11 Faktor Penyebab Seseorang Merokok – Alasan Mengapa Sikawan Menjadi Perokok?

Faktor Penyebab Seseorang Merokok - Alasan Mengapa Sikawan Menjadi Perokok

Rokok adalah bahan kimia yang berpotensi mengendap dalam tubuh sehingga menyebabkan candu yang hampir tidak dapat ditolak kenikmatannya.  Merupakan komoditi yang terlalu menggiurkan untuk ditolak oleh pemerintah sedangkan bahayanya sangat merugikan buat kesehatan para penikmatnya termasuk orang-orang disekitar.

Rokok bukanlah masalah baru melainkan sudah muncul semenjak ratusan bahkan ribuan tahun silam pasca penemuaan tanaman tembakau. Komoditi ini menjadi polemik dari dulu karena pemakainya yang tinggi dan daya serap tenaga kerja yang luas. Ada hubungan yang kuat antara hulu dan hilir dalam arus yang besar. Apabila Pemerintah salah dalam mengambil kebijakan maka hilangnya potensi di hulu (produsen) akan menimbulkan gelombang pengangguran yang tinggi. Satu-satunya cara yang paling efektif adalah dengan menyadarkan konsumen untuk meninggalkan kebiasaan merokok

Faktor penyebab seseorang merokok

Mengapa seseorang memilih untuk merokok? Ada alasan krusial dibalik semua kebiasaan ini. Ini mungkin diawali dari sebuah keputusan yang salah yakni “Sekedar coba-coba“. Sudah banyak kami temukan kawan yang terjebah dalam candu oleh karena rokok. Beberapa yang lain hanya terjebak dalam konspiraasi teman pergaulannya yang memang secara terselubung berniat untuk merusak kehidupannya. Berikut ini beberapa faktor penyebab yang membuat seseorang menjadi perokok berat.

  1. Masyarakat yang bodoh.

    Inilah akibatnya kalau rata-rata masyarakat kurang cerdas. Ini dibuktikan bahwa prevelensi pengguna yang tidak bersekolah (belum tamat SD) lebih tinggi daripada mereka yang sudah mengenyam pendidikan.

  2. Ekonomi yang miskin.

    Keuangan yang minim membuat orang pusing dan sakit kepala. Bila keadaan ini tidak dapat “diterima apa adanya” niscaya akan memicu stres. Ujung-ujunya merokok. Beberapa data penelitian juga menunjukkan bahwa prevelensi perokok dari kalangan menengah kebawah lebih tinggi daripada kalangan menengah ke atas.

  3. Kurang kerjaan – Kurang kesibukan – pengangguran.

    Saat anda kurang kerjaan, pikiran melayang kemana-mana lalu bosan sendiri. Keadaan seperti ini akan memancing anda untuk kembali mengisap rokok. Penting untuk anda menemukan aktivitas kecil yang dapat dilakukan diwaktu luar agar tidak boring.

  4. Pergaulan yang buruk.

    Teman-teman mengajak anda untuk merokok dan tawaran ini sungkan/segan untuk ditolak. Jadi dalam hal ini, siapa yang salah? Ingatlah kawan bahwa “pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik dalam hidupmu!“. Bukan tidak boleh berteman dengan perokok melainkan miliki prinsip untuk “menjauhi rokok bukan orangnya“.

  5. Pengaruh lingkungan yang tidak sehat.

    Beberapa orang tinggal didaerah dengan prevelensi perokok yang tinggi. Apabila di rumah sendiri, orang tua (ayah) merokok maka bukan tidak mungkin anaknyapun melakukan hal yang sama. Lingkungan keluarga yang peduli dengan kesehatan dimana kepala keluarga tidak merokok memperkecil kemungkinan anaknya kelak untuk mengisap rokok.

  6. Merasa bosan menunggu sesuatu.

    Menunggu itu bukan hal yang mudah teman. Pekerjaan yang satu ini membutuhkan kesabaran dan kepasrahan agar tidak menimbulkan rasa bosan. Kebosanan yang timbul merupakan awal yang mengundang seseorang untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan salah satunya adalah merokok. Padahal masih banyak hal-hal menarik yang positif dapat dilakukan saat menunggu sesuatu. Baca juga, Cara menghilangkan rasa bosan.

  7. Memanipulasi tekanan sosial.

    Hidup di dunia ini penuh ujian teman. Hinaan, fitnah, bully, ejekan dan gangguan sosial lainnya adalah tantangan. Jangan lari dari tantangan yang telah menghadang di depan anda. Sikap pengecut seperti ini tidak akan mendidik kepribadianmu menjadi lebih dewasa. Bersikap tidak/ enggan menerima tekanan kehidupan apa adanya akan menuntunmu untuk mencari pelarian salah satunya dengan merokok.

  8. Pelarian dari stres.

    Hidup ini penuh dengan masalah. Jika terlalu memikirkan persoalan yang terus menerus bermunculan akan membuat otak anda penat, sakit kepala & pusing sendiri. Maka untuk menghilangkan ini anda mencoba untuk mencari kesenangan sendiri lewat batangan rokok yang sudah tersedia di atas meja. Anda harus kreatif untuk menyelami diri sendiri dengan tetap terbuka & santai (fleksibel) dalam berbagai kesempatan. Selengkapnya, Cara mengantisipasi stres

  9. Memenuhi tantangan dari teman.

    Terkadang, teman yang tidak baik itu menantang anda untuk melakukan hal-hal yang menyimpang. Alasan mereka sebenarnya “untuk membuktikan diri“.  Apabila anda termakan hasutan semacam ini artinya hidup anda bergantung dari ujung lidah orang lain. Ini menandakan mindset yang salah. Sebab bukan kata-kata orang yang menentukan harga diri anda melainkan sikap (perilaku & perbuatan) yang diekspresikanlah yang menentukannya.

  10. Merasa lebih percaya diri saat merokok.

    Pendapat seperti ini hanyalah sebuah spekulasi yang salah namun dibiasakan. Hingga pada akhirnya membentuk mindset yang salah. Dalam hidup ini, gugup pada pertemuan/ perjumpaan yang pertama & kedua adalah hal yang biasa. Keadaan ini dapat dialami oleh siapa saja. Nanti juga kalau sudah terbiasa jadi lebih luwes dan santai. Melakukan pelarian dengan merokok biar terlihat santai tidak memberi manfaat apa-apa. Rasa grogi itu akan tetap ada dan kesehatan andapun akan memburuk seiring berjalannya waktu. Lebih baik bagi anda melakukan hal-hal lain yang lebih positif.

  11. Sudah terlanjur candu sehingga sulit untuk berhenti.

    Zat kimia rokok menumpuk dalam tubuh dan syaraf anda. Memang keadaan ini diawal-awal akan membawa rasa nikmat. Lama kelamaan kenikmatan itu memendek karena terbiasa. Keadaan ini membuat anda terus mengisap batang rokok sambung-menyambung hingga menghabiskan puluhan batang perhari. Nikotin yang sudah menumpuk dalam syaraf membuat tekanan mental yang pada akhirnya mendorong anda untuk mengisapnya lagi dan lagi.

Masalah rokok bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya karena kita terlalu fokus kepada materi. Selain mempengaruhi kesehatan fisik, menekan mental (psikis) dan mengganggu hubungan dengan orang lain juga mencemari lingkungan (asap & bungkusnya). Jadi saat anda merokok bukan cuma kesehatan tubuh yang terancam melainkan mental dan kehidupan sosial turut terganggu bahkan lingkungan juga turut merana. Oleh karena itu, jangan biarkan sebatang rokok menekan hidup anda secara perlahan-lahan, tetapi kerusakannya pasti akan mencuat kepermukaan (terlihat, terdengar, terasa) cepat atau lambat.

Langkah pertama untuk meninggalkan kebiasaan merokok adalah mengubah mindset sendiri. Pikiran adalah pusat kehidupan anda. Apapun kebiasaan yang ditekuni dalam hidup ini perintahnya berasal dari pikiran. Pembaharuan mindset adalah langkah pertama dan utama untuk menjauhi rokok secara totalitas. Selengkapnya, Cara menghilangkan kebiasaan merokok

 Salam cerdas!

4 comments

Tinggalkan Balasan ke lasealwin Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.