dan menjadi pendengar yang baik). Selanjutnya cara anda memberi manfaat kepada orang lain yakni lewat bakat/ potensi/ pekerjaan dan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.

  7. Hindari sikap lebay (berlebihan).

    Sikap yang berlebihan ini terkesan boros alias melakukan sesuatu yang seharusnya dapat dilakukan secara sederhana namun dilebih-lebihkan. Baik dalam hal penggunaan sumber daya dan pemanfaat potensi yang anda. Sikap ini juga berhubungan dengan kesombongan dan kebiasaan mencari-cari sensasi negatif. Setiap orang bisa menilai sejauh mana sesuatu itu tergolong normal atau malah lebay.

  8. Pelajarilah situasinya sebelum menebarkan kebaikan itu.

    Anda juga harus cerdas lagi bijak saat memberi dan menebarkan sesuatu. Pahamilah baik-baik situasi yang dihadapi sehingga anda mampu melakukan secara efektif dan efisien. Misalnya, saat anda menyapa seseorang yang sedang bercengkrama dengan asyik bersama orang lain. Maka ada kemungkinan sapaan tersebut tidak dijawab. Oleh karena itu cobalah untuk senyum dan mengangguk saja atau sampaikan dengan volume suara yang sayup saja.

  9. Hindari membalas kejahatan dengan kejahatan yang sama.

    Jika anda melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan niscaya kalian akan terlibat dalam lingkaran kebencian yang tidak akan pernah berakhir. Oleh karena itu untuk mendatangkan damai di hati ini usahakan untuk memberi perhatian yang lain. Entah itu berkomentar, bercanda, atau berbagi kebahagiaan yang lainnya.

  10. Hati terbiasa kuat/ tabah menghadapi situasi yang buruk.

    Seperti yang kami katakan sebelumnya, jika sudah terbiasa maka anda tidak perlu lagi melakukan point nomor dua. Lalu menanggapi semuanya itu dengan santai, tetap positif, diam namun tetap ramah.

    Jika saat itu anda mengalami sakit hati, sadarilah bahwa ini hanyalah ilusi berpikir. Seandainya anda terbiasa mengalami hal itu maka semuanya akan lewat dengan mulus saja tanpa meninggalkan rasa apapun. Langkah selanjutnya untuk mengabaikan rasa ini adalah dengan mengabaikan konsentrasi berpikir seperti pada poin ke 4.

  11. Santai saja menanggapi.

    Pengabaian yang dilakukan orang lain terhadap anda tidak perlu di bawa serius dan jangan disimpan di dalam hati. Melainkan tetaplah tenang dalam bersikap, hindari gerakan yang terburu-buru dan tanggapi semua perlakuan buruk itu dengan santai saja (bila perlu sambil tersenyum ramah kepada mereka).

  12. Anda harus memiliki komitmen yang kuat dalam hidup ini.

    Hindari mengiming-imingi ini dan itu saat berniat untuk menebarkan kebaikan. Biarkan semuanya itu mengalir apa adanya. Silahkanlah lakukan semuanya dengan sungguh-sungguh, terpimpin dan teruji. Jangan pernah berpikir bahwa ujian kehidupan itu hanyalah sesuatu yang tidak berfaedah sama sekali. Sebab ujian kehidupan sangat bermanfaat untuk melatih mental anda untuk lebih kuat dan berintegritas. Anggaplah bahwa sikap untuk tetap baik/ ramah sekalipun orang lain mengabaikan kita adalah sesuatu hal yang penting sekalipun tidak ada orang yang memuji karena kagum dan sekalipun tidak ada orang yang membayarmu untuk melakukannya.

    Ingatlah bahwa pengabaian yang dibalasa dengan keramahan (senyum) adalah langkah pertama untuk mengasihi musuh. Ini adalah awal untuk menjadi orang yang kuat di hati tetapi lembut di sikap.

  13. Lakukan semuanya itu dengan konsisten hingga menjadi budaya.

    Terus lakukan aktvitas ini secara berulang-ulang agar menjadi rutinitas sehari-hari. Saat anda memelihara rutinitas positif dengan sungguh-sungguh niscaya akan menjadi kebiasaan yang mendarah daging dalam sikap sehari-hari. Jikalau hal ini dilakukan terus dengan tekun secara konsisten, alhasil akan menjadi budaya yang mendatangkan kebahagiaan saat diekspresikan kepada sesama.

  14. Menjadi bahagia.

    Bahagiakah anda dengan hidupmu saat ini? Seharusnya ya. Sebab nafas kita berasal dari Tuhan yang adalah kebenaran itu sendiri. Itulah mengapa kita selalu dituntut oleh diri sendiri untuk melakukan hal yang benar. Sedangkan kebenaran itu sendiri adalah (1) saat seluruh kehidupan ini tertuju kepada Tuhan dan (2) dan ketika kita mampu berbagi kasih (bermanfaat) kepada sesama. Bila anda telah melakukan kedua hal ini maka seharusnya hati penuh dengan kebahagiaan.

    Satu hal saja yang membuat kita tidak bahagia adalah saat terlalu gemar membanding-bandingkan kehidupan pribadi dengan kehidupan orang lain. Oleh karena itu, jauhkan kebiasaan membanding-bandingkan (menilai/ menghakimi) orang lain. Cintai diri sendiri, puaslah dengan dirimu dan nikmati hidup apa adanya.

    Berbahagialah dengan apa yang anda lakukan dan lakukanlah apa yang membuatmu bahagia. Lalu katakanlah di dalam hati sambil menutup mata dan menghela nafas, “Berbahagialah hai jiwaku, tersenyumlah kepada dunia sebab hari ini luar biasa. Terimakasih Tuhan!

Saat anda memberi kebahagiaan dan menebar kebaikan kepada orang lain, keadaan ini tidak sama dengan mencari-cari masalah atau mencari-cari perhatian. Melainkan dengan demikian anda menunjukkan kebermanfaatan diri ini bagi orang lain. Bukankah menjadi bermanfaat bagi sesama adalah salah satu visi/ tujuan kita hidup di dunia ini? Tetap berpikiran positif!

Salam, dicuekin vs sikap cuek tidak ada habisnya!

17 comments

  1. […] seseorang intelektualis saat memfokuskan perhatian pada sesuatu sangat erat kaitannya dengan kebiasaan mengabaikan (acuh tak acuh – cuek) terhadap banyak hal. Oleh sebab itu, anda butuh keseimbangan pola pikir sehingga jangan hanya sisi […]

    Suka

  2. […] Diabaikan orang jelas membuat hati tidak nyaman. Beberapa orang akan membalas dendam dengan melakukan “unlike, unfollow” menghapus komentar bahkan ada juga yang sampai memblokir teman yang mencuekin status yang dipostingnya. Ada juga yang balas dendam dengan tidak melike dan tidak mengkomentari lagi status orang tersebut di waktu-waktu yang akan datang. Sadarilah bahwa tindakan ini termasuk temperamen dan tidak dewasa. Anda harus bijak dalam bersikap kawan dengan menjadi pribadi yang selalu sabar-berlapang dada, tetap tenang/ santai dan menanggapi semuanya itu dengan tetap ramah ke mereka. Pelajari, Sikap saat dicuekin orang lain. […]

    Suka

    • Sebenarnya yang keren itu wordpress.com sedang apa yang kami tuliskan hanyalah butiran debu dari kebenaran yang kompleks. Berharap anda mampu mencermatinya…
      Terimakasih kembali….

      Suka

  3. saya belajar untuk selalu memberikan kebaikan kepada orang sekelililng saya tapi mereka malah memanfaatkan situasi itu misalnya ada yg nyuruh saya bantuin sesuat tapi dia itu malah memanfaatkan gitu, jadi terus menerus membutuhkan bantuan saya tetapi di saat saya membutuhkan mereka malah acuhkan saya jadi saya bingung harus apa gitu,

    Suka

    • Hidup di dunia ini memang berat tetapi bila anda sudah terbiasa berbeban berat maka semua itu akan berasa biasa saja.
      Misalnya, saat ini kita merasa bahwa dicuekkan itu menyakitkan. Akan tetapi, bila kita menghadapinya terus-menerus sambil tetap berbuat baik dan menghindari respon yang buruk: niscaya kita akan terbiasa dengan pengabaian tersebut sehingga rasanya menjadi biasa saja.

      Orang yang terbiasa merasakan pahitnya dicuekin: bila ia mengalaminya secara berulang-ulang, pengabaian tersebut tidak bisa lagi mengacaukan kehidupannya. Terbiasa itu bukan kebal dari rasa sakit tetapi sakitnya dicuekin mungkin masih berasa tetapi hati tetap nyaman menghadapi situasi tersebut. Hati tidak bergejolak, tidak ada keinginan untuk balas dendam, tidak ada penyesalan dan berbagai pikiran buruk lainnya. Sebab kita tahu apa yang kita alami adalah ujian demi mengembangkan kepribadian sendiri.

      Saudaraku, pastikanlah bahwa anda tidak menyesal berbuat baik kepada siapapun sebab kita bukan berbuat baik kepada manusia melainkan kepada Tuhan. Sebab Dialah yang telah lebih dahulu mengasihi kita sehingga mendorong kita untuk mengasihi-Nya lewat berbuat baik kepada orang-orang yang ada di sekitar kita….

      Berupayalah untuk selalu fokus kepada Tuhan sebagai sumber semangat dan sumber kekuatan dari setiap kebaikan yang kita lakukan. Disamping itu, jadilah cerdik namun tetap berhati tulus saat melakukan hal yang baik. Salam.

      Suka

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.