11 Cara menghilangkan dendam dalam hati – 11 Dampak buruk sifat sakit hati yang menjadi pemicu kekacauan

Cara menghilangkan dendam dalam pikiran sakit hati

Waktu demi waktu silih berganti mengiringi perjalanan hidup kita di dunia ini. Kita berpikir semuanya akan baik-baik saja, lancar, aman dan terkendali. Akan tetapi “kenyataan hidup lebih rumit daripada apa yang pernah anda bayangkan”. Banyak hal yang mengharuskan kita untuk bersabar dan menjadi lebih kuat dalam menjalani hari. Justru ketika hidup ini terlalu  mulus, kita akan terlena dan cenderung merasa sudah hebat dari orang lain. Kita butuh gejolak sosial untuk membuat diri ini lebih manusiawi.

Dua kekuatan, apa yang menguasai hati anda

Ada dua kekuatan yang saling tindih dan berusaha menguasai hati kita, yakni benci dan cinta. Sebelum kita benar-benar mengenal lebih dalam dua dorongan ini (memahami pengaruhnya & cara mengendalikannya) maka kehidupan kita akan cenderung mengarah pada hawa nafsu yang sesat – berlebihan. Cinta lebih mendekati pada kemauan untuk berkorban sedangkan rasa benci meminta korban yang tidak pernah puas. Mau berkorban untuk kepentingan orang lain atau memaksa mereka mengorbankan dirinya untuk anda? Dimakah yang anda pilih? Kami harap, itu bukan mengorbankan orang lain karena kepentingan pribadi.

Pikiran jelek suatu saat mendestruksi kehidupan kita

Dendam adalah energi negatif/ buruk sebagai salah satu “jalan tol” kepada kebencian. Jadi, ketika ada rasa itu di dalam hati niscaya tanpa di sadari kebencian membayangi setiap langkah kaki. Ini jelas pertanda yang tidak baik. Sebab rasa benci itu seperti “api kecil”, membakar setiap bahan yang “kering kerontong” yang dilaluinya. Situasi yang kering kerontong itu tidak berair yang sejuk, jauh dari kenyamanan seperti saat kita berada dalam tekanan, disudutkan, dipermainkan, dihianati, difitnah, diejek dan dipersalahkan oleh orang lain. Situasi sulit dapat menghanguskan kehidupan kita yang dipicu oleh api kebencian.

Oleh karena itu, daripada anda berpikir tentang hal-hal yang beruk di masa lalu/ kepahitan yang sedang dialami maka lebih baik bagi anda untuk mencari kesibukan positif, membaca Firman, mengembangkan pengetahuan dan wawasan (membaca buku) atau bisa juga dengan cara senantiasa merefresh otak dalam doa-doa yang tertuju kepada Tuhan.

Dendam itu mubazir

Pendendam telah menghancurkan semuanya dalam hatinya lalu diekspresikan keluar dalam ketidaknyamanan kepada orang lain dan lingkungan sekitar. Ia tidak akan berhenti sebelum hancurnya hatinya dirasakan oleh mereka yang dimaksud. Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki ditujukan untuk hal-hal yang sebenarnya tidak berfaedah dan tidak penting juga. Situasi ketika masing-masing pihak tidak dapat mengendalikan diri akan mendorong aksi balas-membalas yang tidak ada habisnya. Satu kata yang dapat menggambarkannya adalah “berlelah untuk hal yang sia-sia dalam lingkaran kebencian”.

Sedang sakit hati, jangan dilampiaskan pada materi

Harap dipahami, agar dalam menghadapi sakit hati jangan malah sukanya menghibur diri sendiri. Melampiaskan kekesalan itu dengan memuaskan indra dan menikmati kesenangan duniawi adalah sia-sia. Sadarilah bahwa itu tidak bertahan lama, besok juga persoalannya pasti kembali lalu kepala juga makin tambah mumet dan pusing. Hadapi sakit hati itu senyatanya dan terima itu kawan. Menikmati hidup dengan materi itu ada waktunya. Belanja, jalan-jalan, makan di luar dan lain sebagainya itu ada waktunya. Lebih indah rasanya jika moment seperti itu di jalani bersama keluarga. Pastikan bahwa anda tidak melakukannya sebagai sebuah usaha “melarikan diri dari masalah (pengecut)“.

Belajarlah untuk menanggung semua rasa itu teman. Pertama-tama mengalami sakit hati memang sangat tidak enak rasanya. Akan tetapi, jikalau anda tidak mampu menanggungnya maka hancurkanlah kesombongan yang ada di dalam hatimu itu. Sebab semakin besar rasa sombong itu maka semakin besar pula kesakitan yang dapat dirasakan oleh hati ini. Untuk menekan tinggi hati katakanlah dalam diri anda: “saya hanyalah sampah, orang tidak berguna, hina dan dipandang sebelah mata, terimakasih buat semua yang telah terjadi dan mohon kuatkan hatiku untuk menanggung semuanya ini, ya Tuhan“.

Bahaya sakit hati yang berlebihan bagi kehidupan

Mari kita cari tahu bersama apa sebenarnya dampak buruk perasaan ini dalam kepribadian dan kehidupan sosial kemasyarakatan. Berikut selengkapnya :

  1. Saat berpikir sering sekali kehilangan konsentrasi dan gagal fokus terhadap aktivitas sehari-hari.
  2. Seperti sudah disampaikan sebelumnya dimana ada dendam disitu juga ada rasa benci.
  3. Menjadikan kita seolah-oleh tidak mampu mengendalikan diri.
  4. Mendorong amarah keluar tak terkendali sampai marah-marah.
  5. Membuat anda terburu-buru dan tidak sabaran.
  6. Membuat kita bertingkah diluar batas kewajaran, buruk, amoral dan lain sebagainya.
  7. Suatu saat anda akan mengerti bahwa meluapkan dendam itu pekerjaan yang melelahkan dimana kerugian yang ditimbulkannya tidak bermanfaat sama sekali.
  8. Mungkin karena terlalu waspada sehingga membuatnya suudzon berlebihan (berprasangka buruk yang tidak wajar) terhadap orang lain.
  9. Berpotensi menjadi seperti musuh dalam selimut.
  10. Pada akhirnya hidup tidak tentram dan tidak ada kelegaan dalam hati.

Ujian kehidupan mengajari kita untuk mengendalikan dendam

Saat anda sedang mengalami berbagai-bagai masalah dalam hidup ini, percayalah bahwa semuanya akan mendatangkan kebaikan dalam hidupmu. “Orang yang pernah terperosok dalam lubang bahkan sampai berulang-ulang kali karena kebodohannya. Pasti suatu saat nanti, cepat ataupun lambat, ia akan belajar menyesuaikan diri sehingga tidak jatuh lagi dalam lubang yang sama kelak“.

Ujian kehidupan mengajari kita untuk terbiasa bersikap positif dalam situasi yang sulit. Saat anda sering terpapar dalam situasi yang tidak menyenangkan (kekerasan, fitnah, bully, hinaan dan lain-lain) maka akan terbiasa dengan semuanya itu. Sehingga anda dapat mengalihkan konsentrasi lalu mengarahkan hati untuk tetap positif dalam situasi tersebut. Situasi sulit seperti latihan mental yang dapat merangsang pikiran untuk lebih positif.

Jika anda sudah terlatih, niscaya pada satu titik ketika disakiti oleh orang lain : (1) pikiran tetap tenang, (2) membalasnya dengan tetap diam (3) sambil tersenyum ramah kepada mereka. Tekanan kehidupan/ gejolak sosial adalah latihan pengelolaan emosi yang positif. Jika ini terus terjadi dalam hidup anda maka semuanya akan membantu meningkatkan kecerdasan secara emosional.

Cara menghilangkan rasa dendam dalam hati

Sudah tahukan betapa besar resikonya ketika kita memutuskan untuk menyimpan dendam dalam hati? Oleh karena itu mulai dari sekarang belajar dan berjuanglah untuk menepis, meminimalisir, menekan dan menetralkan rasa itu agar hilang dari kehidupan anda sama sekali. Berikut Cara mengatasi perasaan ini.

  1. Bahagia.

    Dalam hidup ini kebahagiaan adalah sebuah keharusan. Bukan harta dan gemerlapan dunia ini yang membahagiakan kita sebab itu hanya menyenangkan indra yang notabene hanya mampu merasakan apa yang ada di luar diri ini. Padahal semuanya itu terbatas. Kebahagiaan sejati bersumber dari dalam hati yang terpancar ke luar hingga dirasakan juga oleh orang lain. Saat hati sudah terpuaskan oleh kebenaran, maka saat itu juga sekecil apapun materi yang kita miliki dapat membahagiakan diri ini yang diawali dengan rasa bersyukur kepada Tuhan. Merasa cukuplah dengan segala sesuatu yang telah dimiliki dan telah anda raih. Berhenti membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Melainkan sibukkan pikiran untuk fokus kepada Tuhan dalam doa, firman dan nyanyian pujian.

  2. Miliki cinta.

    Antara cinta dan benci dimanakah yang lebih menguasai kehidupan anda? Atau lebih tepatnya dimanakah yang lebih sering bahkan rutin anda ekspresikan? Kita harus mencintai sesuatu di dunia ini agar kebencian tersisih dari dalam pikiran. Salah satu yang paling dekat yang dapat di cintai adalah Tuhan & Firman-Nya kemudian orang tua, pasangan hidup, anak (keluarga), saudara atau yang lainnya. Dari mengasihi Tuhanlah kita belajar untuk mencintai sesama. Rasa ini bukan hanya dikatakan “love you mom!” melainkan tindakan yang kongkrit lebih kuat daripada kata-kata. Kepatuhan, kepedulian, mau membantu, berbagi sesuatu bahkan berkorban sekalipun demi kebaikan mereka yang kita cintai.

    Mempunyai cinta di hati membuat seseorang mampu memiliki hati yang mau mengasihi sesamanya (hati nurani yang manusiawi). Inilah juga yang mengajari anda untuk berbelas kasihan atas sikap seseorang yang salah/ khilaf dengan berkata dalam hatinya : “kasihani orang-orang ini ya Tuhan karena mereka tidak tahu apa yang dilakukannya“. “ampuni mereka ya Tuhan karena mereka masih muda dan belum mengerti tentang kebenaran“.

    Hati yang penuh cinta dan mau mengasihi orang lain dapat mengajari anda untuk mengertikan dan mentolerir semua sikap buruk yang tidak sengaja mendatangi anda. Ini juga dapat membantumu untuk lebih menerima seseorang apa adanya.

    Setiap pekerjaan yang kita lakukan alangkah baiknya jika itu mendatangkan kebaikan bagi orang lain, itulah cinta yang nyata. Tidak perlu muluk-muluk pada pekerjaan yang besar, kegiatan seperti membersihkan rumah, merapikan kamar, menyiapkan makanan dan masih banyak lagi pekerjaan rumah lainnya yang membuat hidup kita bermanfaat bagi keluarga.

    Kita bisa mengembangkan diri untuk memiliki potensi sehingga dimampukan untuk berguna (berbagi kasih/ cinta) bagi kehidupan masyarakat luas melalui pekerjaan yang ditekuni hari demi hari. Berguna bagi banyak orang adalah sebuah karunia. Tapi bagi kita yang hanya dapat melakukan yang terbaik untuk keluarga, jangan berkecil hati karena itu sudah cukup memuaskan hati ini. Lewatilah semua itu dengan rasa bersyukur setiap hari.

  3. Menyadari hidup penuh ujian.

    Apapun dan bagaimanapun baiknya keadaan kita bukan berarti bisa bebas dari persoalan hidup. Bahkan sekalipun anda memiliki uang yang tebal dan relasi yang luas dengan para petinggi negeri, itu tidak akan menghindarkan anda dari masalah. Justru orang yang tidak pernah bergumul dalam penderitaannya sendiri cenderung tidak mampu mengendalikan diri dalam situasi yang sulit. Sebab saat menghadapi ujian kehidupan, secara otomatis belajar untuk mengendalikan hawa nafsu sesat-lebay, kebinatangan (termasuk dendam) dan kejahatan lainnya.

    Relakan dirimu (ikhlaskan) untuk diuji oleh situasi dan orang lain sebab dengan demikian belajar bersikap sabar mengahadapi segala sesuatu. Ketahuilah bahwa setiap kali kita lulus melewati cobaan maka saat itu juga kemampuan mengendalikan diri menjadi lebih baik.

  4. Selalu rendah hati.

    Sadar atau tidak, manusia dilahirkan dalam kesombongan. Salah satu ciri khas orang angkuh adalah pendendam karena mereka sulit memaafkan kesalahan orang lain. Bila anda mampu merendahkan hati bahkan merendahkan diri maka dendam terhadap seseorang mampu dimaafkan. Cara terbaik untuk menghilangkan dendam adalah menyadari bahwa kitapun pernah melakukan kesalahan dan penuh dengan dosa. Katakanlah pada diri anda, “kami manusia sampah, orang yang penuh dengan dosa. Kami pantas mengalami semuanya itu. Kuatkan hati melaluinya ya Tuhan!” Kerendahan hati juga dapat dilalui dengan senantiasa hidup sederhana di segala waktu.

  5. Terima apa adanya – Lapangkan dada seluas-luasnya.

    Gejolak sosial itu biasa. Apabila anda masih terlalu emosional menanggapi semuanya itu, katakanlah kepada diri sendiri “saya pantas menerimanya, kuatkan hatiku ya Tuhan!”. Saat apa yang terjadi berterima oleh hati maka jalan yang akan ditempuh selanjutnya akan menjadi lebih baik..

    Sabar adalah atmosfer kehidupan kita. Ini tidak berbicara tentang sikap yang hanya di lakukan sesekali saja. Melainkan sabar itu totalitas. Semakin banyak anda sabar maka kelapangan dada ini semakin luas. Apabila kelapangan dada anda hanya seluas permukaan ember niscaya riak kecil (gangguan kecil) saja akan membuat emosi berguncang dan dilampiaskan kepada banyak orang. Akan tetapi apabila seluas danau bahkan seluas samudra niscaya riak kecil bahkan gangguan besarpun tidak akan dapat membuat anda marah-marah tidak karuan.

  6. Khilaf itu manusiawi – maafkanlah.

    Memang sudah dari sononya bahwa manusia adalah pendosa, tempatnya salah dan noda. Tidak ada yang sempurna oleh karena itu kekhilafan harus dimaafkan. Tapi mengulang-ngulang kesalahan yang sama adalah sebuah kebodohan. Diabaikan saja, jangan diambil pusing kecuali merugikan (dalam jumlah yang besar) dapat mengambil tindakan tegas dengan melapor ke petugas RT/ RW atau aparat pemerintah di daerah setempat. Baca juga, Cara memaafkan orang lain

  7. Lupakan masa lalu alihkan konsentrasi.

    Kebanyakan dari kita masa lalunya buruk, kami juga demikian. Sadarilah bahwa menyimpan kepahitan dari masa lampau seperti menimbun sampah yang suatu saat akan tercium busuknya dirimu kepada orang lain. Mengingat-ingat rasa sakit, dendam dan kebencian dari zaman baheula adalah salah satu yang mendorong kita untuk melampiaskan hawa nafsu yang sesat. Oleh karena itu marilah kita bergerak maju kedepan (bukan melihat kebelakang). Alihkan setiap kenangan yang menyakitkan dengan memikirkan hal-hal yang baik, Kitab Suci, ilmu pengetahuan, pelajaran, mata kuliah dan lain sebagainya. Seperti pada bagan di bawah ini.
    Fokus Berpikir Manusia Agar Hidup Lebih BerkualitasSalah satu cara fokus terbaik dalam kehidupan ini adalah dengan senantiasa berfokus kepada Tuhan dalam segala sesuatu yang dilakukan. Berfokus kepada Tuhan dapat dilakukan dengan membahas Firman-Nya atau bisa juga dengan memuji dan memuliakan nama-Nya dalam hati ini.

  8. Komunikasikan apa yang anda dalam hati.

    Apabila kita tidak mengungkapkan isi hati ini bagaimana mungkin orang lain bisa mengetahui hal itu. Konfrontasi itu memang baik untuk memperbaiki hubungan yang retak. Saat kita mengungkapkan maksud dan tujuan yang sebenarnya, tidak akan ada lagi yang menebak-nebak isi hati ini sehingga salah kaprah (suudzon). Tujuan kita yang awalnya baik menjadi berantakan karena menggunakan miss komunikasi yang rumit antara pihak-pihak yang terkait. Bicara jujur itu lebih melegakan hati.

    Pastikan saat melakukan komunikasi dengan lawan anda suasananya tenang. Dimana  masing-masing pihak sudah dapat menahan diri/ mengendalikan diri sehingga pembicaraan lebih jelas dan terarah.
    Hindari melakukan komunikasi saat situasinya sedang memanas.

  9. Tidak perlu menuntut berlebihan (lebay).

    Saat kita terlalu memaksakan kehendak untuk dituruti oleh pihak lain dalam sebuah gejolak sosial niscaya tidak akan ditemukan sebuah titik temu pada jalan perdamaian.
    >> Jika dahulu anda telah kehilangan sebelah tangan karena seseorang kemudian menuntut dia sekarang untuk memotong tangannya juga agar impas, itu berlebihan.
    >> Jika kemarin anda kehilangan motor lalu menuntut orang yang menghilangkannya agar menggantinya dengan motor yang baru, tidak mungkin juga.
    Ada suatu titik dalam hidup ini bahwa kita harus mengerti situasi yang sedang dihadapi dimana berkorban lebih dengan merelakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum adalah sebuah keharusan (mutlak).

  10. Berbuat baik kepada orang tersebut, yaitu kepada siapa kita dendam.

    Ini adalah puncak kebaikan hati seorang manusia. Mengasihi musuh adalah sebuah pilihan untuk membebaskan diri dari segala dendam bahkan menenggelamkannya sama sekali (tidak mengingatnya lagi). Sekalipun demikian saya ingatkan untuk bijaklah berbuat baik agar kebaikan itu tidak sia-sia. Selengkapnya, Cara mengasihi musuh

Jangan penuhi hati dengan dendam itu tidak akan membuatmu damai dunia akhirat. Tapi isilah pikiran ini dengan segala sesuatu yang berkenan kepada-Nya, yang baik, yang positif, ilmu dan pengetahuan untuk masa depan yang lebih cerah.

Salam Indonesia jaya!

9 comments

  1. […] Kuatkan hati adalah wujud dari pengendalian diri yang penuh dimana seseorang berpegang, bersandar dan pasrah kepada Pencipta-Nya. Ini adalah prinsip dimana tidak ada yang mengandalkan kemampuan pribadi dan kelompok melainkan hanya mengandalkan Tuhan saja. Kekuatan hati memampukan anda untuk menerima rasa sakit seburuk apapun itu tanpa harus melakukan aksi balasan (balas dendam). […]

    Suka

  2. Dengan mengucap bismillahirahmanirrahiim..
    Dri yg tdinya ingin mluapkan emosi sya. Stlh sya bca artikel ini. Sya mnjadi sadar.. Terlalu sampah untuk di persoalkan 🙂

    Suka

    • Memang yang anda katakan tepat sekali. Dahulu kami juga merasakannya. Jika memang kesalahannya besar dan menyebabkan kerugian nyata, ungkapkan padanya hal tersebut sehingga bisa membayarkan segala kerugian yang ditimbulkannya. Pasti lebih mudah memaafkan orang yang mau membayar ganti rugi daripada yang tidak.

      Akan tetapi jika hanya berupa kata-kata atau perilaku yang kurang santun, bisa diusahakan. Memang pertama-tama agak menjengkelkan tetapi jangan pelihara perasaan yang manja dan kurang dewasa itu bertumbuh. Berusahalah dimulai dari memaafkan kesalahan kecil di dalam keluarga. Jika anda sukses memaafkan di dalam keluarga niscaya di dalam pergaulan sehari-hari, dalam bermasyarakat dan dalam kehidupan lainnya pasti dimampukan untuk melupakan dendam tersebut. Tentu saja perlu juga selalu mengarahkan fokus pada hal-hal positif, misalnya fokus Tuhan, belajar dan bekerja.
      Salam, “dimana ada niat, di situ ada jalan.”

      Suka

Mohon Kritik & Saran, ini hanya perumpamaan tanpa editor: Anda mengoreksi tulisan ini artinya lebih cerdas dari kami, Selamat!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.